Jumat, 10 November 2006
Rabu, 08 November 2006
Terbaru Buru 3 Pemain Timnas
Kurang puas dengan performa dan stok pemain lokal, mananjemen Persebaya berupaya menambah amunisi baru. Tidak tanggung-tanggung tiga pemain nasional menjadi incarannya . Mengenai nama–nama incaran, administrasi belum mau membeberkan dengan alasan ketiga pemain tersebut masih terikat kontrak dengan klub-nya sekarang, rata-rata kontrak mereka berakhir di seputaran desember tahun ini. Namun indikasi besar lengan berkuasa posisi belakang ada nama sekelas Mauly Lessi memperkuat rumor ini. Kalau ini terjadi maka akan terjadi reuni bagi Lessi. Seperti diketahui pemain yang kini milik mutiara hitam Persipura ini pernah merumput bersama Bajul Ijo. Sementara untuk stok pemain abnormal Persebaya masih menunggu kedatangan dua pemain Brazil bawaan instruktur Gildo serta pemain Serbia Montenegro yang disebut akan mengisi di pos kiper.
Di awal-awal kepelatihan Gildo, kebanyakan pemain merasa enjoy namun juga menunggu metode-metode apa ataupun variasi gres yang akan diterapkan dalam latihan. Keseriusan serta selingan canda tawa dalam latihan mengindikasikan gaya professional seorang instruktur yang pernah melatih Timnas Kuwait ini. Bila sebelumnya mengkritisi beberapa kemudahan di mes kini kualitas lapangan latihan menjadi sorotan. Seperti diketahui lapangan persebaya itu tidak rata atau bergelombang belum lagi kerasnya permukaan tanah. Ini disebut Gildo akan mempengaruhi penyusunan taktik dan taktik alasannya alur bola tak baik dan mengakibatkan salah antisipasi bagi pemain dan terlebih lagi akan banyak cidera pemain ketika latihan . Gildo juga menekankan untuk selalu sungguh-sungguh dalam latihan menyerupai ujarnya : Lebih baik menangis dalam latihan dari pada menangis di final pertandingan.
Terbaru Buru 3 Pemain Timnas
Kurang puas dengan performa dan stok pemain lokal, mananjemen Persebaya berupaya menambah amunisi baru. Tidak tanggung-tanggung tiga pemain nasional menjadi incarannya . Mengenai nama–nama incaran, administrasi belum mau membeberkan dengan alasan ketiga pemain tersebut masih terikat kontrak dengan klub-nya sekarang, rata-rata kontrak mereka berakhir di seputaran desember tahun ini. Namun indikasi besar lengan berkuasa posisi belakang ada nama sekelas Mauly Lessi memperkuat rumor ini. Kalau ini terjadi maka akan terjadi reuni bagi Lessi. Seperti diketahui pemain yang kini milik mutiara hitam Persipura ini pernah merumput bersama Bajul Ijo. Sementara untuk stok pemain abnormal Persebaya masih menunggu kedatangan dua pemain Brazil bawaan instruktur Gildo serta pemain Serbia Montenegro yang disebut akan mengisi di pos kiper.
Di awal-awal kepelatihan Gildo, kebanyakan pemain merasa enjoy namun juga menunggu metode-metode apa ataupun variasi gres yang akan diterapkan dalam latihan. Keseriusan serta selingan canda tawa dalam latihan mengindikasikan gaya professional seorang instruktur yang pernah melatih Timnas Kuwait ini. Bila sebelumnya mengkritisi beberapa kemudahan di mes kini kualitas lapangan latihan menjadi sorotan. Seperti diketahui lapangan persebaya itu tidak rata atau bergelombang belum lagi kerasnya permukaan tanah. Ini disebut Gildo akan mempengaruhi penyusunan taktik dan taktik alasannya alur bola tak baik dan mengakibatkan salah antisipasi bagi pemain dan terlebih lagi akan banyak cidera pemain ketika latihan . Gildo juga menekankan untuk selalu sungguh-sungguh dalam latihan menyerupai ujarnya : Lebih baik menangis dalam latihan dari pada menangis di final pertandingan.
Selasa, 31 Oktober 2006
Terbaru Bonek Survive Di Dunia Maya
Thanks, Bola! Maju terus Persebaya!
ps: thanks utk mas Anang atas scan-annya.
Terbaru Bonek Survive Di Dunia Maya
Thanks, Bola! Maju terus Persebaya!
ps: thanks utk mas Anang atas scan-annya.
Senin, 23 Oktober 2006
Terbaru Idul Fitri 1427H/2006M
Taqabbalallahu minna wa minkum
Minal Aidzin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin.
Selamat hari raya 1427H.
Dengan kerendahan hati, Redaksi blog Persebaya memohon maaf atas segala kesalahan baik dalam lisan, tulisan, maupun hati yang tak terucap dan badan yang berbuat.
Together, we enjoy the role of being holy again :) Have a great, Eid!
Terbaru Idul Fitri 1427H/2006M
Taqabbalallahu minna wa minkum
Minal Aidzin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin.
Selamat hari raya 1427H.
Dengan kerendahan hati, Redaksi blog Persebaya memohon maaf atas segala kesalahan baik dalam lisan, tulisan, maupun hati yang tak terucap dan badan yang berbuat.
Together, we enjoy the role of being holy again :) Have a great, Eid!
Sabtu, 30 September 2006
Terbaru Komding: 1 Th Di Jatim (Non Surabaya), Suporter 1 Th
Terbaru Komding: 1 Th Di Jatim (Non Surabaya), Suporter 1 Th
Kamis, 07 September 2006
Terbaru Komdis: 1 Tahun Tanding Diluar Jatim
Banding atau tidak? We'll see.
Seperti dikutip dari Detikcom, "Meski demikian masih ada sedikit celah bagi Bonek untuk tetap mendukung Persebaya. Mereka sanggup masuk ke stadion tanpa mengenakan atribut yang berbau Persebaya".
Pertanyaannya:
- Apakah semua pendukung Persebaya Bonek?
- Apakah ada organisasi yang berjulukan Bonek?
- Apakah yang menciptakan kerusakan disebut Bonek alasannya yaitu memakai atribut Persebaya?
- Kalau ada pengerusakan di sebuah pertandingan, sedang yang merusak tanpa memakai atribut sepakbola, disebut apakah mereka? Suporter mana? Siapakah kelak yang dihukum?
- Bagaimana jikalau suporter tim A menyamar memakai atribut tim B, suporter manakah yang dihukum?
Terbaru Komdis: 1 Tahun Tanding Diluar Jatim
Banding atau tidak? We'll see.
Seperti dikutip dari Detikcom, "Meski demikian masih ada sedikit celah bagi Bonek untuk tetap mendukung Persebaya. Mereka sanggup masuk ke stadion tanpa mengenakan atribut yang berbau Persebaya".
Pertanyaannya:
- Apakah semua pendukung Persebaya Bonek?
- Apakah ada organisasi yang berjulukan Bonek?
- Apakah yang menciptakan kerusakan disebut Bonek alasannya yaitu memakai atribut Persebaya?
- Kalau ada pengerusakan di sebuah pertandingan, sedang yang merusak tanpa memakai atribut sepakbola, disebut apakah mereka? Suporter mana? Siapakah kelak yang dihukum?
- Bagaimana jikalau suporter tim A menyamar memakai atribut tim B, suporter manakah yang dihukum?
Senin, 04 September 2006
Terbaru Selamat Tinggal Copa. Introspeksi Rek!!!
Tidak banyak yang bisa diceritakan perihal pertandingan hari ini yang berkesudahan 0-0. Permainan yang diperagakan oleh Bejo Sugiyantoro dkk bergotong-royong menarik untuk disaksikan, selain tekanan bertubi-tubi ke kawasan lawan dan kerjasama pemain cukup apik tidak bisa membuahkan gol. Penyelesaian final yang lemah dan seringkali tidak terarah mengakibatkan suporter Perebaya emosi.
Terbaru Selamat Tinggal Copa. Introspeksi Rek!!!
Tidak banyak yang bisa diceritakan perihal pertandingan hari ini yang berkesudahan 0-0. Permainan yang diperagakan oleh Bejo Sugiyantoro dkk bergotong-royong menarik untuk disaksikan, selain tekanan bertubi-tubi ke kawasan lawan dan kerjasama pemain cukup apik tidak bisa membuahkan gol. Penyelesaian final yang lemah dan seringkali tidak terarah mengakibatkan suporter Perebaya emosi.
Selasa, 29 Agustus 2006
Terbaru Masuk Detikinet Dan Menyongsong Arema
Setelah membantai PKT 5-0, Persebaya lolos ke Babak 8 besar Copa Dji Sam Soe.
Tak tanggung-tanggung, lawan berikutnya ialah musuh bebuyutan, Arema!
Jogo kehormatane BONEK ambek Suroboyo, cuk! Mugo2x lolos... Amieeeennn!!!
Terbaru Masuk Detikinet Dan Menyongsong Arema
Setelah membantai PKT 5-0, Persebaya lolos ke Babak 8 besar Copa Dji Sam Soe.
Tak tanggung-tanggung, lawan berikutnya ialah musuh bebuyutan, Arema!
Jogo kehormatane BONEK ambek Suroboyo, cuk! Mugo2x lolos... Amieeeennn!!!
Rabu, 16 Agustus 2006
Terbaru Juaraaaaaaaaaaa!!!
Namun, pertandingan yang berlangsung di Stadion Brawijaya ini sempat tercoreng dengan masuknya Bonek ke dalam lapangan pertandingan. Reporter kami melaporkan bahwa pertandingan sempat terhenti 2 kali pada awal dan simpulan babak kedua. Untungnya, arek-arek Green Force tetap semangat dan menang.
Kami atas nama Bonek mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang dirugikan termasuk kepada masyarakat Kediri.
Selamat juga buat Bejo Sugiantoro dkk. Terima kasih telah menciptakan kami bangga. Selamat juga buat Persik Kediri yang telah menjuarai Liga Indonesia 2006. Ini mengambarkan bahwa Jatim tetap menjadi kiblat sepakbola nasional.
Kanggo arek2x Bonek, ojo gawe gara-gara ae rek! Ojo ndeso! buktikno lek kene iku Bonek sejati cinta damai! Ojo dituruti ae provokator iku wis! Yo yo?
Arek-arek podo seneng Persebaya, arek-arek podo cinta Persebaya!
Bravo Persebaya! Bravo Persik! Bravo sepakbola Indonesia!
Terbaru Juaraaaaaaaaaaa!!!
Namun, pertandingan yang berlangsung di Stadion Brawijaya ini sempat tercoreng dengan masuknya Bonek ke dalam lapangan pertandingan. Reporter kami melaporkan bahwa pertandingan sempat terhenti 2 kali pada awal dan simpulan babak kedua. Untungnya, arek-arek Green Force tetap semangat dan menang.
Kami atas nama Bonek mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang dirugikan termasuk kepada masyarakat Kediri.
Selamat juga buat Bejo Sugiantoro dkk. Terima kasih telah menciptakan kami bangga. Selamat juga buat Persik Kediri yang telah menjuarai Liga Indonesia 2006. Ini mengambarkan bahwa Jatim tetap menjadi kiblat sepakbola nasional.
Kanggo arek2x Bonek, ojo gawe gara-gara ae rek! Ojo ndeso! buktikno lek kene iku Bonek sejati cinta damai! Ojo dituruti ae provokator iku wis! Yo yo?
Arek-arek podo seneng Persebaya, arek-arek podo cinta Persebaya!
Bravo Persebaya! Bravo Persik! Bravo sepakbola Indonesia!
Kamis, 10 Agustus 2006
Terbaru Busyeeeeett: 5 - 1 Rek!!!!
Sungguh Hebat performa arek-arek dikala melawan PSSB sore ini, 4 GOL bersarang di babak pertama. Diawali oleh sontekan Nova Arianto, tidak mau kalah winger Persebaya Anang Ma'Ruf menambah keunggulan PERSEBAYA menjadi 2-0 dengan GOL UINDAAAAHHH!!!. Akhirnya Barientos mencetak GOL kegawang lawan dan disusul GOL Uston Nawawi, Gol Balasan PSSB dicetak 1 menit menjelang turun minum babak pertama. Tambahan GOL Persebaya dicetak oleh pemain mungil ARIF ARIANTO. Permainan arek-arek benar-benar RUAAAARRRR biasa... Bravo Persebaya... Semoga Menjadi Juara!!!
Note: Jauhi provokasi, Juara Divisi I, Juara Copa, Juara Divisi Utama, Next Juara Super LIGAAAAA....
Terbaru Busyeeeeett: 5 - 1 Rek!!!!
Sungguh Hebat performa arek-arek dikala melawan PSSB sore ini, 4 GOL bersarang di babak pertama. Diawali oleh sontekan Nova Arianto, tidak mau kalah winger Persebaya Anang Ma'Ruf menambah keunggulan PERSEBAYA menjadi 2-0 dengan GOL UINDAAAAHHH!!!. Akhirnya Barientos mencetak GOL kegawang lawan dan disusul GOL Uston Nawawi, Gol Balasan PSSB dicetak 1 menit menjelang turun minum babak pertama. Tambahan GOL Persebaya dicetak oleh pemain mungil ARIF ARIANTO. Permainan arek-arek benar-benar RUAAAARRRR biasa... Bravo Persebaya... Semoga Menjadi Juara!!!
Note: Jauhi provokasi, Juara Divisi I, Juara Copa, Juara Divisi Utama, Next Juara Super LIGAAAAA....
Minggu, 18 Juni 2006
Terbaru Refleksi Ultah Ke-79 Persebaya Hari Ini
ULANG tahun Persatuan Sepakbola Surabaya ( Persebaya) tahun 2006 ini agak istimewa. Ultah ke-79 ini bertepatan dengan digelarnya putaran akibat Piala Dunia di Jerman. Masih banyak warga Surabaya, khususnya para pendukungnya yang disebut "bonek" (bondo nekat) belum sepenuhnya mengetahui sejarah klub kesayangan ini. Karena itu pada ultah ke 79 ini, ada baiknya kita melihat ke belakang.
Seperti bisa dibaca di Wikipedia, Persebaya didirikan oleh Paijo dan M. Pamoedji pada 18 Juni 1927. Pada awal berdirinya, Persebaya berjulukan Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB).
Dalam perjalanan sejarahnya, klub ini juga pernah menorehkan beberapa prestasi dan langkah penting. SIVB bersama beberapa kalub lain turut membidani kelahiran Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Jogjakarta pada tanggal 19 April 1930.
Prestasi dan Kontroversi
Ketika Belanda kalah dari Jepang pada 1942, SIVB berganti nama menjadi Persibaja (Persatuan Sepak Bola Indonesia Soerabaja). Pada masa ini Persibaja diketuai oleh dr Soewandi. Kala itu, Persibaja berhasil meraih gelar juara pada tahun 1950, 1951, dan 1952.
Tahun 1960, nama Persibaja diubah menjadi Persebaya (Persatuan Sepak Bola Surabaya). Pada masa perserikatan ini, prestasi Persebaya juga istimewa. Dua kali Persebaya menjadi kampiun pada tahun 1978 dan 1988.
Prestasi gemilang terus terjaga ketika PSSI menyatukan klub Perserikatan dan Galatama dalam kompetisi bertajuk Liga Indonesia semenjak 1994. Persebaya merebut gelar juara Liga Indonesia pada tahun 1997 dan 2004.
Selain prestasi, Persebaya juga penuh dengan kontroversi yang dilakukan pengurus, segenap pemain dan para pendukungnya. Saat menjuarai Kompetisi Perserikatan pada tahun 1988, Persebaya pernah memainkan pertandingan yang populer dengan istilah "sepakbola gajah" alasannya menyerah kepada Persipura 0-12, untuk menyingkirkan tentangan mereka PSIS Semarang
Kontroversi yang boleh jadi masih segar di ingatan kita yaitu ketika tahun 2005 Persebaya menggemparkan publik dengan mengundurkan diri pada babak delapan besar sehingga memupuskan cita-cita PSIS dan PSM untuk lolos ke final. Atas bencana tersebut, Surabaya kena hukuman 16 bulan dihentikan mengikuti kompetisi Liga Indonesia
Semangat Multikultural
Lalu yang menarik dari Persebaya yaitu adanya semangat multikultural. Sepakbola memang pengusung jiwa multikultural. Ini bisa dilihat dari beragamanya ras dan etnis pemain di sepanjang sejarah Persebaya. Ketika pada 2004 Persebaya meraih juara Liga, pelatihnya Jacksen F. Tiago berasal dari Brasil. Pada tahun lalu, penjaga gawangnya Zheng Ceng berasal dari Tiongkok. Ceng pernah disambut Pak Dahlan yang pernah memimpin Persebaya selama 2002-2003di Graha Pena. Kehadiran Ceng bisa mengundang minat para penonton yang beretnis Tionghoa.
Sebenarnya berbicara perihal tugas pemain Tionghoa dalam badan Persebaya hal ini juga pernah terjadi pada masa Zaman Jepang dan awal Kemerdekaan. Klub Suryanaga yaitu pemasoknya. Tapi tanpa menonjolkan etnis tertentu, berkat perpaduan berbgai etnis Persebaya menjadi pengusung semangat multikultural yang "vokal".
Bahkan sekarang, meskipun bermain di Divisi Satu, Persebaya tidak kehilangan jiwa multikulturalnya. Dimanajeri Indah Kurnia, klub yang ketika ini memuncaki klasemen ini juga merekrut beberapa pemain asal mancanegara, ibarat Everbarientos, Marcello Braga, dan Nataphong.
Semangat multikultural memang cocok dengan kondisi metropolis sebagai kota yang beragam. Keragaman yaitu kekayaan yang mungkin belum banyak disadari oleh segenap warga metropolis. Penghormatan dan penghargaan kita akan keragaman akan mendorong terciptanya sebuah lingkungan kota yang aman untuk kehidupan (seperti berkerja dan beristirahat).
Bahkan penghormatan akan keragaman itu kini juga diusung ke Piala Dunia 2006 di Jerman. Piala Dunia 2006 kali ini mengambil topik Zu Gas bei Freunden (Saatnya untuk berteman atau bersaudara). Menurut ketua panitia Piala Dunia 2006 sekaligus legenda sepak bola Jerman, Franz Beckenbauer, panitia mendapat inspirasi topik ini dari manifesto kaum humanis di tahun 1933. Semangat gerakan humanisme yaitu "satu dunia" (One World) tempat, "semua insan bersaudara" (Alle Menschen werden Brüder). Humanisme bertujuan mencapai tatanan masyarakat bebas dan universal, di mana insan berpartisipasi secara cerdas dan sukarela untuk mencapai kebaikan bersama. (Baca goresan pena saya Sepakbola, Agama, dan Ancaman Rasisme, Koran Tempo 14 Juni).
Persebaya memang menjadi semacam perekat yang paling memungkinkan untuk mewujudkan nilai-nilai mulia multikultural di metropolis yang beragam ini. Tapi harus diakui, nilai-nilai mulia ibarat itu juga rentan dibajak oleh semangat yang tidak sportif, ibarat kerusuhan dan fanatisme membabi buta yang ujung-ujungnya yaitu anarkisme. Setiap kali main dengan Persela atau Petrokimia, kita dipenuhi rasa takut jangan-jangan para bonek akan berulah tidak terpuji. Setiap main di Jakarta, warga ibu kota juga dilanda ketakutan akan kehadiran bonek.
Mudah-mudahan di usianya yang ke-79 kali ini, para bonek akan lebih cerdas dalam mengelola emosinya, sehingga semangat multikultural, semangat yang menghargai orang lain sebagai saudara akan tertanam dalam jiwa kita semua pendukung Persebaya. Selamat ultah Persebaya!
(tom_saptaatmaja@yahoo.com)
Tom Saptaatmaja
Kolumnis gibol, dan pembawa program di Café Multi Etnis 104,7 SCFM Trijaya Surbaya.
Sumber: Metropolis Jawapos
Terbaru Refleksi Ultah Ke-79 Persebaya Hari Ini
ULANG tahun Persatuan Sepakbola Surabaya ( Persebaya) tahun 2006 ini agak istimewa. Ultah ke-79 ini bertepatan dengan digelarnya putaran akibat Piala Dunia di Jerman. Masih banyak warga Surabaya, khususnya para pendukungnya yang disebut "bonek" (bondo nekat) belum sepenuhnya mengetahui sejarah klub kesayangan ini. Karena itu pada ultah ke 79 ini, ada baiknya kita melihat ke belakang.
Seperti bisa dibaca di Wikipedia, Persebaya didirikan oleh Paijo dan M. Pamoedji pada 18 Juni 1927. Pada awal berdirinya, Persebaya berjulukan Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB).
Dalam perjalanan sejarahnya, klub ini juga pernah menorehkan beberapa prestasi dan langkah penting. SIVB bersama beberapa kalub lain turut membidani kelahiran Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Jogjakarta pada tanggal 19 April 1930.
Prestasi dan Kontroversi
Ketika Belanda kalah dari Jepang pada 1942, SIVB berganti nama menjadi Persibaja (Persatuan Sepak Bola Indonesia Soerabaja). Pada masa ini Persibaja diketuai oleh dr Soewandi. Kala itu, Persibaja berhasil meraih gelar juara pada tahun 1950, 1951, dan 1952.
Tahun 1960, nama Persibaja diubah menjadi Persebaya (Persatuan Sepak Bola Surabaya). Pada masa perserikatan ini, prestasi Persebaya juga istimewa. Dua kali Persebaya menjadi kampiun pada tahun 1978 dan 1988.
Prestasi gemilang terus terjaga ketika PSSI menyatukan klub Perserikatan dan Galatama dalam kompetisi bertajuk Liga Indonesia semenjak 1994. Persebaya merebut gelar juara Liga Indonesia pada tahun 1997 dan 2004.
Selain prestasi, Persebaya juga penuh dengan kontroversi yang dilakukan pengurus, segenap pemain dan para pendukungnya. Saat menjuarai Kompetisi Perserikatan pada tahun 1988, Persebaya pernah memainkan pertandingan yang populer dengan istilah "sepakbola gajah" alasannya menyerah kepada Persipura 0-12, untuk menyingkirkan tentangan mereka PSIS Semarang
Kontroversi yang boleh jadi masih segar di ingatan kita yaitu ketika tahun 2005 Persebaya menggemparkan publik dengan mengundurkan diri pada babak delapan besar sehingga memupuskan cita-cita PSIS dan PSM untuk lolos ke final. Atas bencana tersebut, Surabaya kena hukuman 16 bulan dihentikan mengikuti kompetisi Liga Indonesia
Semangat Multikultural
Lalu yang menarik dari Persebaya yaitu adanya semangat multikultural. Sepakbola memang pengusung jiwa multikultural. Ini bisa dilihat dari beragamanya ras dan etnis pemain di sepanjang sejarah Persebaya. Ketika pada 2004 Persebaya meraih juara Liga, pelatihnya Jacksen F. Tiago berasal dari Brasil. Pada tahun lalu, penjaga gawangnya Zheng Ceng berasal dari Tiongkok. Ceng pernah disambut Pak Dahlan yang pernah memimpin Persebaya selama 2002-2003di Graha Pena. Kehadiran Ceng bisa mengundang minat para penonton yang beretnis Tionghoa.
Sebenarnya berbicara perihal tugas pemain Tionghoa dalam badan Persebaya hal ini juga pernah terjadi pada masa Zaman Jepang dan awal Kemerdekaan. Klub Suryanaga yaitu pemasoknya. Tapi tanpa menonjolkan etnis tertentu, berkat perpaduan berbgai etnis Persebaya menjadi pengusung semangat multikultural yang "vokal".
Bahkan sekarang, meskipun bermain di Divisi Satu, Persebaya tidak kehilangan jiwa multikulturalnya. Dimanajeri Indah Kurnia, klub yang ketika ini memuncaki klasemen ini juga merekrut beberapa pemain asal mancanegara, ibarat Everbarientos, Marcello Braga, dan Nataphong.
Semangat multikultural memang cocok dengan kondisi metropolis sebagai kota yang beragam. Keragaman yaitu kekayaan yang mungkin belum banyak disadari oleh segenap warga metropolis. Penghormatan dan penghargaan kita akan keragaman akan mendorong terciptanya sebuah lingkungan kota yang aman untuk kehidupan (seperti berkerja dan beristirahat).
Bahkan penghormatan akan keragaman itu kini juga diusung ke Piala Dunia 2006 di Jerman. Piala Dunia 2006 kali ini mengambil topik Zu Gas bei Freunden (Saatnya untuk berteman atau bersaudara). Menurut ketua panitia Piala Dunia 2006 sekaligus legenda sepak bola Jerman, Franz Beckenbauer, panitia mendapat inspirasi topik ini dari manifesto kaum humanis di tahun 1933. Semangat gerakan humanisme yaitu "satu dunia" (One World) tempat, "semua insan bersaudara" (Alle Menschen werden Brüder). Humanisme bertujuan mencapai tatanan masyarakat bebas dan universal, di mana insan berpartisipasi secara cerdas dan sukarela untuk mencapai kebaikan bersama. (Baca goresan pena saya Sepakbola, Agama, dan Ancaman Rasisme, Koran Tempo 14 Juni).
Persebaya memang menjadi semacam perekat yang paling memungkinkan untuk mewujudkan nilai-nilai mulia multikultural di metropolis yang beragam ini. Tapi harus diakui, nilai-nilai mulia ibarat itu juga rentan dibajak oleh semangat yang tidak sportif, ibarat kerusuhan dan fanatisme membabi buta yang ujung-ujungnya yaitu anarkisme. Setiap kali main dengan Persela atau Petrokimia, kita dipenuhi rasa takut jangan-jangan para bonek akan berulah tidak terpuji. Setiap main di Jakarta, warga ibu kota juga dilanda ketakutan akan kehadiran bonek.
Mudah-mudahan di usianya yang ke-79 kali ini, para bonek akan lebih cerdas dalam mengelola emosinya, sehingga semangat multikultural, semangat yang menghargai orang lain sebagai saudara akan tertanam dalam jiwa kita semua pendukung Persebaya. Selamat ultah Persebaya!
(tom_saptaatmaja@yahoo.com)
Tom Saptaatmaja
Kolumnis gibol, dan pembawa program di Café Multi Etnis 104,7 SCFM Trijaya Surbaya.
Sumber: Metropolis Jawapos
Jumat, 19 Mei 2006
Terbaru Menang Tapi Kurang Greget
Langkah Persebaya hampir saja tertahan di sangkar sendiri ketika menghadapi Persibo Bojonegoro, Kamis (18/05). Permainan bertahan Persibo diselingi serangan balik sempat merepotkan BEJO SUGIANTORO dkk.
Pada babak pertama, permainan dua tim berlangsung tak menarik. Dua tim terlihat masih menjajal kekuatan lawan, sementara serangan kedua tim tidak ada satupun yang menghasilkan gol. Tidak hadirnya EVER BARRIENTOS alasannya akumulasi kartu kuning sangat terasa di lini depan Persebaya.
Pada babak kedua, Persebaya lebih mengintensifkan serangan. Instruksi FREDDI MULLI untuk menekan Persibo dilaksanakan dengan baik oleh bawah umur Bajul Ijo. Namun tekanan itu bukannya tidak menerima perlawanan dari Persibo. Serangan balik bawah umur ajar SANUSI RACHMAN ini cukup berbahaya di babak kedua.
Peluang emas berbuah gol hasilnya tercipta dalam detik-detik terakhir babak kedua. Pada menit ke-89, USTON NAWAWI yang tidak terjaga pemain Persibo berhasil melesakkan gol ke gawang Persibo yang dijaga NUGROHO BRAMANTIKO. Gol ini tercipta ketika ANANG MA’RUF memperlihatkan umpan lambung ke MARCELLO BRAGA. Mendapat umpan lambung, MARCELLO tidak pribadi menyundulnya ke arah gawang namun mengopernya ke ANANG. 1-0 untuk Persebaya.
Sementara itu FREDDI mengakui pada babak pertama Persebaya bermain sedikit kendur. Keberhasilan pemain Persibo meredam serangan Persebaya mengakibatkan BEJO dkk sempat kehilangan dogma dirinya. Namun pada babak kedua, lewat aba-aba serangan terus menerus, hasilnya Persebaya menemukan peluang mencetak gol.
Setelah ini, Persebaya akan menjamu Persis Solo di gelora Sepuluh Nopember Tambaksari Rabu (24/05) mendatang dalam tabrak Divisi Satu.
source: ssnet
Terbaru Menang Tapi Kurang Greget
Langkah Persebaya hampir saja tertahan di sangkar sendiri ketika menghadapi Persibo Bojonegoro, Kamis (18/05). Permainan bertahan Persibo diselingi serangan balik sempat merepotkan BEJO SUGIANTORO dkk.
Pada babak pertama, permainan dua tim berlangsung tak menarik. Dua tim terlihat masih menjajal kekuatan lawan, sementara serangan kedua tim tidak ada satupun yang menghasilkan gol. Tidak hadirnya EVER BARRIENTOS alasannya akumulasi kartu kuning sangat terasa di lini depan Persebaya.
Pada babak kedua, Persebaya lebih mengintensifkan serangan. Instruksi FREDDI MULLI untuk menekan Persibo dilaksanakan dengan baik oleh bawah umur Bajul Ijo. Namun tekanan itu bukannya tidak menerima perlawanan dari Persibo. Serangan balik bawah umur ajar SANUSI RACHMAN ini cukup berbahaya di babak kedua.
Peluang emas berbuah gol hasilnya tercipta dalam detik-detik terakhir babak kedua. Pada menit ke-89, USTON NAWAWI yang tidak terjaga pemain Persibo berhasil melesakkan gol ke gawang Persibo yang dijaga NUGROHO BRAMANTIKO. Gol ini tercipta ketika ANANG MA’RUF memperlihatkan umpan lambung ke MARCELLO BRAGA. Mendapat umpan lambung, MARCELLO tidak pribadi menyundulnya ke arah gawang namun mengopernya ke ANANG. 1-0 untuk Persebaya.
Sementara itu FREDDI mengakui pada babak pertama Persebaya bermain sedikit kendur. Keberhasilan pemain Persibo meredam serangan Persebaya mengakibatkan BEJO dkk sempat kehilangan dogma dirinya. Namun pada babak kedua, lewat aba-aba serangan terus menerus, hasilnya Persebaya menemukan peluang mencetak gol.
Setelah ini, Persebaya akan menjamu Persis Solo di gelora Sepuluh Nopember Tambaksari Rabu (24/05) mendatang dalam tabrak Divisi Satu.
source: ssnet
Jumat, 12 Mei 2006
Terbaru Awal Manis!!!
Awalnya, Persebaya harus menelan pil pahit terlebih dulu ketika gawang yang dijaga NGADIONO bergetar. Gol ini ialah gol bunuh diri yang dilakukan NATHAKONG SUKNGAM pemain Persebaya asal Thailand. Saat itu di menit ke-9, ARIF BASUKI pemain belakang Mojokerto melaksanakan tendangan first time ke arah gawang persebaya.
Bermaksud membelokkan arah bola, ternyata sundulan NATHAKONG SUKNGAM malah mengarah ke sudut kanan atas gawang Persebaya.
Tertinggal 0-1, BEJO SUGIANTORO dkk terus melaksanakan tekanan. Pada menit ke-23, tekanan itu berbuah hasil EVER BARIENTOS berhasil membukukan gol lewat sundulan hasil umpan tarik MARCELLO BRAGA. Berarti 4 gol sudah dihasilkan striker asal Paraguay ini untuk Persebaya, menyamai rekor REONALD PIETERSZ.
Persebaya tak berpuas diri. Tim berjuluk bajul ijo ini kembali membenamkan gol ke gawang Mojokerto Putra yang dijaga DIAN ANANTA di menit ke-49 lewat sanksi bola mati yang dilakukan MARCELLO BRAGA. 2-1 untuk Persebaya.
source: ssnet
Terbaru Awal Manis!!!
Awalnya, Persebaya harus menelan pil pahit terlebih dulu ketika gawang yang dijaga NGADIONO bergetar. Gol ini ialah gol bunuh diri yang dilakukan NATHAKONG SUKNGAM pemain Persebaya asal Thailand. Saat itu di menit ke-9, ARIF BASUKI pemain belakang Mojokerto melaksanakan tendangan first time ke arah gawang persebaya.
Bermaksud membelokkan arah bola, ternyata sundulan NATHAKONG SUKNGAM malah mengarah ke sudut kanan atas gawang Persebaya.
Tertinggal 0-1, BEJO SUGIANTORO dkk terus melaksanakan tekanan. Pada menit ke-23, tekanan itu berbuah hasil EVER BARIENTOS berhasil membukukan gol lewat sundulan hasil umpan tarik MARCELLO BRAGA. Berarti 4 gol sudah dihasilkan striker asal Paraguay ini untuk Persebaya, menyamai rekor REONALD PIETERSZ.
Persebaya tak berpuas diri. Tim berjuluk bajul ijo ini kembali membenamkan gol ke gawang Mojokerto Putra yang dijaga DIAN ANANTA di menit ke-49 lewat sanksi bola mati yang dilakukan MARCELLO BRAGA. 2-1 untuk Persebaya.
source: ssnet
Senin, 01 Mei 2006
Terbaru Persipro 0 - Persebaya 0
Terbaru Persipro 0 - Persebaya 0
Kamis, 27 April 2006
Terbaru Kalah Tragis
Meski lebih mendominasi jalannya pertandingan, pasukan Freddy Muli itu harus mendapatkan kenyataan pahit sesudah kalah tipis 0-1 (0-1) dari tim berjuluk Macan Sangar tersebut.
Gol tunggal Persid dibukukan oleh pemain belakangnya, Slamet Sampurno, ketika pertarungan tengah berjalan 20 menit. Slamet memanfaatkan tendangan bebas yang dilakukan oleh bek sayap Rendy Siregar dari rusuk kiri pertahanan Persebaya. Bola lambung itu eksklusif diceploskan dengan kepalanya, ketika beliau bangkit tanpa kawalan sekitar 5 meter di depan tiang jauh Ngadiono.
Mantan kiper Persija itu terlihat keluar dari sarangnya di posisi tengah untuk meninju bola, namun luput. Sementara pemain belakang lainnya hanya bisa melongo. Nah, itulah satu-satunya peluang berbahaya milik Persid yang tercipta dan akibatnya membuahkan gol. Selebihnya, menjadi milik Bejo Sugiantoro dkk. Hanya, ketumpulan skuad Green Force dalam penyelesaian selesai masih menjadi duduk perkara yang belum bisa dipecahkan Freddy.
"Evaluasi kekalahan itu tadi alasannya bawah umur lengah dalam koordinasi. Apalagi dengan kondisi lapangan yang permukaannya tidak rata, pemain kami serba bermain ekstra hati-hati. Makara kami kesulitan untuk membalas ketinggalan meski lebih mendominasi dalam melaksanakan serangan," jelas Freddy.
Mantan instruktur Persid dan Persik itu boleh berdalih. Namun, sejatinya bahan pemain Green Force yang selevel tim-tim Divisi Utama dan lebih mengilap, justru terlihat kalah spirit dengan pemain yang diarsiteki Santoso Pribadi itu. Kekalahan ini sekaligus mengingatkan kekalahan Persebaya sebelumnya dari Persis (15/3) lalu.
Tertinggal lebih dulu, mereka gagal menyamakan kedudukan. ``Anak-anak masih ada waktu menjelang langgar terakhir melawan Persipro di Probolinggo, Minggu (30/4) nanti. Apalagi Mojokerto Putra bisa mencuri poin di sana (Persipro)," imbuh Freddy.
Sementara itu, Santoso mengakui keunggulan ini berkat motivasi anak asuhnya yang meningkat dikala menghadapi tim besar sekelas Persebaya. Karena pada dua langgar home sebelumnya, mereka hanya menyebarkan angka dengan Persis 0-0 dan menang 2-0 atas Persiba.
Dengan hasil ini, ambisi Persebaya menjaga jarak klasemen sementara Grup III, belum terealisasi. Sebab, pada waktu bersamaan, runner-up sementara Persis menang 2-0 atas tamunya Persedikab Kab Kediri di Stadion Manahan Solo. Persebaya dan Persis sama-sama mengantongi 15 poin. Bedanya, agregat gol Persebaya lebih subur surplus delapan gol. (sep)
Sumber: Jawapos
Terbaru Kalah Tragis
Meski lebih mendominasi jalannya pertandingan, pasukan Freddy Muli itu harus mendapatkan kenyataan pahit sesudah kalah tipis 0-1 (0-1) dari tim berjuluk Macan Sangar tersebut.
Gol tunggal Persid dibukukan oleh pemain belakangnya, Slamet Sampurno, ketika pertarungan tengah berjalan 20 menit. Slamet memanfaatkan tendangan bebas yang dilakukan oleh bek sayap Rendy Siregar dari rusuk kiri pertahanan Persebaya. Bola lambung itu eksklusif diceploskan dengan kepalanya, ketika beliau bangkit tanpa kawalan sekitar 5 meter di depan tiang jauh Ngadiono.
Mantan kiper Persija itu terlihat keluar dari sarangnya di posisi tengah untuk meninju bola, namun luput. Sementara pemain belakang lainnya hanya bisa melongo. Nah, itulah satu-satunya peluang berbahaya milik Persid yang tercipta dan akibatnya membuahkan gol. Selebihnya, menjadi milik Bejo Sugiantoro dkk. Hanya, ketumpulan skuad Green Force dalam penyelesaian selesai masih menjadi duduk perkara yang belum bisa dipecahkan Freddy.
"Evaluasi kekalahan itu tadi alasannya bawah umur lengah dalam koordinasi. Apalagi dengan kondisi lapangan yang permukaannya tidak rata, pemain kami serba bermain ekstra hati-hati. Makara kami kesulitan untuk membalas ketinggalan meski lebih mendominasi dalam melaksanakan serangan," jelas Freddy.
Mantan instruktur Persid dan Persik itu boleh berdalih. Namun, sejatinya bahan pemain Green Force yang selevel tim-tim Divisi Utama dan lebih mengilap, justru terlihat kalah spirit dengan pemain yang diarsiteki Santoso Pribadi itu. Kekalahan ini sekaligus mengingatkan kekalahan Persebaya sebelumnya dari Persis (15/3) lalu.
Tertinggal lebih dulu, mereka gagal menyamakan kedudukan. ``Anak-anak masih ada waktu menjelang langgar terakhir melawan Persipro di Probolinggo, Minggu (30/4) nanti. Apalagi Mojokerto Putra bisa mencuri poin di sana (Persipro)," imbuh Freddy.
Sementara itu, Santoso mengakui keunggulan ini berkat motivasi anak asuhnya yang meningkat dikala menghadapi tim besar sekelas Persebaya. Karena pada dua langgar home sebelumnya, mereka hanya menyebarkan angka dengan Persis 0-0 dan menang 2-0 atas Persiba.
Dengan hasil ini, ambisi Persebaya menjaga jarak klasemen sementara Grup III, belum terealisasi. Sebab, pada waktu bersamaan, runner-up sementara Persis menang 2-0 atas tamunya Persedikab Kab Kediri di Stadion Manahan Solo. Persebaya dan Persis sama-sama mengantongi 15 poin. Bedanya, agregat gol Persebaya lebih subur surplus delapan gol. (sep)
Sumber: Jawapos
Minggu, 09 April 2006
Terbaru Kreatif Jangan Berlebihan Rek !
berita Jawa Pos Jum'at 07 April 2006.
Terancam Sanksi
Di tengah optimisme menjadi juara paro musim, kubu Persebaya sekarang dihinggapi keresahan. Yakni bahaya hukuman dari PSSI terkait ulah suporternya yang memasuki lapangan pada adu lawan Persedikab Kediri di Stadion Canda Bhirawa, Pare, Kediri, Rabu (5/4) lalu.
Menurut Asisten Manajer Persebaya Soebodro, apa yang dilakukan Bonek itu masuk dalam kategori pelanggaran sesuai manual BLI (Badan Liga Indonesia). Apalagi jika hingga pertandingan terhenti karena suporter yang masuk lapangan, Komdis (Komisi Disiplin) PSSI dapat menunjukkan eksekusi kepada tim tamu.
"Ini tergantung dari laporan Pengawas Pertandingan (PP). Entah nanti lebih memberatkan panpel tuan rumah yang tidak dapat mengantisipasi membludaknya penonton atau suporter Persebaya yang masuk lapangan. Karena kedua-duanya yakni fakta," ungkap Bodem, sapaan dekat Soebodro. (sep)
Terbaru Kreatif Jangan Berlebihan Rek !
berita Jawa Pos Jum'at 07 April 2006.
Terancam Sanksi
Di tengah optimisme menjadi juara paro musim, kubu Persebaya sekarang dihinggapi keresahan. Yakni bahaya hukuman dari PSSI terkait ulah suporternya yang memasuki lapangan pada adu lawan Persedikab Kediri di Stadion Canda Bhirawa, Pare, Kediri, Rabu (5/4) lalu.
Menurut Asisten Manajer Persebaya Soebodro, apa yang dilakukan Bonek itu masuk dalam kategori pelanggaran sesuai manual BLI (Badan Liga Indonesia). Apalagi jika hingga pertandingan terhenti karena suporter yang masuk lapangan, Komdis (Komisi Disiplin) PSSI dapat menunjukkan eksekusi kepada tim tamu.
"Ini tergantung dari laporan Pengawas Pertandingan (PP). Entah nanti lebih memberatkan panpel tuan rumah yang tidak dapat mengantisipasi membludaknya penonton atau suporter Persebaya yang masuk lapangan. Karena kedua-duanya yakni fakta," ungkap Bodem, sapaan dekat Soebodro. (sep)
Senin, 27 Maret 2006
Terbaru Lini Tengah Masih Menjadi Problem
Permainan bola pendek yang taktis masih belum terlihat, jarang ada lagi ajaran bola dari pemain tengah sepeninggal Danilo Fernando. Hanya Uston Nawawi yang beberapa kali melaksanakan passing dengan akselerasinya yang menawan. Penonton sempat pula kesal dengan permainan jelek Arif Ariyanto yang diplot menggantikan Taufik yang cedera. Kesalahan fatal sering dilakukan pemain nomor 7 ini, menyerupai ragu dalam mengumpan dan salah pengertian.
Untuk lini belakang, kekurangan tidak seberapa terlihat, lantaran GU sendiri jarang melaksanakan serangan lantaran terkurung setengah lapangan. Tapi, penyakit usang (kalah stamina yang dialami pemain veteran) kadang masih ada, terutama pada permainan H. Mursyid Effendi. Abah asal Benowo ini beberapa kali melaksanakan pelanggaran ketika kehabisan stamina, hingga risikonya berbuah kartu kuning. Untungnya hal serupa tak ditunjukan oleh Abah Bejo, lantaran Abah Bejo dan Nova Arianto kemarin bermain gemilang, bahkan beberapa kali naik membantu penyerangan.
Tapi sekali lagi kejelihan instruktur Fredy Muli perlu diacungi jempol. Pada babak kedua Fredy melaksanakan pembenahan di lini depan dengan menarik Arif untuk digantikan Nurcholis. Masuknya pemain bernomor 11 ini menciptakan lini tengah Persebaya semakin bergairah, disaat stamina Uston yang semakin menipis. Akselerasi Nurcholis dengan Braga maupun Barientos, beberapa kali mengancam gawang GU.
Selain itu Fredy juga jeli melihat kekurangan Abah Mursyid, dengan menariknya dan memasukan darah segar, Nugroho Mardiyanto. Masuknya Nugroho menciptakan pertahanan Green Force semakin sulit ditembus, walaupun GU berusaha meningkatkan serangan.
Acungan jempol di pertandingan kemarin patut diberikan pada arek-arek Green Force yang berusaha memforsir kemenangan. Sayang keberuntungan untuk menambah lebih dari empat gol masih belum tercapai, lantaran beberapa peluang yang semestinya menjadi gol malah membentur mistar gawang. Ayo Cak Fredy cari pemain tengah yang andal menyerupai Carlos de Mello(1996-1997) ataupun Danilo Fernando (2003-2005).
Terbaru Lini Tengah Masih Menjadi Problem
Permainan bola pendek yang taktis masih belum terlihat, jarang ada lagi ajaran bola dari pemain tengah sepeninggal Danilo Fernando. Hanya Uston Nawawi yang beberapa kali melaksanakan passing dengan akselerasinya yang menawan. Penonton sempat pula kesal dengan permainan jelek Arif Ariyanto yang diplot menggantikan Taufik yang cedera. Kesalahan fatal sering dilakukan pemain nomor 7 ini, menyerupai ragu dalam mengumpan dan salah pengertian.
Untuk lini belakang, kekurangan tidak seberapa terlihat, lantaran GU sendiri jarang melaksanakan serangan lantaran terkurung setengah lapangan. Tapi, penyakit usang (kalah stamina yang dialami pemain veteran) kadang masih ada, terutama pada permainan H. Mursyid Effendi. Abah asal Benowo ini beberapa kali melaksanakan pelanggaran ketika kehabisan stamina, hingga risikonya berbuah kartu kuning. Untungnya hal serupa tak ditunjukan oleh Abah Bejo, lantaran Abah Bejo dan Nova Arianto kemarin bermain gemilang, bahkan beberapa kali naik membantu penyerangan.
Tapi sekali lagi kejelihan instruktur Fredy Muli perlu diacungi jempol. Pada babak kedua Fredy melaksanakan pembenahan di lini depan dengan menarik Arif untuk digantikan Nurcholis. Masuknya pemain bernomor 11 ini menciptakan lini tengah Persebaya semakin bergairah, disaat stamina Uston yang semakin menipis. Akselerasi Nurcholis dengan Braga maupun Barientos, beberapa kali mengancam gawang GU.
Selain itu Fredy juga jeli melihat kekurangan Abah Mursyid, dengan menariknya dan memasukan darah segar, Nugroho Mardiyanto. Masuknya Nugroho menciptakan pertahanan Green Force semakin sulit ditembus, walaupun GU berusaha meningkatkan serangan.
Acungan jempol di pertandingan kemarin patut diberikan pada arek-arek Green Force yang berusaha memforsir kemenangan. Sayang keberuntungan untuk menambah lebih dari empat gol masih belum tercapai, lantaran beberapa peluang yang semestinya menjadi gol malah membentur mistar gawang. Ayo Cak Fredy cari pemain tengah yang andal menyerupai Carlos de Mello(1996-1997) ataupun Danilo Fernando (2003-2005).
Minggu, 26 Maret 2006
Terbaru Menang Rek!!!!
Ayo rek tetap dukung Persebaya...!!! Bravo Persebaya...!!! Bravo Persebaya-mania...!!!
Terbaru Menang Rek!!!!
Ayo rek tetap dukung Persebaya...!!! Bravo Persebaya...!!! Bravo Persebaya-mania...!!!
Selasa, 21 Maret 2006
Terbaru Ada Apa Dengan Jakarta ?
Lagi, beban berat kembali ditanggung klub asal Jatim, sesudah Green Force diganjar turun kasta plus denda yang berjibun, dan Arema digagalkan berlaga di pentas Internasional, sekarang adik kita Persekabpas harus menelan pil pahit.
Terhentinya pertandingan antara Persekabpas versus Persija Rabu (15/3) lalu, menciptakan beban berat harus ditanggung rekan-rekan The Lassak. Bagaimana tidak, saudara bersahabat kita ini diganjar hukuman yang sangat berat yaitu dianulirnya kemenangan (sementara 1-0), Pertandingan usiran, dan denda yang sejumlah 20 Juta.
Yang menciptakan saya heran dari kejadian tersebut, kenapa mesti kita semua (tim Jatim), jikalau berbuat salah selalu diganjar begitu berat. Tidak hanya itu yang menciptakan saya terbelahak yakni Persija terbebas dari hukuman apapun, padahal terang The Jak mengundurkan diri dari pertandingan tersebut.
Ingatkah kita pada kejadian serupa ketika, teman-teman kita dari Bandung (Persib) tidak bersedia bertanding versus tuan rumah Persija, di selesai berkelahi kompetisi tahun kemudian ? Apakah teman-teman Persib bebas begitu saja dari hukuman ? Dan siapa yang dieksekusi begitu berat ?
Dari kedua kejadian yang hampir sama, ditambah perlakuan yang tidak masuk akal terhadap team diluar Jakarta, terutama Jatim. Membuat saya bertanya-tanya Ada Apa Dengan Jakarta ?
Menilik dari kejadian tersebut, sebagai manusia bola, mari kita bersatu untuk mengawasi kinerja PSSI, demi majunya sepak bola Indonesia, dari mana pun asal kita...
Bravo Sepak Bola Indonesia....Bravo Seporter Indonesia...
Terbaru Ada Apa Dengan Jakarta ?
Lagi, beban berat kembali ditanggung klub asal Jatim, sesudah Green Force diganjar turun kasta plus denda yang berjibun, dan Arema digagalkan berlaga di pentas Internasional, sekarang adik kita Persekabpas harus menelan pil pahit.
Terhentinya pertandingan antara Persekabpas versus Persija Rabu (15/3) lalu, menciptakan beban berat harus ditanggung rekan-rekan The Lassak. Bagaimana tidak, saudara bersahabat kita ini diganjar hukuman yang sangat berat yaitu dianulirnya kemenangan (sementara 1-0), Pertandingan usiran, dan denda yang sejumlah 20 Juta.
Yang menciptakan saya heran dari kejadian tersebut, kenapa mesti kita semua (tim Jatim), jikalau berbuat salah selalu diganjar begitu berat. Tidak hanya itu yang menciptakan saya terbelahak yakni Persija terbebas dari hukuman apapun, padahal terang The Jak mengundurkan diri dari pertandingan tersebut.
Ingatkah kita pada kejadian serupa ketika, teman-teman kita dari Bandung (Persib) tidak bersedia bertanding versus tuan rumah Persija, di selesai berkelahi kompetisi tahun kemudian ? Apakah teman-teman Persib bebas begitu saja dari hukuman ? Dan siapa yang dieksekusi begitu berat ?
Dari kedua kejadian yang hampir sama, ditambah perlakuan yang tidak masuk akal terhadap team diluar Jakarta, terutama Jatim. Membuat saya bertanya-tanya Ada Apa Dengan Jakarta ?
Menilik dari kejadian tersebut, sebagai manusia bola, mari kita bersatu untuk mengawasi kinerja PSSI, demi majunya sepak bola Indonesia, dari mana pun asal kita...
Bravo Sepak Bola Indonesia....Bravo Seporter Indonesia...
Terbaru Pssi Habisi Persekabpas
* Kemenangan atas Persija Dianulir
* Laga Dilanjutkan di Luar Jatim
* Denda Rp 20 Juta
JAKARTA - Persekabpas Pasuruan benar-benar apes. Vonis Komisi Disiplin PSSI kemarin terkait terhentinya sabung malawan Persija Jakarta, Rabu (15/3) lalu, benar-benar menghantam klub berjuluk The Lassak tersebut. Persekabpas harus mendapatkan bermacam-macam vonis yang sangat menyesakkan.
Komdis menyatakan bahwa lanjutan sabung semenjak menit kesembilan hingga usainya babak pertama dianggap tidak sah. Otomatis, skor 1-0 untuk keunggulan Persekabpas via gol bunuh diri Joao Bosco menit ke-31 pun dianulir. Sehingga sabung harus diulang semenjak menit kesembilan di daerah netral (di luar wilayah Jatim) dan tanpa penonton. Mengenai waktunya akan ditetapkan lebih lanjut oleh Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI). "Laga selama 36 menit itu dilakukan dalam kondisi terpaksa dan hal itu dianggap tidak sah. PP (Pengawas Pertandingan) dan wasit sudah benar tidak mau melanjutkan pertandingan semenjak menit kedelapan, tapi alasannya menerima bahaya mereka tidak bisa berbuat apa-apa," ungkap Ketua Komdis PSSI Togar Manahan Nero, usai sidang Komdis di Jakarta, kemarin.Tak hanya itu, Komdis juga menghukum panpel Persekabpas menggelar sabung tanpa penonton kala menjamu Persijap Jepara pada 10 Mei nanti, plus denda sebesar Rp 20 juta. Ini sebagai konsekuensi ketidakmampuan panpel menggelar pertandingan sehingga melanggar Pasal 28 ayat 7 angka 1 dan 2 Manual Liga Indonesia 2006.
Komdis juga berencana memanggil Manajer Persekabpas yang sekaligus Bupati Pasuruan, Jusbakir Al-Djufri, pada Rabu (29/3) depan. Seperti diberitakan, Jusbakir disinyalir melaksanakan intimidasi kepada pegawapemerintah pertandingan untuk melanjutkan sabung yang tertunda semenjak menit kedelapan tersebut."Pernyataannya yang bernada bahaya terhadap PP Wahadi (Demak) akan kami minta penjelasan dalam sidang selanjutnya," terang Togar yang didampingi Wakil Ketua Komdis Djoko Driyono, John Halmahera (sekretaris), Iswadi Idris, Mahfudin Nigara, dan Sophar Maru Hutagalung (anggota).
Sementara aparat pertandingan dan Persija kondusif dari bahaya sanksi. Menurut Komdis, pegawapemerintah pertandingan dianggap sudah menjalankan tugasnya dengan baik. "PP dan wasit sudah qualified. Mereka telah menegakkan peraturan," tandas Togar ketika ditanya konsekuensi bagi pegawapemerintah pertandingan.Komdis juga tidak membahas agresi walk out (WO) yang dituduhkan kepada kubu Persija. "Kasus yang dibahas di sini yakni ketidakmampuan panpel (Persekabpas) dalam menggelar pertandingan. Kaprikornus soal Persija tidak dibahas dalam sidang," terang Togar.Versi Komdis menyebutkan bahwa kapasitas stadion sekitar 15 ribu penonton ternyata diisi dua kali lipat. Padahal, dari 12 ribu tiket yang dicetak panpel, 11 ribu terjual.
Mengingat sabung ini bakal dibanjiri penonton, panpel dianggap sudah harus mengantisipasinya semenjak dini. "Jumlah penonton yang melebihi kapasitas sudah dikategorikan sebagai ancaman," imbuh Anggota Komdis PSSI Mahfudin Nigara. (dns)Daftar Keputusan Komdis1. Persekabpas dieksekusi menggelar sabung tanpa penonton ketika menjamu Persijap, 10 Mei, plus denda Rp 20 juta akhir ketidakmampuan panpel mengantisipasi melubernya penonton kala menjamu Persija Jakarta, 15 Maret lalu. 2. Pertandingan yang tertunda harus dimulai dari menit kedelapan dan digelar di luar wilayah Jatim. Tempat dan waktu akan ditetapkan lebih lanjut oleh BLI. 3. Komdis PSSI menganggap sabung semenjak menit kesembilan hingga babak pertama selesai tidak sah alasannya dilakukan dalam keadaan terpaksa (ada bahaya dari Bupati Pasuruan). Keputusan ini sekaligus menganulir kemenangan 1-0 yang diraih Persekabpas hingga final babak pertama.4. Komdis PSSI merasa perlu memanggil Bupati Pasuruan yang juga Manajer Persekabpas Jusbakir Al-Djufri untuk diminta penjelasan pada Rabu (29/3) depan.
Kronologi Laga di Pasuruan 15 Maret 200614.00 WIB Stadion Pogar yang berkapasitas 15 ribu ternyata dijubeli penonton hampir dua kali lipat. Panpel mencetak 12 ribu tiket, terjual 11 ribu. Akibatnya penonton meluber hingga sentelban.15.15 WIB Kick-off sabung Persekabpas v Persija15.23 WIB Pertandingan sempat terhenti pada menit kedelapan alasannya penonton menjebol pagar pembatas dan merangsek hingga ke garis tepi lapangan/di daerah bilboard iklan. Pengawas Pertandingan (PP) Wahadi (Demak) meminta wasit Muklis Alifathoni (Kendal) menghentikan pertandingan.15.25 WIB PP dan wasit menyatakan pertandingan tidak bisa dilanjutkan alasannya melubernya penonton. Persija pun keberatan main. Tapi, kubu Persekabpas menjamin pertandingan bakal aman. Petugas keamanan juga mengamankan area lapangan. Namun, perdebatan berlangsung alot sehingga sabung tertunda selama 67 menit.16.32 WIB Pertandingan kembali dilanjutkan hingga babak pertama selesai. Skor 1-0 untuk Persekabpas berkat gol bunuh diri bek Persija Joao Bosco Cabral pada menit ke-31. 17.20 WIB Jelang babak kedua, PP (setelah berdiskusi dengan kedua tim yang bertanding) menetapkan pertandingan ditunda alasannya gelap. Stadion Pogar, Bangil, Pasuruan sendiri juga tidak dilengkapi lampu penerangan. Mengenai sabung lanjutan terjadi simpang siur. Persekabpas bersedia melanjutkan pertandingan keesokan harinya, sementara Persija berencana pulang ke Jakarta. Tidak ada keputusan dari PP dan eksklusif meninggalkan Pasuruan malam harinya.16 Maret 200607.00 WIB Persekabpas hadir di stadion09.00 WIB Panpel menyatakan pertandingan selesai dan kubu Persija plus pegawapemerintah pertandingan dianggap mogok. Kubu Persekabpas mengklaim menang 4-0.
sumber jawapos.co.id
Terbaru Pssi Habisi Persekabpas
* Kemenangan atas Persija Dianulir
* Laga Dilanjutkan di Luar Jatim
* Denda Rp 20 Juta
JAKARTA - Persekabpas Pasuruan benar-benar apes. Vonis Komisi Disiplin PSSI kemarin terkait terhentinya sabung malawan Persija Jakarta, Rabu (15/3) lalu, benar-benar menghantam klub berjuluk The Lassak tersebut. Persekabpas harus mendapatkan bermacam-macam vonis yang sangat menyesakkan.
Komdis menyatakan bahwa lanjutan sabung semenjak menit kesembilan hingga usainya babak pertama dianggap tidak sah. Otomatis, skor 1-0 untuk keunggulan Persekabpas via gol bunuh diri Joao Bosco menit ke-31 pun dianulir. Sehingga sabung harus diulang semenjak menit kesembilan di daerah netral (di luar wilayah Jatim) dan tanpa penonton. Mengenai waktunya akan ditetapkan lebih lanjut oleh Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI). "Laga selama 36 menit itu dilakukan dalam kondisi terpaksa dan hal itu dianggap tidak sah. PP (Pengawas Pertandingan) dan wasit sudah benar tidak mau melanjutkan pertandingan semenjak menit kedelapan, tapi alasannya menerima bahaya mereka tidak bisa berbuat apa-apa," ungkap Ketua Komdis PSSI Togar Manahan Nero, usai sidang Komdis di Jakarta, kemarin.Tak hanya itu, Komdis juga menghukum panpel Persekabpas menggelar sabung tanpa penonton kala menjamu Persijap Jepara pada 10 Mei nanti, plus denda sebesar Rp 20 juta. Ini sebagai konsekuensi ketidakmampuan panpel menggelar pertandingan sehingga melanggar Pasal 28 ayat 7 angka 1 dan 2 Manual Liga Indonesia 2006.
Komdis juga berencana memanggil Manajer Persekabpas yang sekaligus Bupati Pasuruan, Jusbakir Al-Djufri, pada Rabu (29/3) depan. Seperti diberitakan, Jusbakir disinyalir melaksanakan intimidasi kepada pegawapemerintah pertandingan untuk melanjutkan sabung yang tertunda semenjak menit kedelapan tersebut."Pernyataannya yang bernada bahaya terhadap PP Wahadi (Demak) akan kami minta penjelasan dalam sidang selanjutnya," terang Togar yang didampingi Wakil Ketua Komdis Djoko Driyono, John Halmahera (sekretaris), Iswadi Idris, Mahfudin Nigara, dan Sophar Maru Hutagalung (anggota).
Sementara aparat pertandingan dan Persija kondusif dari bahaya sanksi. Menurut Komdis, pegawapemerintah pertandingan dianggap sudah menjalankan tugasnya dengan baik. "PP dan wasit sudah qualified. Mereka telah menegakkan peraturan," tandas Togar ketika ditanya konsekuensi bagi pegawapemerintah pertandingan.Komdis juga tidak membahas agresi walk out (WO) yang dituduhkan kepada kubu Persija. "Kasus yang dibahas di sini yakni ketidakmampuan panpel (Persekabpas) dalam menggelar pertandingan. Kaprikornus soal Persija tidak dibahas dalam sidang," terang Togar.Versi Komdis menyebutkan bahwa kapasitas stadion sekitar 15 ribu penonton ternyata diisi dua kali lipat. Padahal, dari 12 ribu tiket yang dicetak panpel, 11 ribu terjual.
Mengingat sabung ini bakal dibanjiri penonton, panpel dianggap sudah harus mengantisipasinya semenjak dini. "Jumlah penonton yang melebihi kapasitas sudah dikategorikan sebagai ancaman," imbuh Anggota Komdis PSSI Mahfudin Nigara. (dns)Daftar Keputusan Komdis1. Persekabpas dieksekusi menggelar sabung tanpa penonton ketika menjamu Persijap, 10 Mei, plus denda Rp 20 juta akhir ketidakmampuan panpel mengantisipasi melubernya penonton kala menjamu Persija Jakarta, 15 Maret lalu. 2. Pertandingan yang tertunda harus dimulai dari menit kedelapan dan digelar di luar wilayah Jatim. Tempat dan waktu akan ditetapkan lebih lanjut oleh BLI. 3. Komdis PSSI menganggap sabung semenjak menit kesembilan hingga babak pertama selesai tidak sah alasannya dilakukan dalam keadaan terpaksa (ada bahaya dari Bupati Pasuruan). Keputusan ini sekaligus menganulir kemenangan 1-0 yang diraih Persekabpas hingga final babak pertama.4. Komdis PSSI merasa perlu memanggil Bupati Pasuruan yang juga Manajer Persekabpas Jusbakir Al-Djufri untuk diminta penjelasan pada Rabu (29/3) depan.
Kronologi Laga di Pasuruan 15 Maret 200614.00 WIB Stadion Pogar yang berkapasitas 15 ribu ternyata dijubeli penonton hampir dua kali lipat. Panpel mencetak 12 ribu tiket, terjual 11 ribu. Akibatnya penonton meluber hingga sentelban.15.15 WIB Kick-off sabung Persekabpas v Persija15.23 WIB Pertandingan sempat terhenti pada menit kedelapan alasannya penonton menjebol pagar pembatas dan merangsek hingga ke garis tepi lapangan/di daerah bilboard iklan. Pengawas Pertandingan (PP) Wahadi (Demak) meminta wasit Muklis Alifathoni (Kendal) menghentikan pertandingan.15.25 WIB PP dan wasit menyatakan pertandingan tidak bisa dilanjutkan alasannya melubernya penonton. Persija pun keberatan main. Tapi, kubu Persekabpas menjamin pertandingan bakal aman. Petugas keamanan juga mengamankan area lapangan. Namun, perdebatan berlangsung alot sehingga sabung tertunda selama 67 menit.16.32 WIB Pertandingan kembali dilanjutkan hingga babak pertama selesai. Skor 1-0 untuk Persekabpas berkat gol bunuh diri bek Persija Joao Bosco Cabral pada menit ke-31. 17.20 WIB Jelang babak kedua, PP (setelah berdiskusi dengan kedua tim yang bertanding) menetapkan pertandingan ditunda alasannya gelap. Stadion Pogar, Bangil, Pasuruan sendiri juga tidak dilengkapi lampu penerangan. Mengenai sabung lanjutan terjadi simpang siur. Persekabpas bersedia melanjutkan pertandingan keesokan harinya, sementara Persija berencana pulang ke Jakarta. Tidak ada keputusan dari PP dan eksklusif meninggalkan Pasuruan malam harinya.16 Maret 200607.00 WIB Persekabpas hadir di stadion09.00 WIB Panpel menyatakan pertandingan selesai dan kubu Persija plus pegawapemerintah pertandingan dianggap mogok. Kubu Persekabpas mengklaim menang 4-0.
sumber jawapos.co.id
Senin, 20 Maret 2006
Terbaru Dobrak Kemenangan Dengan Trio Striker
Salah satu strategi yang bakal diterapkan instruktur asal Sulsel ini menjajaki contoh 3-4-3, dengan menempatkan trio striker sekaligus. Baginya, contoh itu tidak terlalu abnormal buatnya. Maklum, selama menangani Persik Kediri isu terkini kemudian itu, denah tersebut sudah sering diterapkannya. Ini dikarenakan bahan timnya ketika itu, benar-benar ditunjang lini belakang dan tengah yang kukuh, serta lini depan yang haus gol.
Sementara di Persebaya, usai menelan kekalahan dari Persis, lini belakang yang dikawal trio defender gaek, Mursyid Effendi (34), Bejo Sugiantoro (29), dan Nova Arianto (28) masih menjadi sorotan. Begitu pula dengan pemain tengahnya yang sering macet dalam mendistribusikan bola ke depan.
Apakah Persebaya mampu? "Sebetulnya lini belakang Persebaya masih cukup konsisten ketika melawan Persis lalu. Penguasaan bola juga masih didominasi pemain tengah kami. Apalagi, ketika main di Gelora 10 Nopember, niscaya ada motivasi tersendiri. Sekarang tinggal bagaimana pemain menerapkan denah menyerang melalui tiga striker-nya tanpa melupakan pertahanan," terperinci Freddy.
Bila contoh ini terealisasi, kemungkinan tiga penyerang yang bakal diplot Freddy yaitu Marcelo Braga, Ever "Barigol" Barrientos, dan Ibnu Syuhadak atau Rizky Mahardiyanto. Barigol yang bisa bermain di dua posisi (depan dan tengah), diperlukan bisa menjaga keseimbangan pasokan bola, termasuk kemungkinan eksklusif mengeksekusi ke gawang lawan.
Sedangkan untuk lini tengah, duo gelandang, Nattapong Sukngam dan Arif Ariyanto maupun Taufik, yang ditopang wing back Anang Ma’ruf dan Mat Halil, diperlukan bisa meredam serangan lawan dari tengah maupun sayap. Nah, denah ini bakal menjadi test case Freddy untuk menggelontor GU. (gun/sep[jp])
Terbaru Dobrak Kemenangan Dengan Trio Striker
Salah satu strategi yang bakal diterapkan instruktur asal Sulsel ini menjajaki contoh 3-4-3, dengan menempatkan trio striker sekaligus. Baginya, contoh itu tidak terlalu abnormal buatnya. Maklum, selama menangani Persik Kediri isu terkini kemudian itu, denah tersebut sudah sering diterapkannya. Ini dikarenakan bahan timnya ketika itu, benar-benar ditunjang lini belakang dan tengah yang kukuh, serta lini depan yang haus gol.
Sementara di Persebaya, usai menelan kekalahan dari Persis, lini belakang yang dikawal trio defender gaek, Mursyid Effendi (34), Bejo Sugiantoro (29), dan Nova Arianto (28) masih menjadi sorotan. Begitu pula dengan pemain tengahnya yang sering macet dalam mendistribusikan bola ke depan.
Apakah Persebaya mampu? "Sebetulnya lini belakang Persebaya masih cukup konsisten ketika melawan Persis lalu. Penguasaan bola juga masih didominasi pemain tengah kami. Apalagi, ketika main di Gelora 10 Nopember, niscaya ada motivasi tersendiri. Sekarang tinggal bagaimana pemain menerapkan denah menyerang melalui tiga striker-nya tanpa melupakan pertahanan," terperinci Freddy.
Bila contoh ini terealisasi, kemungkinan tiga penyerang yang bakal diplot Freddy yaitu Marcelo Braga, Ever "Barigol" Barrientos, dan Ibnu Syuhadak atau Rizky Mahardiyanto. Barigol yang bisa bermain di dua posisi (depan dan tengah), diperlukan bisa menjaga keseimbangan pasokan bola, termasuk kemungkinan eksklusif mengeksekusi ke gawang lawan.
Sedangkan untuk lini tengah, duo gelandang, Nattapong Sukngam dan Arif Ariyanto maupun Taufik, yang ditopang wing back Anang Ma’ruf dan Mat Halil, diperlukan bisa meredam serangan lawan dari tengah maupun sayap. Nah, denah ini bakal menjadi test case Freddy untuk menggelontor GU. (gun/sep[jp])
Terbaru Nasib Mujur Naungi Kelvin
Pencoretan dilakukaan sebelum 2x24jam kehadiran tiga pemain tersebut. Zoalang Placide dan Nkomo Joseph dari Kamerun, serta Walace da Silva asal Brazil terpaksa harus tereliminasi dari Karang Gayam lebih awal.
Seperti dituturkan Freddy pada Jawa Pos yang dikutip persebaya.blogspot.com menyampaikan aksara permainan mereka bukan menyerupai yang dia inginkan. Selain itu, juga nggak ada yang istimewa dari mereka.
Dengan dicoretnya tiga pemain tersebut, mudah tinggal Kelvin yang masih bernasib mujur. Oleh Freedy, gelandang asal Liberia itu masih diberi waktu hingga Selasa besok untuk unjuk kebolehan. Padahal, sebelumnya Kelvin hanya beri jatah waktu hingga kemarin.[gun]
BIODATA
Nama :Kelvin David
Kelahiran : Liberia, 1 Desember 1983
Postur : 183 cm/70 kg
Klub Terakhir : Monraliq Club Bremier Liberia
Terbaru Nasib Mujur Naungi Kelvin
Pencoretan dilakukaan sebelum 2x24jam kehadiran tiga pemain tersebut. Zoalang Placide dan Nkomo Joseph dari Kamerun, serta Walace da Silva asal Brazil terpaksa harus tereliminasi dari Karang Gayam lebih awal.
Seperti dituturkan Freddy pada Jawa Pos yang dikutip persebaya.blogspot.com menyampaikan aksara permainan mereka bukan menyerupai yang dia inginkan. Selain itu, juga nggak ada yang istimewa dari mereka.
Dengan dicoretnya tiga pemain tersebut, mudah tinggal Kelvin yang masih bernasib mujur. Oleh Freedy, gelandang asal Liberia itu masih diberi waktu hingga Selasa besok untuk unjuk kebolehan. Padahal, sebelumnya Kelvin hanya beri jatah waktu hingga kemarin.[gun]
BIODATA
Nama :Kelvin David
Kelahiran : Liberia, 1 Desember 1983
Postur : 183 cm/70 kg
Klub Terakhir : Monraliq Club Bremier Liberia
Terbaru Ada Yang Datang, Ada Yang Terancam.
Meski kuota pemain abnormal Persebaya hanya menyisakan satu pemain, namun arsitek Persebaya, Freddy Muli tak ingin salah pilih menyerupai yang terjadi beberapa isu terkini ini.
Legium import yang beradu kemampuan tersebut ialah gelandang Zoalang Placide (Kamerun), Nkomo Joseph (Kamerun) dan Walaca da Silva (Brazil). Ditambah satu pemain abnormal yang masih menjalani seleksi semenjak dua ahad lalu, Kelvin David (Liberia).
Jeda waktu pertandingan kontra Gresik United (GU) yang masih akan berlangsung Minggu (26.3) mendatang, bakal dimanfaatkan Freedy untuk memfokuskan pada seleksi calon squadra Green Force. Karena selain melaksanakan seleksi terhadap legium asing, Freddy juga tengah menyeleksi pemain lokal hasil binaan klub anggota Persebaya. Pemain tersebut ialah Nico Demus Matuan (striker) dan Bachrul Ulum (Gelandang), keduanya berasal dari PS Angkatan Laut (PSAL).
Dengan kedatangan trio import gres tersebut tentu bakal menjadi bahaya bagi Kelvin David, alasannya yaitu pemain legam ini telah lebih dari dua ahad berlatih dan menjalani seleksi bersama Persebaya. Menurut penuturan Freddy menyerupai dikutip persebaya.blogspot.com dari Jawa Pos, menyampaikan status Kelvin belum tentu eksklusif dicoret tapi masih menunggu perkembangan berikutnya[gun].
DAFTAR PEMAIN SELEKSI:
1. Zoalang Placide
Kelahiran : Yaunde, Kamerun, 8 Agustus 1977 (29 tahun)
Postur : 178 cm/71 kg
Klub Terakhir: Sriwijaya FC
2. Nkomo Joseph Marcel Bertrand
Kelahiran : Yaunde, Kamerun, 10 September 1986 (20 tahun)
Postur : 174 cm/72 kg
Klub terakhir: A.S. Had de Moundon Rep. Ceko
3. Walace da Silva
Umur : 24 tahun
Postur : 175 cm/78 kg
Klub terakhir: Arraial do Cabo Rio de Janeiro
4. Kelvin David
Kelahiran : Liberia, 1 Desember 1983 (23 tahun)
Postur : 183 cm/70 kg
Klub terakhir: Monraliq Club Bremier Liberia
PEMAIN ASING YANG SUDAH DICORET:
1. Clayton dos Santos (gelandang-Brazil)
2. Peter Moukouri (gelandang-Liberia)
3. Alexander Fehhera dos Santos (gelandang-Brazil)
4. Ruben Cecco (striker-Argentina)
5. Joe Nagbe (striker-Liberia)
6. Inani Hicham (striker-Maroko)
7. Marcus dos Santos (gelandang-Brazil)
Terbaru Ada Yang Datang, Ada Yang Terancam.
Meski kuota pemain abnormal Persebaya hanya menyisakan satu pemain, namun arsitek Persebaya, Freddy Muli tak ingin salah pilih menyerupai yang terjadi beberapa isu terkini ini.
Legium import yang beradu kemampuan tersebut ialah gelandang Zoalang Placide (Kamerun), Nkomo Joseph (Kamerun) dan Walaca da Silva (Brazil). Ditambah satu pemain abnormal yang masih menjalani seleksi semenjak dua ahad lalu, Kelvin David (Liberia).
Jeda waktu pertandingan kontra Gresik United (GU) yang masih akan berlangsung Minggu (26.3) mendatang, bakal dimanfaatkan Freedy untuk memfokuskan pada seleksi calon squadra Green Force. Karena selain melaksanakan seleksi terhadap legium asing, Freddy juga tengah menyeleksi pemain lokal hasil binaan klub anggota Persebaya. Pemain tersebut ialah Nico Demus Matuan (striker) dan Bachrul Ulum (Gelandang), keduanya berasal dari PS Angkatan Laut (PSAL).
Dengan kedatangan trio import gres tersebut tentu bakal menjadi bahaya bagi Kelvin David, alasannya yaitu pemain legam ini telah lebih dari dua ahad berlatih dan menjalani seleksi bersama Persebaya. Menurut penuturan Freddy menyerupai dikutip persebaya.blogspot.com dari Jawa Pos, menyampaikan status Kelvin belum tentu eksklusif dicoret tapi masih menunggu perkembangan berikutnya[gun].
DAFTAR PEMAIN SELEKSI:
1. Zoalang Placide
Kelahiran : Yaunde, Kamerun, 8 Agustus 1977 (29 tahun)
Postur : 178 cm/71 kg
Klub Terakhir: Sriwijaya FC
2. Nkomo Joseph Marcel Bertrand
Kelahiran : Yaunde, Kamerun, 10 September 1986 (20 tahun)
Postur : 174 cm/72 kg
Klub terakhir: A.S. Had de Moundon Rep. Ceko
3. Walace da Silva
Umur : 24 tahun
Postur : 175 cm/78 kg
Klub terakhir: Arraial do Cabo Rio de Janeiro
4. Kelvin David
Kelahiran : Liberia, 1 Desember 1983 (23 tahun)
Postur : 183 cm/70 kg
Klub terakhir: Monraliq Club Bremier Liberia
PEMAIN ASING YANG SUDAH DICORET:
1. Clayton dos Santos (gelandang-Brazil)
2. Peter Moukouri (gelandang-Liberia)
3. Alexander Fehhera dos Santos (gelandang-Brazil)
4. Ruben Cecco (striker-Argentina)
5. Joe Nagbe (striker-Liberia)
6. Inani Hicham (striker-Maroko)
7. Marcus dos Santos (gelandang-Brazil)
Jumat, 03 Maret 2006
Terbaru Juara Digenggam, Kompetisi Ditantang
"Hasil Piala Gubernur sanggup kita pakai untuk memeta kekuatan calon lawan kita nanti. Mungkin hanya tinggal mempelajari kekuatan tim asal Jateng." Ujar Freddy Mully-Pelatih Persebaya, menyerupai yang dikutip dari Radar Surabaya.
Dikatakan pula oleh mantan Pelatih Persik ini bahwa sasaran awal Persebaya bukanlah juara divisi satu,tetapi membawa Persebaya kembali ke Divisi Utama. Tahap awal Persebaya memang membidik lolos dari babak penyisian dulu. Seperti yang diputuskan Badan Liga Indonesia (BLI) bahwa hanya juara dan runner-up masing-masing grup yang berhak lolos ke babak selanjutnya.
Bergaitan dengan optimisme tersebut, Persebaya terus melaksanakan pembenahan dibidang teknik, termasuk diantaranya seleksi pemain asing. Sebagai dampaknya Persebaya memulangkan pemain gila seleksi, Clayton Dos Santos.
Terbaru Juara Digenggam, Kompetisi Ditantang
"Hasil Piala Gubernur sanggup kita pakai untuk memeta kekuatan calon lawan kita nanti. Mungkin hanya tinggal mempelajari kekuatan tim asal Jateng." Ujar Freddy Mully-Pelatih Persebaya, menyerupai yang dikutip dari Radar Surabaya.
Dikatakan pula oleh mantan Pelatih Persik ini bahwa sasaran awal Persebaya bukanlah juara divisi satu,tetapi membawa Persebaya kembali ke Divisi Utama. Tahap awal Persebaya memang membidik lolos dari babak penyisian dulu. Seperti yang diputuskan Badan Liga Indonesia (BLI) bahwa hanya juara dan runner-up masing-masing grup yang berhak lolos ke babak selanjutnya.
Bergaitan dengan optimisme tersebut, Persebaya terus melaksanakan pembenahan dibidang teknik, termasuk diantaranya seleksi pemain asing. Sebagai dampaknya Persebaya memulangkan pemain gila seleksi, Clayton Dos Santos.