Jumat, 09 Mei 2008

Terbaru Pantau Kualitas, Lawan Tim Lemah

SURABAYA - Persebaya Surabaya lebih suka menghadapi tim lemah. Dengan begitu, tim berjuluk Green Force itu terperinci akan memetik kemenangan.

Seperti yang sudah dilakoni melawan Maesa, tim kelas II Persebaya, pada 25 April lalu. Hasilnya, anak didik Freddy Muli tersebut pesta gol 11-0.

Kejadian serupa akan kembali terjadi dalan laga uji coba di Gelora 10 Nopember sore ini. Sebab, Bejo Sugiantoro dkk hanya menghadapi tim kelas I Persebaya, yakni PS Polda Jatim.

Menurut Freddy, uji coba dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemajuan para pemainnya sesudah digenjot dengan latihan selama sebulan. "Uji coba itu dilakukan untuk memantau perkembangan latihan. Apalagi, kami sudah masuk dalam tahap latihan fisik spesifik, yang juga menyentuh aspek teknik," terang ia sesudah memimpin Persebaya latihan kemarin (8/5) sore.

Selain itu, dalam uji coba tersebut, bisa dilihat kemampuan para pemain absurd yang tengah mengikuti seleksi. Saat ini, Persebaya memang kedatangan empat legiun absurd yang sedang mengadu nasib. Mereka yakni Javier Roca (playmaker) dan Alfredo Reyes (stopper) dari Cile serta duo Serbia, yakni Aleksandar Paunovic (striker) dan Zoran Clinsek (gelandang).

"Ya, dengan uji coba, kemampuan mereka tolong-menolong gres bisa terlihat," tutur mantan instruktur Persik Kediri itu.

Partai uji coba tersebut juga dilakukan sebagai variasi latihan bagi para pemainnya. "Anak-anak selama ini berlatih game hanya dengan mitra setim. Dengan uji coba, belum dewasa mendapat suasana baru," lanjut instruktur yang membawa Persebaya menjuarai Divisi I 2006 tersebut.

Freddy memang telah beberapa kali melaksanakan variasi latihan. Selain beruji coba melawan Maesa pada 2 Mei lalu, ia membawa Bejo Sugiantoro dkk ke lapangan futsal di daerah Kenjeran. Lalu, pada 4 Mei, punggawa tim kebanggan Kota Pahlawan itu diajak menjelajahi permukiman elite di daerah Surabaya Barat.

Sementara itu, mengenai persaingan duo absurd untuk memperebutkan satu tempat di lini tengah, Freddy masih belum mau berkomentar. Padahal, Rabu (7/5), ia menyampaikan sudah bisa menciptakan perbandingan siapa yang lebih baik antara Javier Roca dan Zoran Clinsek pada Kamis (8/5).

"Jumat (hari ini), saya lihat lagi sesudah uji coba. Selanjutnya, gres bisa dibandingkan siapa yang kami butuhkan di tengah," ujarnya.

Pada latihan kemarin sore, Persebaya membagi empat legiun absurd itu ke dalam dua tim. Clinsek dengan gaya permainan efektif dan minim dribbling menghadapi Roca yang bermain dengan sentuhan teknik individual. Sedangkan Paunovic yang lincah harus menghadapi Reyes yang menjadi tembok pertahanan. (sumber: Jawapos)

Terbaru Pantau Kualitas, Lawan Tim Lemah

SURABAYA - Persebaya Surabaya lebih suka menghadapi tim lemah. Dengan begitu, tim berjuluk Green Force itu terperinci akan memetik kemenangan.

Seperti yang sudah dilakoni melawan Maesa, tim kelas II Persebaya, pada 25 April lalu. Hasilnya, anak didik Freddy Muli tersebut pesta gol 11-0.

Kejadian serupa akan kembali terjadi dalan laga uji coba di Gelora 10 Nopember sore ini. Sebab, Bejo Sugiantoro dkk hanya menghadapi tim kelas I Persebaya, yakni PS Polda Jatim.

Menurut Freddy, uji coba dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemajuan para pemainnya sesudah digenjot dengan latihan selama sebulan. "Uji coba itu dilakukan untuk memantau perkembangan latihan. Apalagi, kami sudah masuk dalam tahap latihan fisik spesifik, yang juga menyentuh aspek teknik," terang ia sesudah memimpin Persebaya latihan kemarin (8/5) sore.

Selain itu, dalam uji coba tersebut, bisa dilihat kemampuan para pemain absurd yang tengah mengikuti seleksi. Saat ini, Persebaya memang kedatangan empat legiun absurd yang sedang mengadu nasib. Mereka yakni Javier Roca (playmaker) dan Alfredo Reyes (stopper) dari Cile serta duo Serbia, yakni Aleksandar Paunovic (striker) dan Zoran Clinsek (gelandang).

"Ya, dengan uji coba, kemampuan mereka tolong-menolong gres bisa terlihat," tutur mantan instruktur Persik Kediri itu.

Partai uji coba tersebut juga dilakukan sebagai variasi latihan bagi para pemainnya. "Anak-anak selama ini berlatih game hanya dengan mitra setim. Dengan uji coba, belum dewasa mendapat suasana baru," lanjut instruktur yang membawa Persebaya menjuarai Divisi I 2006 tersebut.

Freddy memang telah beberapa kali melaksanakan variasi latihan. Selain beruji coba melawan Maesa pada 2 Mei lalu, ia membawa Bejo Sugiantoro dkk ke lapangan futsal di daerah Kenjeran. Lalu, pada 4 Mei, punggawa tim kebanggan Kota Pahlawan itu diajak menjelajahi permukiman elite di daerah Surabaya Barat.

Sementara itu, mengenai persaingan duo absurd untuk memperebutkan satu tempat di lini tengah, Freddy masih belum mau berkomentar. Padahal, Rabu (7/5), ia menyampaikan sudah bisa menciptakan perbandingan siapa yang lebih baik antara Javier Roca dan Zoran Clinsek pada Kamis (8/5).

"Jumat (hari ini), saya lihat lagi sesudah uji coba. Selanjutnya, gres bisa dibandingkan siapa yang kami butuhkan di tengah," ujarnya.

Pada latihan kemarin sore, Persebaya membagi empat legiun absurd itu ke dalam dua tim. Clinsek dengan gaya permainan efektif dan minim dribbling menghadapi Roca yang bermain dengan sentuhan teknik individual. Sedangkan Paunovic yang lincah harus menghadapi Reyes yang menjadi tembok pertahanan. (sumber: Jawapos)

Kamis, 01 Mei 2008

Terbaru Kirimi Persebaya Surat Pencoretan

SURABAYA - Persebaya Surabaya dicoret dari daftar penerima Liga Jatim VII Piala Gubernur 2008. Itu terjadi alasannya skuad berjuluk Green Force tersebut tidak mau menurunkan tim senior.

"Sudah terang kan keputusannya. Mereka tidak dapat memenuhi cita-cita panitia. Jadi, secara otomatis, keikutsertaan mereka gugur," ucap Ketua Umum Pengda PSSI Jatim Haruna Soemitro ketika dihubungi via sambungan internasional alasannya masih berada di Thailand, kemarin (30/4).

Dia mengatakan, pihaknya akan mengirimkan surat pencoretan meski bahu-membahu itu tak perlu.

Pengganti Persebaya dipastikan berasal dari luar Jatim. Sebab, tim-tim Jatim yang berlaga di Divisi Utama dan Superliga sudah masuk.

Menurut Haruna, tidak akan susah mencari pengganti Persebaya. Sebab, ketika ini banyak tim yang sudah mengagendakan uji coba. "Apalagi, turnamen Tugu Muda di Semarang dipastikan mundur," urainya.

Soal calon, terang dia, ada tiga tim yang berpeluang. Mereka yaitu Persisam Samarinda, PSIS Semarang, dan Persiwa Wamena. Pergantian itu akan diputuskan malam ini.

Seperti diketahui, wacana terancam terdepaknya Persebaya muncul alasannya mereka bergeming kala diminta menerjunkan tim utama. Desakan itu muncul dari kontestan Liga Jatim VII lainnya dan pihak sponsor. Itu menciptakan Pengda PSSI Jatim mendekati Persebaya dan meminta mereka tak menerjunkan Persebaya Selection, tapi tim utamanya.

Ketua Panpel Liga Jatim VII Grup Surabaya Wastomi Suhari pun ditugaskan untuk melobi Green Force. Namun, Persebaya tetap bersikukuh. "Saya memang sudah berusaha merayu Persebaya. Tapi, perjuangan saya gagal," terang Wastomi.

Ketua Harian Persebaya Cholid Goromah menyatakan, Persebaya tidak dapat memenuhi ajakan Pengda PSSI Jatim untuk mengirim tim inti pada Liga Jatim VII. Dia menegaskan, lebih baik melepas Liga Jatim daripada persiapan tim menuju Divisi Utama terganggu.

"Kami tidak duduk kasus kalau memang Persebaya tidak diperbolehkan ikut Liga Jatim kalau tak mengirim tim senior," tandasnya. "Tapi, kami minta ada surat resmi kepada kami perihal hal itu dari Pengda PSSI Jatim selaku penyelenggara," imbuhnya.

Meski demikian, Cholid juga mengungkapkan kekecewaan. Dia menyatakan, kalau memang dihentikan ikut dengan alasan hanya menurunkan tim pelapis, mengapa pengda tak memberi tahu Persebaya dengan tegas sebelumnya. "Harusnya, dicantumkan dalam undangan, hanya boleh mengirim tim senior," keluhnya.

Pelatih Persebaya Freddy Muli tetap pada keputusannya. Menurut dia, Persebaya pada Mei ini belum memasuki masa uji coba. Mereka masih masuk dalam tahap pemantapan skill dan teknik. "Saya sudah katakan semenjak awal, saya tidak mau tim Persebaya Divisi Utama ikut Liga Jatim. Sebab, itu dapat merusak program," tegasnya.

Menurut Freddy, terlambatnya persiapan dikhawatirkan menciptakan Bejo Sugiantoro dkk tertinggal selangkah di belakang kontestan Divisi Utama lainnya. (nar/diq)

sumber: Jawapos

Terbaru Kirimi Persebaya Surat Pencoretan

SURABAYA - Persebaya Surabaya dicoret dari daftar penerima Liga Jatim VII Piala Gubernur 2008. Itu terjadi alasannya skuad berjuluk Green Force tersebut tidak mau menurunkan tim senior.

"Sudah terang kan keputusannya. Mereka tidak dapat memenuhi cita-cita panitia. Jadi, secara otomatis, keikutsertaan mereka gugur," ucap Ketua Umum Pengda PSSI Jatim Haruna Soemitro ketika dihubungi via sambungan internasional alasannya masih berada di Thailand, kemarin (30/4).

Dia mengatakan, pihaknya akan mengirimkan surat pencoretan meski bahu-membahu itu tak perlu.

Pengganti Persebaya dipastikan berasal dari luar Jatim. Sebab, tim-tim Jatim yang berlaga di Divisi Utama dan Superliga sudah masuk.

Menurut Haruna, tidak akan susah mencari pengganti Persebaya. Sebab, ketika ini banyak tim yang sudah mengagendakan uji coba. "Apalagi, turnamen Tugu Muda di Semarang dipastikan mundur," urainya.

Soal calon, terang dia, ada tiga tim yang berpeluang. Mereka yaitu Persisam Samarinda, PSIS Semarang, dan Persiwa Wamena. Pergantian itu akan diputuskan malam ini.

Seperti diketahui, wacana terancam terdepaknya Persebaya muncul alasannya mereka bergeming kala diminta menerjunkan tim utama. Desakan itu muncul dari kontestan Liga Jatim VII lainnya dan pihak sponsor. Itu menciptakan Pengda PSSI Jatim mendekati Persebaya dan meminta mereka tak menerjunkan Persebaya Selection, tapi tim utamanya.

Ketua Panpel Liga Jatim VII Grup Surabaya Wastomi Suhari pun ditugaskan untuk melobi Green Force. Namun, Persebaya tetap bersikukuh. "Saya memang sudah berusaha merayu Persebaya. Tapi, perjuangan saya gagal," terang Wastomi.

Ketua Harian Persebaya Cholid Goromah menyatakan, Persebaya tidak dapat memenuhi ajakan Pengda PSSI Jatim untuk mengirim tim inti pada Liga Jatim VII. Dia menegaskan, lebih baik melepas Liga Jatim daripada persiapan tim menuju Divisi Utama terganggu.

"Kami tidak duduk kasus kalau memang Persebaya tidak diperbolehkan ikut Liga Jatim kalau tak mengirim tim senior," tandasnya. "Tapi, kami minta ada surat resmi kepada kami perihal hal itu dari Pengda PSSI Jatim selaku penyelenggara," imbuhnya.

Meski demikian, Cholid juga mengungkapkan kekecewaan. Dia menyatakan, kalau memang dihentikan ikut dengan alasan hanya menurunkan tim pelapis, mengapa pengda tak memberi tahu Persebaya dengan tegas sebelumnya. "Harusnya, dicantumkan dalam undangan, hanya boleh mengirim tim senior," keluhnya.

Pelatih Persebaya Freddy Muli tetap pada keputusannya. Menurut dia, Persebaya pada Mei ini belum memasuki masa uji coba. Mereka masih masuk dalam tahap pemantapan skill dan teknik. "Saya sudah katakan semenjak awal, saya tidak mau tim Persebaya Divisi Utama ikut Liga Jatim. Sebab, itu dapat merusak program," tegasnya.

Menurut Freddy, terlambatnya persiapan dikhawatirkan menciptakan Bejo Sugiantoro dkk tertinggal selangkah di belakang kontestan Divisi Utama lainnya. (nar/diq)

sumber: Jawapos

Rabu, 23 April 2008

Terbaru Tunggu Giliran Verifikasi

Persebaya Masih Harapkan APBD
SURABAYA - Persebaya menunggu giliran diverifikasi oleh tim Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI). Seperti tim-tim lain yang demam isu kemudian berlaga di Divisi Utama, tim BLI akan mendatangi Persebaya. Tapi, hingga sekarang, pihak Persebaya menyampaikan belum tahu kapan BLI akan datang. "Sampai ketika ini, BLI hanya bilang bahwa mereka akan tiba antara 23 April hingga 7 Mei," jelas Ketua Umum Persebaya/Pengcab PSSI Surabaya Saleh Ismail Mukadar di Gelora 10 Nopember kemarin (22/4).

Saleh menyatakan, pihaknya ketika ini terus mempersiapkan lima aspek yang disyaratkan untuk menerima lisensi klub profesional. Lima aspek tersebut yaitu sporting, legal, finansial, personel dan administrasi, serta infrastruktur. Khusus aspek legal, Saleh menyatakan, pihaknya ketika ini memang masih mengupayakan. Seperti diketahui, Persebaya memercayakan pembentukan tubuh aturan Persebaya kepada Tim Tujuh. Tim tersebut kini masih bekerja yang balasannya yaitu rekomendasi bentuk tubuh aturan yang sesuai untuk Persebaya. "Soal tubuh hukum, itu memang masih harus menunggu Tim Tujuh. Mereka kan aku kasih deadline hingga 17 Agustus nanti," tuturnya.

Aspek-aspek lain sedang diupayakan untuk digarap sesuai dengan regulasi yang termuat dalam Manual K. Soal infrastruktur, Saleh mengatakan, hari ini dirinya akan mengadakan rapat pengurus untuk membahas renovasi Gelora 10 Nopember menyerupai yang disyaratkan BLI. Secara umum, stadion bersejarah itu memang sudah layak. Tapi, ada beberapa bab yang perlu dibenahi menyerupai ruang ganti wasit dan pemain. Untuk aspek sporting, ia menyatakan, Persebaya sudah siap alasannya yaitu memiliki pelatihan berjenjang.

Menyinggung aspek finansial yang hingga ketika ini masih kesulitan, ia optimistis akan menemukan solusi. Pria berdarah Maluku tersebut menyampaikan mendengar kabar dari Jakarta bahwa Menteri Dalam Negeri (Mendagri) akan mengeluarkan aturan yang membolehkan klub kembali memakai APBD. Syaratnya, dilarang dipakai untuk mengontrak dan menggaji pemain atau instruktur asing. "Itu masih sebatas kabar, lho. Saya gres bergerak jikalau sudah ada bukti tertulis aturannya," ujarnya. (Sumber: Jawapos)

Terbaru Tunggu Giliran Verifikasi

Persebaya Masih Harapkan APBD
SURABAYA - Persebaya menunggu giliran diverifikasi oleh tim Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI). Seperti tim-tim lain yang demam isu kemudian berlaga di Divisi Utama, tim BLI akan mendatangi Persebaya. Tapi, hingga sekarang, pihak Persebaya menyampaikan belum tahu kapan BLI akan datang. "Sampai ketika ini, BLI hanya bilang bahwa mereka akan tiba antara 23 April hingga 7 Mei," jelas Ketua Umum Persebaya/Pengcab PSSI Surabaya Saleh Ismail Mukadar di Gelora 10 Nopember kemarin (22/4).

Saleh menyatakan, pihaknya ketika ini terus mempersiapkan lima aspek yang disyaratkan untuk menerima lisensi klub profesional. Lima aspek tersebut yaitu sporting, legal, finansial, personel dan administrasi, serta infrastruktur. Khusus aspek legal, Saleh menyatakan, pihaknya ketika ini memang masih mengupayakan. Seperti diketahui, Persebaya memercayakan pembentukan tubuh aturan Persebaya kepada Tim Tujuh. Tim tersebut kini masih bekerja yang balasannya yaitu rekomendasi bentuk tubuh aturan yang sesuai untuk Persebaya. "Soal tubuh hukum, itu memang masih harus menunggu Tim Tujuh. Mereka kan aku kasih deadline hingga 17 Agustus nanti," tuturnya.

Aspek-aspek lain sedang diupayakan untuk digarap sesuai dengan regulasi yang termuat dalam Manual K. Soal infrastruktur, Saleh mengatakan, hari ini dirinya akan mengadakan rapat pengurus untuk membahas renovasi Gelora 10 Nopember menyerupai yang disyaratkan BLI. Secara umum, stadion bersejarah itu memang sudah layak. Tapi, ada beberapa bab yang perlu dibenahi menyerupai ruang ganti wasit dan pemain. Untuk aspek sporting, ia menyatakan, Persebaya sudah siap alasannya yaitu memiliki pelatihan berjenjang.

Menyinggung aspek finansial yang hingga ketika ini masih kesulitan, ia optimistis akan menemukan solusi. Pria berdarah Maluku tersebut menyampaikan mendengar kabar dari Jakarta bahwa Menteri Dalam Negeri (Mendagri) akan mengeluarkan aturan yang membolehkan klub kembali memakai APBD. Syaratnya, dilarang dipakai untuk mengontrak dan menggaji pemain atau instruktur asing. "Itu masih sebatas kabar, lho. Saya gres bergerak jikalau sudah ada bukti tertulis aturannya," ujarnya. (Sumber: Jawapos)

Jumat, 18 April 2008

Terbaru Persebaya Fokus Divisi Utama, Tapi Siap Ikut Liga Super

Surabaya (ANTARA News) - Manajemen Persebaya Surabaya tetap fokus mempersiapkan tim menghadapi kompetisi divisi utama animo 2008, tapi akan mengambil peluang bila Badan Liga Indonesia (BLI) menawari ikut Liga Super.

Hal itu dikemukakan Ketua Umum Persebaya Saleh Ismail Mukadar usai launching tim dihadapan suporter dan penggemar bola di Gelora 10 Nopember Tambaksari Surabaya, Jumat.

"Kami sudah daftar dua-duanya, kompetisi divisi utama dan verifikasi Liga Super. Kalau divisi utama sudah pasti, tapi kalau Liga Super masih menunggu proses verifikasi dan itu pun kalau lolos juga statusnya masih nominator," kata Saleh.

Menurut Saleh Mukadar, semenjak awal Persebaya hanya fokus untuk mengikuti kompetisi divisi utama, alasannya yakni tidak lolos Liga Super sehabis berada di peringkat 14 klasemen selesai Liga Indonesia 2007.

Namun, dalam perjalanan berikutnya muncul surat pemberitahuan dari BLI kepada klub eks divisi utama animo 2007 untuk mengajukan verifikasi lisensi sebagai klub profesional, yang merupakan salah satu persyaratan mengikuti Liga Super.

"Kami sudah lengkapi semua persyaratan, baik kompetisi divisi utama maupun Liga Super. Kami juga sudah menyiapkan segala kelengkapan untuk proses verifikasi," katanya menegaskan.

Ketua Komisi E DPRD Jatim itu menambahkan, pihaknya tidak terlalu berharap dapat lolos verifikasi, alasannya yakni sasaran menuju Liga Super bekerjsama sudah ditetapkan pada animo 2009.

Untuk animo 2008 ini, Saleh Mukadar menargetkan Persebaya dapat merebut juara dan lolos Liga Super 2009. "Setelah juara divisi utama, Persebaya menargetkan juara Liga Super 2009," katanya.

Guna merealisasikan sasaran itu, Persebaya akan merekrut pemain-pemain berkualitas, baik lokal maupun asing. "Untuk pemain asing, kualitasnya harus diatas pemain lokal," kata Saleh Mukadar.

Terkait dana, ia mengungkapkan kalau animo 2008 ini, timnya membutuhkan dana sekitar Rp17,4 miliar (bukan Rp13 miliar yang diberitakan sebelumnya) yang akan diperoleh dari "sponsorship", pinjaman pengusaha, donatur, dan lainnya.

Pelatih Persebaya, Freddy Muli yang ditemui pada kesempatan sama menyatakan, siap membawa timnya meraih prestasi terbaik pada kompetisi animo ini.

"Ini tantangan besar buat aku dan tim, tapi aku optimis Persebaya dapat meraih yang terbaik, asalkan semua pihak mendukung," katanya.

Freddy menambahkan, timnya masih membutuhkan beberapa suplemen pemain, termasuk tiga pemain absurd untuk melengkapi komposisi tim yang sudah ada.

Launching tim Persebaya animo 2008 di Stadion Tambaksari merupakan rangkaian dari aktivitas penggalangan dana dan perkenalan tim yang berlangsung di rumah dinas walikota Surabaya, Kamis (17/4) malam.

Bedanya, program perkenalan tim di rumah dinas walikota mengundang kalangan pengusaha, donatur dan klub internal anggota Persebaya. Sementara launching di Stadion Tambaksari khusus mengundang suporter dan masyarakat pecinta bola Surabaya.

launching ini juga dimeriahkan tabrak persahabatan antara tim Persebaya dengan mantan-mantan pemain "Green Force" yang tergabung dalam tim "All Star" mulai periode 70-an sampai 90-an.

Tampak mantan-mantan bintang Persebaya yang hadir diantaranya Syamsul Arifin, Muharrom Rusdiana, Djoko Malis Mustafa, Maura Hally, Aji Santoso, Seger Sutrisno, dan lainnya

Terbaru Persebaya Fokus Divisi Utama, Tapi Siap Ikut Liga Super

Surabaya (ANTARA News) - Manajemen Persebaya Surabaya tetap fokus mempersiapkan tim menghadapi kompetisi divisi utama animo 2008, tapi akan mengambil peluang bila Badan Liga Indonesia (BLI) menawari ikut Liga Super.

Hal itu dikemukakan Ketua Umum Persebaya Saleh Ismail Mukadar usai launching tim dihadapan suporter dan penggemar bola di Gelora 10 Nopember Tambaksari Surabaya, Jumat.

"Kami sudah daftar dua-duanya, kompetisi divisi utama dan verifikasi Liga Super. Kalau divisi utama sudah pasti, tapi kalau Liga Super masih menunggu proses verifikasi dan itu pun kalau lolos juga statusnya masih nominator," kata Saleh.

Menurut Saleh Mukadar, semenjak awal Persebaya hanya fokus untuk mengikuti kompetisi divisi utama, alasannya yakni tidak lolos Liga Super sehabis berada di peringkat 14 klasemen selesai Liga Indonesia 2007.

Namun, dalam perjalanan berikutnya muncul surat pemberitahuan dari BLI kepada klub eks divisi utama animo 2007 untuk mengajukan verifikasi lisensi sebagai klub profesional, yang merupakan salah satu persyaratan mengikuti Liga Super.

"Kami sudah lengkapi semua persyaratan, baik kompetisi divisi utama maupun Liga Super. Kami juga sudah menyiapkan segala kelengkapan untuk proses verifikasi," katanya menegaskan.

Ketua Komisi E DPRD Jatim itu menambahkan, pihaknya tidak terlalu berharap dapat lolos verifikasi, alasannya yakni sasaran menuju Liga Super bekerjsama sudah ditetapkan pada animo 2009.

Untuk animo 2008 ini, Saleh Mukadar menargetkan Persebaya dapat merebut juara dan lolos Liga Super 2009. "Setelah juara divisi utama, Persebaya menargetkan juara Liga Super 2009," katanya.

Guna merealisasikan sasaran itu, Persebaya akan merekrut pemain-pemain berkualitas, baik lokal maupun asing. "Untuk pemain asing, kualitasnya harus diatas pemain lokal," kata Saleh Mukadar.

Terkait dana, ia mengungkapkan kalau animo 2008 ini, timnya membutuhkan dana sekitar Rp17,4 miliar (bukan Rp13 miliar yang diberitakan sebelumnya) yang akan diperoleh dari "sponsorship", pinjaman pengusaha, donatur, dan lainnya.

Pelatih Persebaya, Freddy Muli yang ditemui pada kesempatan sama menyatakan, siap membawa timnya meraih prestasi terbaik pada kompetisi animo ini.

"Ini tantangan besar buat aku dan tim, tapi aku optimis Persebaya dapat meraih yang terbaik, asalkan semua pihak mendukung," katanya.

Freddy menambahkan, timnya masih membutuhkan beberapa suplemen pemain, termasuk tiga pemain absurd untuk melengkapi komposisi tim yang sudah ada.

Launching tim Persebaya animo 2008 di Stadion Tambaksari merupakan rangkaian dari aktivitas penggalangan dana dan perkenalan tim yang berlangsung di rumah dinas walikota Surabaya, Kamis (17/4) malam.

Bedanya, program perkenalan tim di rumah dinas walikota mengundang kalangan pengusaha, donatur dan klub internal anggota Persebaya. Sementara launching di Stadion Tambaksari khusus mengundang suporter dan masyarakat pecinta bola Surabaya.

launching ini juga dimeriahkan tabrak persahabatan antara tim Persebaya dengan mantan-mantan pemain "Green Force" yang tergabung dalam tim "All Star" mulai periode 70-an sampai 90-an.

Tampak mantan-mantan bintang Persebaya yang hadir diantaranya Syamsul Arifin, Muharrom Rusdiana, Djoko Malis Mustafa, Maura Hally, Aji Santoso, Seger Sutrisno, dan lainnya

Senin, 07 April 2008

Terbaru Persebaya Krisis Dana

Permendagri No 59/2007 rupanya menyulitkan klub sepakbola "plat merah" untuk dapat bertahan di kancah persepakbolaan. Persebaya pun demikian, pengurus kali ini berharap dari sumbangsih pengusaha-pengusaha Surabaya supaya Persebaya dapat selamat.

Persebaya sendiri akan mengadakan peluncuran tim pada tanggal 17 April bertempat di kediaman dinas Walikota Surabaya Bambang DH. Mengapa tak di hotel berbintang atau di rumah makan langsung ibarat tahun-tahun sebelumnya?

Hal ini diakui oleh manajer Persebaya Indah Kurnia. "Ya ini salah satu cara untuk berhemat disaat kita krisis ibarat ini. Lagipula peluncuran kali ini juga akan mengundang pengusaha-pengusaha Surabaya dan akan bertajuk fund rising. Kita berharap 10-15 juta perbulan dari pengusaha2x tersebut," Ujar Indah.

Persebaya sendiri ialah ikon Surabaya semenjak puluhan tahun. Sejak itu, "darah" Persebaya berasal dari APBD. Tim-tim sepakbola lainnya yang berbasis kedaerahan pun demikian.

Mampukan tim-tim ini bertahan? Bagaimana masa depan olahraga terpopuler di Indonesia? Cukupkan mereka hidup dari sponsor perusahaan bisnis besar?

Terbaru Persebaya Krisis Dana

Permendagri No 59/2007 rupanya menyulitkan klub sepakbola "plat merah" untuk dapat bertahan di kancah persepakbolaan. Persebaya pun demikian, pengurus kali ini berharap dari sumbangsih pengusaha-pengusaha Surabaya supaya Persebaya dapat selamat.

Persebaya sendiri akan mengadakan peluncuran tim pada tanggal 17 April bertempat di kediaman dinas Walikota Surabaya Bambang DH. Mengapa tak di hotel berbintang atau di rumah makan langsung ibarat tahun-tahun sebelumnya?

Hal ini diakui oleh manajer Persebaya Indah Kurnia. "Ya ini salah satu cara untuk berhemat disaat kita krisis ibarat ini. Lagipula peluncuran kali ini juga akan mengundang pengusaha-pengusaha Surabaya dan akan bertajuk fund rising. Kita berharap 10-15 juta perbulan dari pengusaha2x tersebut," Ujar Indah.

Persebaya sendiri ialah ikon Surabaya semenjak puluhan tahun. Sejak itu, "darah" Persebaya berasal dari APBD. Tim-tim sepakbola lainnya yang berbasis kedaerahan pun demikian.

Mampukan tim-tim ini bertahan? Bagaimana masa depan olahraga terpopuler di Indonesia? Cukupkan mereka hidup dari sponsor perusahaan bisnis besar?

Sabtu, 19 Januari 2008

Terbaru Masih Adakah Sebutan Suporter Terbaik, Tersuportif Dan Terkreatif Di Negeri Ini ?

Sesaat sesudah kejadian tragis amuk suporter September 2006, atau yang dikenal dengan Asu Emper. Hampir semua mailing list dan lembaga - lembaga diskusi di dunia maya, menghakimi bahwa Bonek merupakan biang kerok kerusuhan sepak bola di Indonesia. Memang sih tidak semua orang berpandangan tersebut dalam opininya di lembaga ataupun milis, pendapat - pendapat negatif itu tiba memang dari orang - orang yang berdasarkan aku pengetahuan sepak bola nasionalnya terbatas. Orang - orang yang sedikit ngerti dan yang tahu banyak perihal sepak bola nasional ketika itu lebih banyak menyikapi dilema tersebut dari segala sisi, termasuk juga ada yang menyampaikan bahwa bencana tersebut merupakan buah dari training kompetisi yang amburadul.

Nah, kini pandangan dari satu sisi yang menghakimi Bonek sebagai biang keladi keributan di sepak bola nasional, kini telah terjawab. Apakah hanya bonek saja yang selama ini selalu bikin ribut, ricuh dan rusuh ketika pertandingan ? Cobalah cermati, bagaimana anarkisnya kelompok suporter Jakarta yang menamakan diri The Jakmania, ketika timnya jelas-jelas kalah (tanpa adanya faktor pemicu dari keputusan wasit) dari tim mutiara timur, Persipura Jayapura di ajang semifinal Copa Indonesia beberapa hari lalu. Bahkan tidak hanya anarkis, bentuk-bentuk perilaku rasisme juga ditunjukan oleh anak - anak Jakarta yang notabene pendidikannya lebih maju dari pada masyarakat Indonesia timur. Nah, apakah perilaku ibarat itu lebih berbudi dari pada Bonek ?


Belum hilang dari ingatan kita akan insiden tersebut, eh kelompok suporter yang selama ini dianggap selalu yang terbaik, terkreatif, tersuportif, dan ter-ter yang kasatmata lainnya, Aremania malah mengamuk dengan merusak "rumah" tetangganya stadion dan kota Kediri. Saya sesungguhnya juga heran dengan perhiasan yang selalu kasatmata buat Aremania, padahal bila kita ingat diera 90-an ada pemain Persebaya yang matanya buta jawaban kepingan beling bus yang diketapel Aremania. Belum lagi hingga kini dengan tetangga dekatnya (Sakeramania - kelompok suporter Persekabpas Pasuruan) saja Aremania selalu bentrok. Lantas dari mana nilai - nilai ter-ter itu ?


Terbaru Masih Adakah Sebutan Suporter Terbaik, Tersuportif Dan Terkreatif Di Negeri Ini ?

Sesaat sesudah kejadian tragis amuk suporter September 2006, atau yang dikenal dengan Asu Emper. Hampir semua mailing list dan lembaga - lembaga diskusi di dunia maya, menghakimi bahwa Bonek merupakan biang kerok kerusuhan sepak bola di Indonesia. Memang sih tidak semua orang berpandangan tersebut dalam opininya di lembaga ataupun milis, pendapat - pendapat negatif itu tiba memang dari orang - orang yang berdasarkan aku pengetahuan sepak bola nasionalnya terbatas. Orang - orang yang sedikit ngerti dan yang tahu banyak perihal sepak bola nasional ketika itu lebih banyak menyikapi dilema tersebut dari segala sisi, termasuk juga ada yang menyampaikan bahwa bencana tersebut merupakan buah dari training kompetisi yang amburadul.

Nah, kini pandangan dari satu sisi yang menghakimi Bonek sebagai biang keladi keributan di sepak bola nasional, kini telah terjawab. Apakah hanya bonek saja yang selama ini selalu bikin ribut, ricuh dan rusuh ketika pertandingan ? Cobalah cermati, bagaimana anarkisnya kelompok suporter Jakarta yang menamakan diri The Jakmania, ketika timnya jelas-jelas kalah (tanpa adanya faktor pemicu dari keputusan wasit) dari tim mutiara timur, Persipura Jayapura di ajang semifinal Copa Indonesia beberapa hari lalu. Bahkan tidak hanya anarkis, bentuk-bentuk perilaku rasisme juga ditunjukan oleh anak - anak Jakarta yang notabene pendidikannya lebih maju dari pada masyarakat Indonesia timur. Nah, apakah perilaku ibarat itu lebih berbudi dari pada Bonek ?


Belum hilang dari ingatan kita akan insiden tersebut, eh kelompok suporter yang selama ini dianggap selalu yang terbaik, terkreatif, tersuportif, dan ter-ter yang kasatmata lainnya, Aremania malah mengamuk dengan merusak "rumah" tetangganya stadion dan kota Kediri. Saya sesungguhnya juga heran dengan perhiasan yang selalu kasatmata buat Aremania, padahal bila kita ingat diera 90-an ada pemain Persebaya yang matanya buta jawaban kepingan beling bus yang diketapel Aremania. Belum lagi hingga kini dengan tetangga dekatnya (Sakeramania - kelompok suporter Persekabpas Pasuruan) saja Aremania selalu bentrok. Lantas dari mana nilai - nilai ter-ter itu ?