Jumat, 22 Oktober 2004

Terbaru Dibayangi Persoalan Fisik

Di Empat Laga Sisa
SURABAYA - Empat hari lagi tepatnya Senin (25/10) depan, Persebaya akan memulai latihan perdananya di bulan mulia 1425 H ini. Setelah libur selama dua pekan, Mursyid Effendi dkk akan kembali memusatkan perhatian dan energi mereka untuk mengembalikan kondisi fisik dan performa terbaik menjelang bergulirnya kompetisi Liga Bank Mandiri (LBM) 2004.

Nah, ditengah waktu yang semakin mepet tersebut, dilema menghadang Green Force. Pelatih fisik Stefano Cugurra memprediksi bakal mengalami kesulitan untuk mengembalikan kondisi fisik pemain pada tingkat terbaik.

"Baru demam isu ini saya melatih tim di Indonesia, gres kali pertama juga bagi saya bertugas mempersiapkan tim yang pemain-pemainnya sedang menjalankan ibadah puasa," kata Teco -sapaan bersahabat Stefano Cugurra- kemarin.

Dijelaskan, instruktur fisik yang pernah menangani tim U-17 Brescia (kontestan Liga Seri A Italia) tersebut, awal demam isu kemudian bergotong-royong beliau telah menawarkan porsi latihan bersamaan dengan bulan puasa. Arsitek Jacksen F. Tiago, juga telah meninggalkan kegiatan latihan yang harus diberikan pada Mursyid dkk sebelum beliau bertolak ke Brazil, negara asalnya, beberapa waktu lalu.

"Tapi kondisi awal demam isu kemudian berbeda dengan sekarang, pemain kala itu masih fresh dari segi mental dan fisik. Sekarang usai pemain menjalani kegiatan pertandingan yang begitu ketat, masalahnya berbeda," ungkap laki-laki yang mengaku belum bisa beradaptasi dengan masakan Indonesia tersebut.

Dilapangan bisa dibuktikan. Usai dua kali libur panjang kompetisi bersamaan dengan pilpres putaran pertama dan kedua lalu, skuad Green Force kesulitan untuk menjaga peak performance. Penampilan para pemain Persebaya sering mengalami penurunan.

Salah satunya melawan Deltras (23/9) lalu, pada ketika itu mereka hanya menang 1-0 melawan tim juru kunci, yang hanya bermain dengan sembilan pemain. Sebagai catatan, pertandingan itu yakni pertandingan perdana usai libur pilpres tahap dua.

Kondisi itulah yang menciptakan Teco pusing tujuh keliling. Di satu sisi, beliau harus menawarkan porsi latihan yang tidak memberatkan pemain yang sedang berpuasa.

Sementara di sisi lain, porsi latihan yang beliau berikan harus bisa mengarahkan biar fisik pemain Persebaya mencapai kondisi maksimal kala menjalani empat sisa pertandingan Ligapro X mulai 27 November mendatang.

Padahal, dengan kegiatan yang begitu padat, yaitu tiga pertandingan dalam satu pekan, kondisi fisik pemain harus benar-benar fit. Jika tidak, sasaran Persebaya untuk memenangkan empat adu tersisa yang merupakan syarat utama menuju tangga juara, bisa-bisa lepas.

Sebagaimana diketahui, hingga pertandingan terakhir kemudian Persebaya masih sangat tergantung pada pemain intinya. Utamanya, pada lini belakang dan tengah. Contohnya, ketika Uston tidak tampil akhir akumulasi kartu kuning, Persebaya hanya bermain imbang 1-1 ketika menjamu PSMS Medan di Gelora 10 Nopember.

"Saya harapkan pemain tetap menjaga kondisi fisiknya ketika libur puasa, supaya ketika mulai latihan nanti kondisi fisiknya tidak banyak mengalami penurunan yang begitu drastis. Sehingga mereka tidak perlu menjalani latihan yang begitu berat, untuk mengembalikan kondisi fisiknya," beber Teco.

Demikian juga cita-cita dari manajemen, beberapa waktu kemudian Manajer Persebaya Saleh Mukadar berpesan pada para pemain biar bisa menjaga diri. "Saya harapkan belum dewasa tidak terlena dengan libur panjang ini, mereka harus mempersiapkan kondisi terbaik mereka untuk menjalani usaha yang sangat berat usai libur nanti," pesannya pada ketika itu.

Jacksen sendiri, rencananya gres tiba di Surabaya 31 Oktober mendatang. Ini juga menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Persebaya, alasannya ketika ada perkembangan dilapangan tidak sejalan dengan program, Teco bersama Ibnu Grahan dan Kasiyanto (dua tangan kanan instruktur Persebaya), harus mengambil keputusan sendiri.(ang)

Sumber: Jawapos