Rabu, 13 Oktober 2004

Terbaru Persebaya-Persija Tidak Punya Mental Juara

PSM Makassar memang layak diunggulkan menjadi juara trend ini. Mereka mempunyai segalanya untuk meraih posisi terhormat. Materi pemain yang merata di semua lini plus mental juara menciptakan Juku Eja tinggal menunggu waktu untuk meraih gelar keduanya. Seperti yang diungkapkan oleh Mustaqim, mantan pemain nasional, kepada wartawan koran ini.
Kompetisi Ligapro X segera berakhir. Menurut anda, tim mana yang akan keluar sebagai juara trend ini?
Sebenarnya banyak faktor yang memilih sebuah tim menjadi juara. Mulai dari manajemen, tim itu sendiri, suporter dan beberapa hal lagi, termasuk kemampuan teknis dari klub bersangkutan. Tapi, jikalau aku langsung tetap melihat PSM mempunyai kans paling besar dibanding Persebaya dan Persija. Kemungkinan itu didasarkan pada jumlah pertandingan sangkar PSM yang lebih banyak dibanding pesaing lainnya. Dan, PSM tentu tidak akan membuang peluang untuk menjadi juara. Karena, jikalau bukan kini kapan lagi?
Persija sendiri kan juga mempunyai sisa sabung yang lebih banyak dibanding PSM?
Tapi, sabung sangkar Persija tinggal dua. Ini yang menciptakan kans mereka sedikit mengecil. Belum lagi, Persija sudah pernah kalah ketika tampil di sangkar sendiri. Ini membuktikan, Persija belum mempunyai mental juara. sama dengan Persebaya, yang pernah kalah dikandang.Karena itu, aku melihat kans Persija dan Persebaya untuk menjadi juara menjadi lebih kecil dibanding PSM. Sebenarnya, dari sisi kualitas ketiga tim itu, aku kira hampir sama. Bedanya lebih pada konsistensi penampilan mereka. Dan kemampuan untuk menjaga hasil maksimal dalam sabung kandang.
Kalau tim degradasi?
Deltras sudah niscaya terdegradasi. Kedua yakni Semen Padang. Jadi, satu daerah lagi jadi rebutan Persipura, PSPS dan Pelita KS. Tapi, dalam kondisi menyerupai ini sangat susah untuk menentukan. Alasannya, tim tentu berlomba-lomba untuk tidak terdegradasi. Meski, dengan mengahalalkan segala cara. Entah itu dengan cara "sinergi" dengan tim lain. Atau, tolong menolong lah, dengan tim yang sudah selamat. Karena itu, memang tidak gampang untuk memilih itu.
Ada tidak kemungkinan permainan uang atau suap dalam kondisi menyerupai ini?
Saya sendiri tidak tahu persis, selain juga susah mencari bukti soal itu. Tapi, bisa saja muncul perkiraan dari klub, dari pada mengeluarkan dana Rp 5 M untuk kembali ke Divisi Utama, lebih baik merogoh kocek beberapa ratus juta, supaya tetap bertahan di kompetisi tertinggi. Pikiran itu, kemungkinan yang menciptakan persaingan menjadi lebih panas panas. (ruf)
Sumber: Jawapos