Rabu, 27 Oktober 2004

Terbaru Ketahanan Fisik Dan Bobot Turun

SURABAYA - Kekhawatiran duduk kasus kebugaran fisik yang dihadapi Persebaya pascajeda puasa kesudahannya benar-benar terjadi. Dalam sesi latihan perdana mulai pukul 19.00 WIB tadi malam, kondisi fisik Mursyid Effendi dkk terlihat banyak mengalami penurunan.

Disaksikan sekitar 100 penonton, Mursyid dkk memulai latihan dengan pemanasan. Mereka dipimpin oleh tangan kanan instruktur Stefano Cugurra, Ibnu Grahan dan Kasiyanto. Setelah itu, pemain diinstruksikan melaksanakan seri gerakan dasar, kontrol, heading, dan passing.

Nah, dikala menjalani seri sajian itulah, fisik pemain Green Force tampak menurun. Aliran napas mereka tidak teratur. Pemain kelihatan sedikit tersengal-sengal. Kondisi itu semakin kelihatan ketika pemain mamsuki sesi game.

Dibagi dua tim, bermain hanya setengah lapangan saja, mereka sudah kelihatan kepayahan. Baru 10 menit menjalani game, lebih banyak didominasi sudah lari ke pinggir lapangan untuk menenggak air mineral. Memulai kembali game, sekitar sepuluh menit kemudian, mereka lagi-lagi ke pinggir lapangan untuk minum.

Kenapa sanggup begitu? Jawaban atas penurunan fisik tersebut, salah satunya dinyatakan oleh striker Gendut Doni Kristiawan. "Latihan malam hari atau sore hari bekerjsama tidak menjadi masalah. Hanya saja lantaran tidak usang latihan secara terprogram, fisik kami agak lemah hari ini," kata mantan pemain Persikota tersebut.

Kondisi yang terjadi di lapangan tersebut, yakni bukti dari peringatan tangan kanan instruktur Ibnu Grahan beberapa waktu lalu. Bahwa jawaban libur bulan puasa, sekitar 30 persen saja kondisi fisik pemain yang akan tersisa. "Tapi aku yakin, dengan kemauan, kerja keras, dan kerjasama semua komponen tim, kondisi puncak sanggup kami raih ketika menjalani pertandingan resmi nanti," yakin Ibnu.

Keyakinan bakal tercapainya kondisi fisik ideal, dilanjutkan Ibnu, didukung berat tubuh pemain yang stabil meski libur panjang. "Hanya Anang Ma’ruf dan Andri Budiyanto yang mengalami penurunan berat tubuh cukup signifikan," kata Ibnu."Anang turun 2 kg, dan Gepeng 3 kg. Menurut mereka, penurunan berat tubuh ini disebabkan pekan awal builan puasa mereka kesulitan melaksanakan pembiasaan puasa," beber Ibnu.

Sementara itu, kekhawatiran bakal banyaknya pemain terlambat tiba ternyata tidak terbukti. Dari 24 pemain yang dimiliki Persebaya, 21 di antaranya hadir. Hanya Khairil "Pace" Anwar yang absen. Kurniawan Dwi Julianto dan Hendro Kartiko sedang menjalani TC Timnas di Jakarta.

Hadiah Rp 1 Miliar buat Pemain
Sikap disiplin yang ditunjukkan Mursyid dkk kemarin menciptakan manajer tim Saleh Mukadar tersenyum lebar. "Ini yakni awal yang baik untuk mengejar kemenangan dalam empat sisa laga. Pemain sudah memperlihatkan itikad baik untuk bekerja secara profesional," kata Saleh tadi malam.

Untuk memompa semangat pemainnya, laki-laki bertubuh subur tersebut berjanji akan memperlihatkan semua hadiah uang yang didapat Persebaya demam isu ini kepada pemain. "Jika Persebaya juara, aku hanya mau pialanya saja. Hadiah uang yang mencapai Rp 1 miliar itu, semua semoga diambil pemain, semoga mereka bagi sendiri," lanjut Saleh.

Sebaliknya, pada Pace yang kemarin belum bergabung latihan. Saleh mengancam akan memperlihatkan eksekusi padanya. "Tidak ada alasan, pokoknya beliau telah terlambat tiba ke Surabaya. Dan hukuman potong honor akan kami kenakan," tegasnya.(ang)

Sumber: Jawapos

Selasa, 26 Oktober 2004

Terbaru Jangan Coba-Coba Mangkir!

Jelang Latihan Perdana Nanti Malam
SURABAYA - Diduga, tindak indisipliner pemain bakal terjadi dalam latihan perdana Green Force Persebaya nanti malam. Tim instruktur dan administrasi telah tetapkan latihan dimulai sekitar pukul 19.00 WIB. Setelah berbuka puasa.

Dugaan itu merebak alasannya ialah hingga kemarin petang belum ada seorang pemain pun yang masuk Mes Persebaya, di Jalan Karanggayam. Wartawan koran ini kemarin berada di mes hingga pukul 17.30 WIB. "Kosong mas, belum satu pun pemain yang datang," kata seorang satpam mes Persebaya kemarin.

Bagi pemain yang rumahnya di Surabaya dan sekitarnya, memang tidak perlu menginap di mes. Yang penting, mereka tiba sempurna waktu dalam latihan. Namun, sekitar 50 persen pasukan Persebaya tinggal di luar kota. Antara lain Yeyen Tumena dan May Rahman (Jakarta), Christian Carasco dan Leonardo Guterez (berlibur di Bali).

"Pemain yang bolos dalam latihan perdana, kami tidak akan segan-segan memotong honor mereka," tegas manajer tim Saleh Mukadar tadi malam. "Bukan hanya yang tidak ikut latihan, yang tiba terlambat latihan juga akan kami potong gajinya," tambahnya.

Mengapa kali ini administrasi Persebaya begitu tegas dalam penegakan disiplin? "Bukan kali ini saja. Ini prosedur yang telah usang kami tegakkan. Pemain dan administrasi telah setuju memotong honor pemain yang indisipliner," beber Saleh.

Jumlahnya? "Tidak dapat aku sebutkan. Yang terang telah ada akad aku dengan pemain dalam problem ini," kata Saleh.

Ketika kompetisi memasuki episode memilih (sisa empat laga), Saleh menuntut profesionalisme pemain. Mereka harus siap bekerja keras dan memperlihatkan prestasi terbaik bagi Persebaya. Jika latihan saja malas, bisa-bisa saat kompetisi kembali bergulir (27/11), kondisi fisik mereka masih under.

Padahal Persebaya harus meraih poin maksimal dalam empat sisa laganya. Hanya dengan cara itu Persebaya membuka peluang untuk tetap di puncak klasemen. Sekali saja terpeleset, maka PSM Makassar, PSS Sleman, dan Persija Jakarta eksklusif menggusur.

"Bukan hanya pemain, instruktur pun (Jacksen, Red.) jikalau terlambat juga dipotong gajinya," lanjutnya. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, instruktur asal Brazil itu pulang kampung. Rencananya beliau tiba di Surabaya 30 Oktober. Kalau datangnya setelah 30 Oktober, honor Jacksen kena potong.

Menurut ajun instruktur Ibnu Grahan, sesi latihan nanti malam difokuskan pada pembenahan fisik. "Ini berjalan seminggu. Baru awal November memasuki tahap taktik dan strategi. Khususnya menghadapi away ke sangkar Semen Padang dan Persita," terang Ibnu kemarin.

Mantan bintang Persebaya periode 80-an menjelaskan, pemulihan kondisi fisik pemain cukup sulit. Menurut dia, setelah libur puasa dua pekan ini, rata-rata fisik pemain tersisa sekitar 30 persen.

"Latihan di bulan pahala sangat sulit berjalan optimal. Sehari hanya satu sesi latihan, itu pun malam. Mau tidak mau, fisik pemain lebih lemah dari biasanya. Maka, semua komponen tim harus berjuang keras untuk mengatasinya," ingat Ibnu. (ang)

Sumber: Jawapos

Jumat, 22 Oktober 2004

Terbaru Dibayangi Persoalan Fisik

Di Empat Laga Sisa
SURABAYA - Empat hari lagi tepatnya Senin (25/10) depan, Persebaya akan memulai latihan perdananya di bulan mulia 1425 H ini. Setelah libur selama dua pekan, Mursyid Effendi dkk akan kembali memusatkan perhatian dan energi mereka untuk mengembalikan kondisi fisik dan performa terbaik menjelang bergulirnya kompetisi Liga Bank Mandiri (LBM) 2004.

Nah, ditengah waktu yang semakin mepet tersebut, dilema menghadang Green Force. Pelatih fisik Stefano Cugurra memprediksi bakal mengalami kesulitan untuk mengembalikan kondisi fisik pemain pada tingkat terbaik.

"Baru demam isu ini saya melatih tim di Indonesia, gres kali pertama juga bagi saya bertugas mempersiapkan tim yang pemain-pemainnya sedang menjalankan ibadah puasa," kata Teco -sapaan bersahabat Stefano Cugurra- kemarin.

Dijelaskan, instruktur fisik yang pernah menangani tim U-17 Brescia (kontestan Liga Seri A Italia) tersebut, awal demam isu kemudian bergotong-royong beliau telah menawarkan porsi latihan bersamaan dengan bulan puasa. Arsitek Jacksen F. Tiago, juga telah meninggalkan kegiatan latihan yang harus diberikan pada Mursyid dkk sebelum beliau bertolak ke Brazil, negara asalnya, beberapa waktu lalu.

"Tapi kondisi awal demam isu kemudian berbeda dengan sekarang, pemain kala itu masih fresh dari segi mental dan fisik. Sekarang usai pemain menjalani kegiatan pertandingan yang begitu ketat, masalahnya berbeda," ungkap laki-laki yang mengaku belum bisa beradaptasi dengan masakan Indonesia tersebut.

Dilapangan bisa dibuktikan. Usai dua kali libur panjang kompetisi bersamaan dengan pilpres putaran pertama dan kedua lalu, skuad Green Force kesulitan untuk menjaga peak performance. Penampilan para pemain Persebaya sering mengalami penurunan.

Salah satunya melawan Deltras (23/9) lalu, pada ketika itu mereka hanya menang 1-0 melawan tim juru kunci, yang hanya bermain dengan sembilan pemain. Sebagai catatan, pertandingan itu yakni pertandingan perdana usai libur pilpres tahap dua.

Kondisi itulah yang menciptakan Teco pusing tujuh keliling. Di satu sisi, beliau harus menawarkan porsi latihan yang tidak memberatkan pemain yang sedang berpuasa.

Sementara di sisi lain, porsi latihan yang beliau berikan harus bisa mengarahkan biar fisik pemain Persebaya mencapai kondisi maksimal kala menjalani empat sisa pertandingan Ligapro X mulai 27 November mendatang.

Padahal, dengan kegiatan yang begitu padat, yaitu tiga pertandingan dalam satu pekan, kondisi fisik pemain harus benar-benar fit. Jika tidak, sasaran Persebaya untuk memenangkan empat adu tersisa yang merupakan syarat utama menuju tangga juara, bisa-bisa lepas.

Sebagaimana diketahui, hingga pertandingan terakhir kemudian Persebaya masih sangat tergantung pada pemain intinya. Utamanya, pada lini belakang dan tengah. Contohnya, ketika Uston tidak tampil akhir akumulasi kartu kuning, Persebaya hanya bermain imbang 1-1 ketika menjamu PSMS Medan di Gelora 10 Nopember.

"Saya harapkan pemain tetap menjaga kondisi fisiknya ketika libur puasa, supaya ketika mulai latihan nanti kondisi fisiknya tidak banyak mengalami penurunan yang begitu drastis. Sehingga mereka tidak perlu menjalani latihan yang begitu berat, untuk mengembalikan kondisi fisiknya," beber Teco.

Demikian juga cita-cita dari manajemen, beberapa waktu kemudian Manajer Persebaya Saleh Mukadar berpesan pada para pemain biar bisa menjaga diri. "Saya harapkan belum dewasa tidak terlena dengan libur panjang ini, mereka harus mempersiapkan kondisi terbaik mereka untuk menjalani usaha yang sangat berat usai libur nanti," pesannya pada ketika itu.

Jacksen sendiri, rencananya gres tiba di Surabaya 31 Oktober mendatang. Ini juga menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Persebaya, alasannya ketika ada perkembangan dilapangan tidak sejalan dengan program, Teco bersama Ibnu Grahan dan Kasiyanto (dua tangan kanan instruktur Persebaya), harus mengambil keputusan sendiri.(ang)

Sumber: Jawapos

Kamis, 21 Oktober 2004

Terbaru Bambang: Fokus Di Empat Berkelahi Sisa

Instruksikan Perburuan Pemain dan Pelatih Ditunda
SURABAYA - Spekulasi yang semakin memanas terkait ambisi Persebaya untuk memboyong instruktur Benny Dollo, jadinya menciptakan Ketua Umum Persebaya Bambang D.H. angkat bicara. Orang nomor satu dalam jajaran pemerintah Kota Surabaya ini meminta kepada administrasi Persebaya untuk tidak menguras energi pada kasus tersebut. Sebaliknya, meminta semua komponen tim fokus pada empat pertandingan sisa.

"Peluang kita untuk memenuhi sasaran juara sangat berat, alangkah baiknya jikalau semua komponen tim memfokuskan energi pada sisa adu yang akan kita jalani," ingat Bambang, dalam program penyerahan tali asih Pemerintah Kota pada atlet tim PON XVI asal Surabaya di Graha Tirta kemarin sore. "Masalah instruktur gres atau pemain mana yang akan kita pertahankan, lebih baik kita bicarakan nanti usai berakhirnya kompetisi," harapnya.

Dijelaskan Bambang, untuk memenuhi sasaran juara yang dicanangkan awal isu terkini lalu, Green Force mau tidak mau harus memenangkan empat pertandingan terakhir. Melihat klasemen sementara, Mursyid Effendi dkk sejauh ini memang masih menguasai puncak dengan 53 poin atau satu angka lebih baik dari PSM Makassar. Meski demikian, posisi Persebaya ini sejatinya belum kondusif benar alasannya Juku Eja, julukan PSM, mempunyai sisa satu pertandingan lebih banyak. Belum lagi PSS Sleman dan Persija yang terus menguntit dari peringakat ketiga dan keempat.

Kembali pada kelanjutan kasus Benny, Bambang mengungkapkan bahwa selama ini beliau tidak banyak ikut campur. "Masalah menyerupai ini memang kewenangan manajemen, aku tidak banyak cawe-cawe," ungkapnya.

Lantas alasan apa sehingga beliau meminta tidak melanjutkannya, alasannya dana? Ditanya mengenai hal itu Bambang dengan tegas membantahnya. "Sampai ketika ini, kondisi keuangan Persebaya tidak ada masalah. Untuk biaya isu terkini depan juga telah kami siapkan," tegasnya.

Dia menginginkan hal itu alasannya ingin konsentrasi Persebaya tak terpecah. Bambang lantas menegaskan, bahwa posisinya sebagai ketua umum Persebaya akan berakhir pada 2006 mendatang. Selama itu pula, mantan wakil wali kota itu menegaskan akan terus memegang komitmennya pada nasib Persebaya.

Sementara itu, peluang Benny untuk memperkuat Persebaya tampaknya semakin kecil. Memang, tidak ada pernyataan resmi dari manajer Persebaya Saleh Mukadar dalam hal ini, tapi yang terang instruktur asal Manado tersebut telah mengajukan nama-nama pemain yang akan dipertahankan pada administrasi Arema.

Sebaliknya, peluang Persebaya untuk merekrut instruktur PSM Miroslav Janu semakin terbuka. Menurut sumber koran ini di Makassar, instruktur asal Rep. Ceko itu kemungkinan besar kontraknya tidak akan diperpanjang. "Harganya terlalu mahal, padahal siapa yang akan mendanai PSM isu terkini depan belum jelas," kata sumber koran ini tadi malam.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Benny bukan satu-satunya instruktur yang dibidik Persebaya untuk menggantikan Jacksen F. Tiago isu terkini depan. Janu yang isu terkini ini terbukti berhasil menerapkan contoh modern 4-4-2 dengan baik, juga menciptakan administrasi Green Force kepincut. Selain itu, tiga pilar Juku Eja, Ponaryo Astaman, Ronald Fagundes, dan Syamsul Chaerudin juga menjadi bidikan Persebaya.(ang/ess)

Sumber: Jawapos

Rabu, 20 Oktober 2004

Terbaru Arema Tanggapi Hirau Taacuh Harapan Persebaya

Surabaya, Surya - Kubu Arema Malang menanggapi masbodoh harapan Persebaya Surabaya merekrut kapten tim Singo Edan I Putu Gede dan instruktur Benny Dollo.


"Ah, biar saja. Hak Pak Saleh mengungkapkan keinginannya. Tapi kasihan Jacksen, alasannya yaitu kompetisi belum berakhir, manajer sudah bicara penggantinya," kata Satria Budi Wibawa, Sekretaris Umum Arema, kepada Surya, Senin (18/10), di Malang. Pak Saleh yang dimaksud yaitu Manajer Persebaya Saleh Ismail Mukadar. Sedangkan Jacksen yaitu Jacksen F Tiago instruktur Persebaya.

Menurut SBW--panggilan erat Satria Budi Wibawa, jikalau Saleh Ismail Mukadar serius hendak merekrut I Putu Gede dan Benny Dollo, seharusnya eksklusif bicara dengan pengurus Arema.

"Tapi belum ada kontak Pak Saleh dengan kita. Kalau memang serius, pengurus Arema siap mendapatkan dan berbicara dengan pengurus Persebaya soal planning mereka merekrut I Putu Gede dan Benny Dollo. Soal transfer pemain dan instruktur kan ada aturannya," ujar SBW.

I Putu Gede masih terikat kontrak satu tahun lagi dengan Arema, sedangkan kontrak Benny Dollo sebagai instruktur akan berakhir Oktober 2004 ini.

Sebagai instruktur dan pemain profesional, Benny Dollo dan I Putu Gede berhak menentukan tim yang berani membayar lebih besar dan sempurna bagi diri masing-masing.

"Yang jelas, kita masih mempunyai harapan besar lengan berkuasa mempertahankan I Putu Gede dan Benny Dollo berada di Arema," tandas SBW.

Menyinggung rumor soal harapan merekrut striker Persebaya, Cristian Carrasco, SBW mengatakan, pengurus Arema tidak pernah berpikir apalagi berkeinginan mengambil pemain tim Bajul Ijo.

"Setahu saya, Pak Benny sendiri juga tidak pernah berencana dan mengungkapkan kepada pengurus soal harapan merekrut Cristian Carrasco. Saya tidak tahu dari mana munculnya rumor ini," terperinci SBW.

Ingin Damai

Senior dan koordinator Aremania, Surtato, meminta biar semua pengurus klub tidak mengeluarkan pernyataan yang bisa memprovokasi sehingga kompetisi Divisi Utama trend depan berlangsung panas.

"Aremania ingin seluruh pertandingan pada Divisi Utama nanti berlangsung damai, dan semua pihak menjunjung tinggi sportivitas. Kita harapkan semua pengurus klub, pemain dan suporter mulai kini membuat kondisi damai," tutur Surtato.

Lelaki berambut gondrong itu meminta biar semua Aremania secara remaja menyikapi pernyataan-pernyataan bernada provokatif. "Nawak-nawak (kawan-kawan) Aremania, mari sikapi semuanya secara tenang dan dewasa. Jangan terpancing bertindak besar kepala dan anarkis," kata Surtato.

Surtato berharap biar pengurus Arema mempertahankan Benny Dollo dan I Putu Gede. "Prestasi Pak Benny dan Putu Gede serta semua pemain Arema, sudah kelihatan dengan keberhasilan Arema menjuarai kompetisi Divisi I dan masuk Divisi Utama," katanya.

Tim yang akan dihadapi Arema di Divisi Utama nanti akan lebih berat, sehingga Singo Edan memerlukan instruktur dan pemain-pemain berkualitas yang mempunyai semangat juang tinggi.

"Saya kira kualitas Pak Benny tidak diragukan lagi. Sedangkan kemampuan bermain dan semangat juang pemain Arema sudah terbukti dikala berlaga di Divisi I," imbuh Surtato. (yud)

Sumber: Surya (harian Surabaya)

Selasa, 19 Oktober 2004

Terbaru Arema All-Out Bentengi Benny

MALANG - Manajemen Arema tak bakal melepas Benny Dollo, titik! Pernyataan tersebut, tampaknya, sudah menjadi harga mati bagi klub pujian Kera-Kera Ngalam tersebut. Mereka tidak akan melepas instruktur yang gres saja meloloskan Arema ke Divisi Utama dengan merebut gelar juara Divisi I tersebut. Benny terlalu berharga untuk dilepas.

Penegasan ini menjadi benteng Arema terhadap rencana gerilya Persebaya untuk memboyong instruktur yang karib disapa Bendol itu. Bahkan, administrasi klub berjuluk Singo Edan itu bakal tutup telinga, tak menganggap serius rencana Persebaya.

"Siapa bilang Benny Dollo dan kami (Arema, Red.) belum ada kesepakatan. Itu kan bisa-bisanya media saja," kata Satrija Budi Wibawa, Sekum Yayasan Arema, saat dikonfirmasi kemarin. Ketika ditanya ibarat apa kesepakatan yang dimaksud, laki-laki yang pernah berprofesi sebagai wartawan sebuah majalah ekonomi itu justru terkesan berkelit. "Biarkan hanya Arema dan Benny Dollo saja yang tahu," kilahnya.

Apakah kesepakatan itu sudah tertuang dalam kontrak? Atau masih sebatas lisan? Jawaban yang diberikan Satrija tetap sama. "Sudahlah, agar Arema dan Benny Dollo saja yang tahu," katanya, sekali lagi. Meski begitu, Satrija menolak jikalau dirinya dikatakan sengaja berteka-teki untuk mengambangkan persoalan. "Siapa yang berteka-teki. Tidak ada yang berteka-teki," tepisnya.

Seperti diberitakan, saat dikonfirmasi koran ini sehari sebelumnya, Benny mengaku memang dirinya sudah disodori anjuran gres dari administrasi Arema. Nilai kontraknya pun lebih tinggi dibandingkan ekspresi dominan kemudian saat masih di Divisi I pada ekspresi dominan lalu. Tapi, itu masih sebatas lisan. Benny berjanji bakal memilih pilihan pada pekan depan saat bertemu administrasi Arema.

Manajemen Arema sendiri sepertinya begitu yakin Benny akan bertahan. Sebab, mantan instruktur Persita itu sudah menyusun aktivitas Arema semenjak 1 November mendatang sampai menjelang kompetisi Divisi Utama ekspresi dominan depan. Di antaranya TC (training center) ke Bali, uji coba dengan klub Malaysia, Malaka FC, di Gajayana, serta rencana try out ke Hong Kong menghadapi Kitchee FC.


Segera Lakukan Kontak

Sementara itu, sampai kemarin, Persebaya mengaku belum melaksanakan kontak secara langsung. "Mungkin dalam waktu dekatlah,"’ ujar Saleh Mukadar, manajer tim Persebaya, kemarin. Tapi, bagaimana dengan perilaku tegas Arema yang tak bakal melepas Benny? Saleh menjawab dengan diplomatis.

"Sejak awal, Benny Dollo bekerjsama cuma salah satu instruktur yang kami incar. Kami masih mempunyai daftar instruktur lain yang akan kami dekati," kata laki-laki yang juga menjadi anggota DPRD Jatim tersebut. Siapa instruktur lainnya? Ada nama Miroslav Janu, instruktur abnormal di PSM Makassar yang sukses menularkan gugusan 4-4-2. "Kami juga tengah mencoba untuk mendapat kontak dengan dia," cetus Saleh.

Meski begitu, bukan berarti Persebaya sudah berhenti mengejar Benny Dollo. "Dari statement Benny di media, beliau kan belum ada kesepakatan hitam di atas putih dengan Arema. Jadi, saya melihat peluang untuk melaksanakan pendekatan tetap ada," ujarnya.

Soal PSM, bukan hanya pelatihnya yang dilirik. Tiga pemain tim berjuluk Juku Eja tersebut juga masuk dalam "radar" Persebaya. Mereka yaitu Ponaryo Astaman, Syamsul Chaeruddin, dan winger Ronald Faguendes. Untuk memuluskan langkah tersebut, Saleh mengaku sudah membentuk tim pemburu guna melaksanakan pendekatan. (abm/ruf/jpnn)

Terbaru Persija-Psm Dominasi Timnas

Pemain Persikota-Persebaya Minim lantaran Tak Stabil
JAKARTA - Kerangka timnas senior mulai terkuak menyongsong berkelahi menghadapi Turkmenistan dalam berkelahi pamungkas Pra Piala Dunia Zona Asia Grup 8, 24 Oktober mendatang. Menurut legalisasi ajudan instruktur Fachri Husaini, pilar utama tim Merah-Putih bakal didominasi pemain-pemain dari Persija dan PSM Makassar. Mengapa?

"Pemain dari kedua klub tersebut paling banyak dilirik Peter Withe (pelatih timnas asal Inggris, Red.) lantaran kualitas para pemainnya cukup stabil selama kompetisi," terang Fachri.

Mantan pemain PKT Bontang tersebut juga mengatakan, With bakal lebih banyak memasukkan pemain muda. Ini untuk tujuan jangka panjang lantaran pemain muda lebih gampang dibuat karakternya.

Pemain-pemain Persija yang masuk nominasi di antaranya Mukti Ali Raja, Ismed Sofyan, Djet Donald La’ala, Aris Indarto, Budi Sudarsono, Ellie Aiboy, Bambang Pamungkas, Warsidi, Agus Indra Kurniawan, Aples Gideon Tecuari, dan Agus Supriyanto. Sedangkan dari tim Juku Eja PSM Makassar ada 6 kandidat, yaitu Ponaryo Astaman, Syamsul Chaeruddin, Ortisan Sallosa, Charis Yulianto, Irsyad, dan Jack Komboy.

Dominasi PSM dan Persija ini menyingkirkan dua klub besar yang sebelumnya terus mendominasi, yaitu Persebaya Surabaya dan Persikota Tangerang. Beberapa pemain Persebaya dinilai telah menyurut masa keemasannya. Di antaranya Bejo Sugiyantoro, Uston Nawawi, Gendut Doni Kristiawan, dan Kurniawan Dwi Yulianto.

Khusus untuk Kurniawan, ia masih mendapat perhatian lantaran kemampuannya masih lumayan. Sayangnya, pemaion jebolan PSSI Primavera tersebut dikenal kurang stabil. Kadang bagus, terkadang drop. Khusus untuk kiper Hendro Kartiko kemungkinan besar akan tetap menjadi kiper utama. Selain lantaran pengalamannya yang matang, insting dan gerak refleksnya masih sangat jitu.

Begitu juga dengan Persikota. Seperti halnya Persebaya, Withe menilai banyak pemain yang tidak stabil. Klub ini tolong-menolong menyimpan banyak pemain bintang. Namun, lantaran kemampuan mereka tidak stabil, prestasi klub pun merosot. Mulai Jendry Pitoy, Supriyono, Hari Sahputra, Mauly Lessy, Firmansyah, Isnan Ali, Anton Hermawan, Mardiansyah, dan Aliyuddin.

"Namun sayang, kondisi mereka tidak stabil dan banyak yang cedera sehingga harus bolos dari timnas," terang Fachri. Meski demikian, paling tidak ada dua atau tiga pemain Persikota yang masih masuk nominasi.

Ketua Bidang Timnas Muhammad Zein menilai, menurunnya kualitas beberapa pemain senior disebabkan umurnya yang terus bertambah. Selain itu, mereka sudah terforsir di klub lantaran minimnya pergantian dikala kompetisi reguler. Di luar faktor itu, faktor internal pemain sendiri yang kurang bisa menjaga dirinya. "Banyak pemain kita yang cepat puas dengan kemampuannya. Mereka lengah sehingga tidak mau berlatih keras sendiri," jelasnya.

Zein menambahkan, untuk persiapan menjamu Turkmenistan, PSSI memang tidak bisa berbuat banyak. Pemain yang diturunkan dihentikan di luar 50 pemain yang telah didaftarkan ke FIFA semenjak awal tahun lalu.

Padahal, kenyataanya banyak pemain yang cedera atau kemampuannya menurun. With pun terpaksa harus memaksimalkan pemain yang ada, tanpa bisa menciptakan banyak pilihan ke pemain baru. "Tapi, sehabis melawan Turkmenistan, Peter bisa memilihnya sendiri untuk persiapan Piala Tiger 2004 di Malaysia dan Vietnam," terang Zein. (yok)

BEBERAPA NOMINASI PEMAIN TIMNAS:
PERSIJA: Mukti Ali Raja, Ismed Sofyan, Djet Donald La’ala, Aris Indarto, Budi Sudarsono, Ellie Aiboy, Bambang Pamungkas, Warsidi, Agus Indra Kurniawan, Aples Gideon Tecuari, dan Agus Supriyanto.

PSM MAKASSAR: Ponaryo Astaman, Syamsul Chaeruddin, Ortisan Sallosa, Charis Yulianto, Irsyad, dan Jack Komboy.

PERSIKOTA: Jendry Pitoy, Supriyono, Hari Sahputra, Mauly Lessy, Firmansyah, Isnan Ali, Anton Hermawan, Mardiansyah, dan Aliyuddin.

PERSEBAYA: Hendro Kartiko, Kurniawan Dwi Yulianto.

Sumber: Jawapos

Senin, 18 Oktober 2004

Terbaru Persebaya Bidik Benny Dollo

SURABAYA - Manajemen Persebaya gerah juga dengan gerilya beberapa klub terhadap pemain pilar Green Force menjelang berakhirnya Liga Bank Mandiri 2004. Mereka pun mulai melancarkan serangan balik, tanda psywar alias perang urat saraf.

Kalau sebelumnya Arema Malang melontarkan minat terhadap mesin gol Christian Carasco, kemarin Persebaya balik "menggertak" dengan menyatakan tertarik kepada instruktur Arema, Benny Dollo. Mantan instruktur timnas dan Persita itu sudah disebut-sebut sebagai calon pengganti Jacksen F. Tiago, instruktur Persebaya ketika ini.

"Saya kira ia (benny, Red.) instruktur yang sempurna untuk Persebaya isu terkini depan. Dan kita sedang menjajaki kemungkinan ke sana," kata Saleh Mukadar, manajer tim Persebaya, kemarin.

Dijelaskan Saleh, harapan untuk merekrut instruktur bertubuh subur itu bukan tanpa alasan. Kemampuan Benny sudah tidak diragukan lagi, ia berhasil mengantarkan Arema Malang kembali menembus Divisi Utama sekaligus menjadi juara Divisi I isu terkini ini.

"Tuntutan masyarakat Surabaya pada Persebaya ini kan begitu besar, targetnya harus selalu juara. Menurut irit saya, dengan mengambil Benny Dollo akan sangat mendukung tujuan itu, selain tentunya pemain yang bagus," beber Saleh.

Beberapa waktu lalu, Jacksen memang sempat akan meninggalkan Persebaya pada tamat isu terkini ini."Memang secara langsung, ia tidak ngomong pada saya, tapi kita juga harus mengantisipasinya," tukas Saleh.

Lantas, soal Benny, berapa harga yang ditawarkan? Saleh, laki-laki asal Ambon itu, mengaku telah mempersiapkan anggaran yang tidak mengecewakan besar. Berapa? Secara detail, ia tidak menyebutkan jumlah yang pasti. "Kita sudah siapkan cek kosong untuk Benny, kalau mau, ia tinggal mengisi saja," tegas Saleh.

Bersediakah Benny dengan proposal ini? Sayang, sampai tadi malam ia tidak bisa dihubungi. Telepon seluler maupun telepon rumahnya di Tangerang tidak aktif. Setelah mengantarkan Arema juara Divisi I, Benny memang eksklusif pulang menjenguk keluarganya di Tangerang.

Hanya saja, berdasarkan sumber koran ini di Malang, Benny belum meneken kesepakatan apapun dengan Arema. Tapi, administrasi Singo Edan -julukan Arema-sudah menegaskan ingin memperpanjang kontrak Benny. Sebaliknya, Benny sendiri juga menyatakan tak berkeberatan bertahan di Malang. Namun, itu masih sebatas lisan. Belum ada perjanjian secara tertulis, baik dari pihak Benny maupun Arema.

Nah, celah inilah yang ingin diterobos Persebaya. "Benny itu orangnya sangat profesional, tim mana yang lebih menjanjikan baik dari bahan maupun prestasi, ke sanalah ia akan berlabuh," kata sumber koran ini. So, kalau administrasi Persebaya bisa memperlihatkan yang diinginkan laki-laki asal Manado itu, bukan mustahil Green Force akan diarsiteki laki-laki yang karib dipanggil Bendol tersebut. (ang)

Sumber: Jawapos

Sabtu, 16 Oktober 2004

Terbaru Administrasi Harus Gerak Cepat

Antisipasi Ketatnya Persaingan Transfer Musim Depan
SURABAYA - Baru tiga hari kemudian rival Persebaya, Arema Malang, mengincar striker andalan Christian "spider-man" Carasco. Kemarin, beberapa pemain menunjukkan peringatan kepada pihak administrasi mengenai bakal terjalnya proses perburuan ekspresi dominan depan. Menurut mereka, beberapa klub mulai mengincar pemain Green Force untuk ekspresi dominan Ligapro XI.

"Berdasarkan pengalaman saya, beberapa dari teman-teman di Persebaya mulai didekati klub. Apalagi dengan mepetnya jeda kompetisi, momen libur menyerupai kini tidak akan disia-siakan klub," kata Kurniawan Dwi Julianto, striker Persebaya, kemarin.

Peringatan serupa juga disampaikan oleh kapten tim Persebaya Mursyid Effendi. Menurut pemain paling senior di Green Force ini, menjelang berakhirnya kompetisi anjuran dari klub lain biasanya mulai menarik hati pemain. "Karena itu, aku mengharapkan teman-teman tetap fokus pada persiapan tim. Kita selesaikan dulu kontrak yang ada dengan sebaik mungkin, meski kesudahannya nanti harus pindah ke klub lain," ingat pemain orisinil Benowo Surabaya itu.

Lantas apakah mereka telah dihubungi klub lain? Dua pemain senior ini menampiknya. "Belum ada, kalaupun ada aku ingin tetap memfokuskan konsentrasi pada usaha Persebaya merebut juara. Saya tolong-menolong ingin tetap di sini, jikalau memang administrasi mau mempertahankan saya," ungkap Kurniawan.

Demikian halnya dengan Mursyid, pemain yang mengawali karir sepak bola profesionalnya dari nol bersama Persebaya ini, bertekad untuk mengakhiri karir sepak bolanya bersaman Green Force. "Saya memulai karir sepak bola aku dari Persebaya Junior, demikian juga di level senior. Saya tidak pernah aku memperkuat tim lain. Kalau bisa aku pun ingin mengakhiri karir di sini," beber Mursyid.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, administrasi Persebaya seharusnya peka terhadap bakal ketatnya perburuan pemain ekspresi dominan depan.

Meski mereka begitu yakin dengan kemampuan tim pemburu pemain yang dimiliki, tindakan antisipasi sangat diharapkan untuk menjaga biar ekspresi dominan depan kualitas tim Persebaya tidak menurun.

Ini dikarenakan bukan hanya Carasco yang dibidik Arema, beberapa pemain potensial lain juga mulai didekati klub lain. Pesaing-pesaing Persebaya bahkan telah menyusun aktivitas rekrutmen. Arema yakni yang paling getol, bulan November sudah mulai mengungkapkan kerangka pemain yang akan dipertahankan.

Apalagi terkait bakal mundurnya instruktur Jacksen F. Tiago pada selesai kompetisi nanti. Ini menambah beban pekerjaan administrasi Persebaya untuk mencari instruktur baru. Tidak hanya itu, poros pemain Brazil yang selama ini menjadi tulang punggung tim bisa saja goyah ekspresi dominan depan.(ang)

Sumber: Jawapos

Terbaru Ligina; Kompetisi Terlama Di Dunia

Kompetisi Ligina musim ini, merupakan kompetisi Ligina yang terpanjang sepanjang sejarah. Sebab, berlangsung hampir 12 bulan penuh. Yakni berawal Januari dan berakhir Desember.

Bukan itu saja, soal liburnya pun dapat menjadi libur yang amat panjang. Bisa-bisa libur kompetisi kali ini tidak akan terkalahkan sepanjang kompetisi berlangsung. Karena itulah, Iwan menyampaikan sangat masuk akal bila kemudian soal keungan sebuah tim, menyerupai Persik, jadi ikut terpengaruh. Apalagi, demam isu penonton pada musim ini tidak terlalu bagus. Beberapa kali pertandingan Persik ditonton lebih sedikit orang dibanding musim lalu. Karena itu pemasukan pun jadi ikut berkurang.

Iwan kemudian membandingkan, dinegara-negara eropa misalnya, tidak ada musim kompetisi yang sangat panjang dan demam isu penonton yang amat bagus. Sehingga masuk akal jikalau keuangan mereka relatif lebih stabil.

Meski demikian, Iwan sama sekali tidak menyesalkan masalah tersebut. Dikatakannya, jauh-jauh hari sebelum klub menjalani masa libur panjang, pihak PSSI telah mengumpulkan semua klub untuk mensosialisasikan masalah tersebut.

Saat itu semua harus memaklumi kalau kompotisi harus tertunda. Pasalnya, tidak ada pilihan lain selain menyesuaikan dua agnda besar masyarakat Indonesia, yaitu libur pemilu dan bulan suci. "Kita semua memaklumi penundaan kompotisi ini," ungkapnya.

Lalu, dari mana dana untuk menutup pembengkakan tersebut? Soal perolehan dana itu, Iwan enggan berkomentar. Menurutnya, masalah anggaran yakni sepenuhnya kewenangan ketua umum Persik, yaitu Maschut. Iwan sendiri mengaku tidak tahu, apakah dana tersebut dari sponsor ataupun lainnya. "Semuanya kewenangan ketua umum, saya hanya menjalankan saja," tandasnya. (lud)

Kompetisi Ligina X
Pertandingan Pertama : 4 Januari 2004
Pertandingan Terakhir : 23 Desember 2004
Jeda Pilpres I: 1 Juni - 7 Juli 2004
Jeda TC Timnas PSSI: 1-8 September 2004
Jeda Pilpres II: 20 Agustus - 22 September 2004
Jeda Puasa : 13 Oktober - 15 November 2004
Jeda TC dan Piala Tiger: 2-15 Desember 2004

Sumber: Jawapos

Rabu, 13 Oktober 2004

Terbaru Persebaya-Persija Tidak Punya Mental Juara

PSM Makassar memang layak diunggulkan menjadi juara trend ini. Mereka mempunyai segalanya untuk meraih posisi terhormat. Materi pemain yang merata di semua lini plus mental juara menciptakan Juku Eja tinggal menunggu waktu untuk meraih gelar keduanya. Seperti yang diungkapkan oleh Mustaqim, mantan pemain nasional, kepada wartawan koran ini.
Kompetisi Ligapro X segera berakhir. Menurut anda, tim mana yang akan keluar sebagai juara trend ini?
Sebenarnya banyak faktor yang memilih sebuah tim menjadi juara. Mulai dari manajemen, tim itu sendiri, suporter dan beberapa hal lagi, termasuk kemampuan teknis dari klub bersangkutan. Tapi, jikalau aku langsung tetap melihat PSM mempunyai kans paling besar dibanding Persebaya dan Persija. Kemungkinan itu didasarkan pada jumlah pertandingan sangkar PSM yang lebih banyak dibanding pesaing lainnya. Dan, PSM tentu tidak akan membuang peluang untuk menjadi juara. Karena, jikalau bukan kini kapan lagi?
Persija sendiri kan juga mempunyai sisa sabung yang lebih banyak dibanding PSM?
Tapi, sabung sangkar Persija tinggal dua. Ini yang menciptakan kans mereka sedikit mengecil. Belum lagi, Persija sudah pernah kalah ketika tampil di sangkar sendiri. Ini membuktikan, Persija belum mempunyai mental juara. sama dengan Persebaya, yang pernah kalah dikandang.Karena itu, aku melihat kans Persija dan Persebaya untuk menjadi juara menjadi lebih kecil dibanding PSM. Sebenarnya, dari sisi kualitas ketiga tim itu, aku kira hampir sama. Bedanya lebih pada konsistensi penampilan mereka. Dan kemampuan untuk menjaga hasil maksimal dalam sabung kandang.
Kalau tim degradasi?
Deltras sudah niscaya terdegradasi. Kedua yakni Semen Padang. Jadi, satu daerah lagi jadi rebutan Persipura, PSPS dan Pelita KS. Tapi, dalam kondisi menyerupai ini sangat susah untuk menentukan. Alasannya, tim tentu berlomba-lomba untuk tidak terdegradasi. Meski, dengan mengahalalkan segala cara. Entah itu dengan cara "sinergi" dengan tim lain. Atau, tolong menolong lah, dengan tim yang sudah selamat. Karena itu, memang tidak gampang untuk memilih itu.
Ada tidak kemungkinan permainan uang atau suap dalam kondisi menyerupai ini?
Saya sendiri tidak tahu persis, selain juga susah mencari bukti soal itu. Tapi, bisa saja muncul perkiraan dari klub, dari pada mengeluarkan dana Rp 5 M untuk kembali ke Divisi Utama, lebih baik merogoh kocek beberapa ratus juta, supaya tetap bertahan di kompetisi tertinggi. Pikiran itu, kemungkinan yang menciptakan persaingan menjadi lebih panas panas. (ruf)
Sumber: Jawapos

Senin, 11 Oktober 2004

Terbaru Libur Setengah Bulan

Jacksen Pulang Kampung
SURABAYA - Kemenangan 3-2 atas PSPS Pekanbaru Sabtu (9/10) lalu, menciptakan para pemain Persebaya menerima ’hadiah’. Mursyid Effendi dkk menerima jatah libur cukup panjang.

Total, 15 hari pemain akan terbebas dari rutinitas latihan pagi dan sore hari jawaban kemenangan yang membawa Persebaya ke pucuk klasemen Ligapro X itu.

"Latihan gres dimulai 25 Oktober mendatang. Sepanjang itu, kami berharap pemain sanggup menikmati posisi capolista yang sudah ditunggu cukup lama," kata instruktur Persebaya Surabaya Jacksen F Tiago kepada wartawan koran ini kemarin.

Selama libur, demikian Jacksen, pemain tidak menerima beban atau paket latihan. Semua pemain bebas melaksanakan agenda masing-masing. "Kami hanya meminta pemain tetap menjaga kondisi. Karena pada awal latihan nanti, mereka akan kembali menerima sajian latihan fisik," ujarnya.

Dia misalnya, besok pukul 19.00 WIB, menentukan pulang ke Brazil, negara asalnya. Selama liburan, ia akan memanfaatkan sebaik mungkin untuk berkumpul bersama keluarga. Dan sedikit menimba ilmu kepelatihan di negara asalnya. Bila tidak aral, ia akan mengikuti acara bersama mantan klubnya Madureira.

Dan, gres akan kembali ke Indonesia pada 30 Oktober. Lho kok? "Memang saya gres menukangi tim lima hari sehabis pemain melaksanakan latihan. Dan selama waktu itu, pemain akan didampingi ajun instruktur Ibnu Graham dan Stefano Cogura," jelasnya.

Sebagai panduan, Jacksen mengaku sudah memperlihatkan draf latihan kepada ajun pelatih. Mulai dari latihan harian, hingga penilaian sebelum balasannya ia kembali menukangi tim. "Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan," jelasnya.

Terkait dengan ibadah puasa, Jacksen mengaku akan merubah agenda latihan. Bila biasanya, latihan digelar pada pagi dan sore hari, maka khusus di bulan puasa, latihan akan digeser menjadi malam hari. Tepatnya, sehabis pemain selesai menunaikan ibadah puasa. Setelah itu, pemain akan kembali menerima jatah liburan Hari Raya Idul Fitri, sebelum balasannya berkumpul lagi 16 November. (ruf)

Sumber: Jawapos

Minggu, 10 Oktober 2004

Terbaru Gol Penentu Danilo, Kado Menyongsong Persalinan



KETIKA kemarin sore lini belakang maupun depan Persebaya loyo. Ketika suasana Gelora 10 Nopember kian panas oleh lemparan botol dan gelas air mineral, kulit kacang, sampai bongkahan tembok dari tribun penonton ke dalam lapangan Gelora 10 Nopember Tambaksari, Danilo Fernando berubah menjadi jadi penyelamat dengan gol keduanya pada menit ke-78.


Persebaya menang 3-2 atas PSPS Pekanbaru. Tiga poin direguk Green Force. Posisi pucuk atau capolista pada klasemen sementara pun diraih. Superb Danilo. Luar biasa gelandang serang Persebaya ini. Golnya membenamkan lagi spirit tempur pasukan PSPS, yang sempat terangkat sehabis menyamakan kedudukan 2-2. Padahal, Persebaya memimpin dulu dengan dua gol.

Tempik sorak membahana lagi di Gelora 10 Nopember. Makian dan lemparan aneka benda dari tribun penonton berhenti. Kekhawatiran timbulnya tindakan anarkis tidak terjadi. Gol Danilo itu begitu bermakna; menenangkan lagi suporter yang mulai panas sampai mengantar Persebaya mereguk kemenangan demi meraih capolista.

Setelah beberapa waktu kemudian cukup usang mangkir akhir deraan tifus, Danilo kini benar-benar telah mencapai lagi form-nya dan jadi roh permainan Green Force. Dia bergerak tidak kenal lelah. Umpannya akurat. Pun, tendangan jarak jauhnya mematikan. Pendeknya, kemarin beliau kemarin begitu angker bagi barisan pertahanan PSPS.

Gol pertama yang dicetak Christian Carasco lahir berkat assist matang Danilo dari rusuk kanan. Ketenangan dan akurasi tendangannya menciptakan beliau mulus mengeksekusi penalti pada menit ke-33. Lantas, 12 menit menjelang bubaran, tendangan geledeknya di luar kotak penalti lawan menembus tembok hidup pemain PSPS dan, akhirnya, mengoyak gawang Suprayetno.

Meski menjadi penyelamat timnya, Danilo tetap merasa tidak perlu disebut sebagai pahlawan. "Dua gol saya itu lahir juga sebab kolaborasi semua pemain," komentarnya singkat soal penampilannya kemarin.

Danilo boleh merendah. Yang jelas, Janaina Berto, istrinya yang kemarin setia memberi semangat dari tribun VIP Gelora 10 Nopember, eksklusif bersorak senang begitu suaminya mencetak gol kemenangan Green Force itu. Laga kemarin benar-benar membuatnya terkesan. Sebuah kenangan indah.

Sebab, pertandingan kemarin merupakan yang terakhir bagi beliau dapat mendampingi Danilo. Pekan depan Janaina pulang ke Brazil untuk mempersiapkan persalinan buah hati mereka. "Ini kado yang sangat membahagikan bagi saya sebelum pulang ke Brazil. Juga bagi calon anak kami," tutur Janaina di mess Persebaya kemarin.

Usia kandungan Janaina kini memasuki bulan keenam. Dan, semenjak Janaina hamil, sebelum bertanding Danilo selalu mencium perut istrinya itu. Kata Danilo, mencium perut istri akan memompa semangatnya bertanding. Itu pula yang beliau lakukan kemarin. "Saya bermain bola kini juga untuk persipan calon anak saya," tukas Danilo. (ang)

Sumber: Jawapos

Terbaru Drama Menuju Puncak



SURABAYA - Tiga poin dipegang, capolista pun dalam genggaman. Lewat laga dramatis, Persebaya sukses meredam kejutan yang disiapkan oleh tim tamu, PSPS Pekanbaru, dalam laga Liga Bank Mandiri (LBM) 2004 di Gelora 10 Nopember, Tambaksari, kemarin. Green Force menang 3-2 (2-0).

Kemenangan itu mengantarkan Persebaya menggusur PSM Makassar dari posisi puncak klasemen sementara. Green Force sekarang mengoleksi 53 poin, unggul satu poin dari Juku Eja (Ikan Merah)-julukan PSM. Namun, keunggulan Persebaya itu masih semu mengingat PSM mempunyai satu laga sisa lebih banyak. Persebaya main 30 kali berbanding 29 untuk PSM.

Usai reses panjang Ramadan, Mursyid Effendi dkk. rawan tergusur jikalau tidak bisa merebut poin maksimal. Tidak saja PSM, tapi juga oleh PSS Sleman maupun Persija Jakarta. PSS berada di posisi ketiga klasemen dengan 50 poin dari 30 main, diikuti Persija di kawasan keempat dengan 49 poin dari 28 laga.

Apa yang terjadi nanti? Itulah yang harus dipikirkan skuad Geen Force pada reses panjang Ramadan. Salah satu materi renungan itu yaitu laga terakhir pra-reses lawan PSPS kemarin. Sebab, tiga poin Mursyid Effendi dkk ketika laga sangkar kemarin dicapai dalam kondisi dramatis yang sempat membikin penonton geregetan dan sport jantung.

Unggul dulu melalui gol Christian Carasco pada menit ke-8 dan gol Danilo Fernando pada menit ke-33 dari sanksi penalti sesudah bek kiri PSPS Dedi Sutrisno handball di petak terlarang, secara mengejutkan PSPS bisa menyamakan kedudukan jadi 2-2 lewat gol Samdee Germojay pada menit ke-49 dan Amrizal pada menit ke-53.

Setelah PSPS menyamakan kedudukan itu, para pemain Persebaya sempat down. Giliran PSPS yang balik menekan. Bayang-bayang hasil seri lagi (seperti 1-1 ketika menjamu PSMS Medan pada Rabu lalu, Red.) terbayang. Apalagi, pada laga Rabu itu hasil imbang, salah satunya, dipicu oleh blunder kiper Hendro Kartiko.

Seperti Hendro-yang kemarin tidak main lantaran mengikuti latihan Timnas PSSI, kiper Endra Prasetya yang mengawal gawang Persebaya juga melaksanakan blunder. Gol pertama PSPS itu lahir lantaran blunder Endra yang gagal mengantisipasi tendangan pojok Samdee. Bola setinggi perut tendangan Samdee itu sejatinya cukup kondusif untuk ditangkap.

Dalam arti, tanpa ada gangguan serius dari para pemain PSPS di kotak penalti Persebaya. Tidak ada pemain PSPS yang melekat membayangi, apalagi yang hingga bersentuhan dengan tubuh Endra. Tapi, bola lepas dari tangan Endra, lantas meluncurlah ke gawang sendiri.

Gol itu menciptakan mental Mursyid dkk drop. Barisan belakang mulai tampil grogi. Akibatnya, empat menit kemudian lahirlah gol kedua PSPS. Gol ini juga berawal dari tendangan pojok. Amrizal dari second line masuk menusuk ke petak terlarang Persebaya dan melepaskan tembakan kaki kanan.

Selanjutnya, bisa ditebak. Spirit tempur pemain PSPS berlipat-lipat. Mereka balik menekan. Beberapa kali manuver I Komang Mariawan dan Chrsitiano mengancam pertahanan Green Force. Untung, lini belakang yang digalang Bejo Sugiyantoro, Mursyid Effendi, dan Nova Arianto bisa mementahkannya

Pada menit-menit yang menegangkan tersebut, Danilo Fernando muncul sebagai penyelamat. Berawal dari tekling keras Olinga Copa Atangana Gendut Doni Kristiawan, wasit Jaka Mulyono (Semarang) menjatuhkan sanksi tendangan bebas.

Danilo yang ditunjuk sebagai eksekutor melaksanakan tugasnya dengan baik. Tendangan keras menyusur tanah ke pojok kiri gawang PSPS tak bisa ditahan kiper Suprayetno. Gol!

"Kemenangan ini benar-benar harus kami syukuri. Tidak hanya merebut tiga poin, kami juga meraih kemenangan dengan usaha yang demikian terjal," kata Jacksen F. Tiago, arsitek Persebaya usai laga kemarin.

Pelatih asal Brazil itu mengacungkan jempol kepada para pemainnya atas kemenangan tersebut. Meski diakui sempat drop, ternyata Mursyid dkk. tampil tidak kenal menyerah. Pun, khusus evaluasi Jacksen terhadap debut kiper Endra di LBM 2004 ini.

"Dia (Endra) melaksanakan blunder fatal yang bisa mengancam kemenangan kami. Tapi, untuk pertandingan perdana seorang kiper, penampilannya tidak mengecewakan bagus. Kesalahannya yaitu manusiawi. Yang penting kita menang," tegasnya.

Laga kemarin sejatinya berjalan panas. Beberapa kali wasit Jaka Mulyono terpaksa menghentikan pertandingan lantaran terjadi keributan di tengah lapangan. Ketika Jaka menjatuhkan sanksi penalti kepada PSPS sesudah Dedi Sutrisno handball, ia eksklusif menjadi target serbuan Bima Sakti dkk.

Bahkan, tampak Komang Mariawan sengaja menendang bola ke arah Jaka ketika kickoff usai terjadinya gol penalti oleh Danilo.

Lantas, pelanggaran keras Amrizal terhadap Nova Arianto yang jadinya berbuah kartu merah pada menit ke-83 juga memantik reaksi keras pemain PSPS. Mereka kembali menyerbu Jaka. Sebagian ada yang menarik kerah bajunya.

Keributan paling parah terjadi pada menit ke-87. Ketika itu Rusdianto membenturkan kepalanya ke muka Choirul Anam sesudah keduanya terlibat dalam sabung badan. Aksi Rusdianto itu memantik emosi pemain Persebaya. Aksi saling dorong pun terjadi hingga menciptakan ofisial kedua tim masuk ke lapangan untuk melerai.

Ketika Jaka hendak menunjukkan kartu merah kepada Rusdianto, pemain PSPS kembali menyerbu. "Kerasnya pertandingan ini disebabkan keputusan wasit yang beberapa kali tidak fair. Dia memancing emosi anak-anak, selanjutnya menciptakan pertandingan berjalan kasar," kata Nandar Iskandar, instruktur PSPS. (ang)

Sumber: Jawapos, 10-10-04

Terbaru Profil Persebaya Surabaya

Profile Klub

Nama: PERSEBAYA SURABAYA (Persatuan Sepakbola Surabaya)

Berdiri: 18 Juni 1927

Julukan: Green Force - Bajul Ijo - Laskar Hijau

Alamat: Jl. Karanggayam 1, Surabaya - Indonesia

Telepon: +62 31 522 250

Stadion: Gelora 10 November, Tambaksari Surabaya (kapasitas 40.000 penonton)

Ketua Umum: Walikota Surabaya (Bambang DH)

Manajer: Saleh Ismail Mukadar


Seragam

Hijau-hijau, Hijau-Putih




Formasi (Pola Permainan)

3 - 5 - 2




Reinkarnasi 1997

PERSEBAYA Surabaya membangun The Dream Team II. Barisan bintang Bajul Ijo 1997 dikumpulkan. Sederet bintang gres digaet. Bonekmania pun berikrar: mendukung Bajul Ijo tanpa anarki. Situasi yang aman itu mendorong kembalinya 'Roh Suroboyo'.
Persebaya memang tampak sangat ambisius menghadapi Liga Bank Mandiri (LBM) 2004. Berbagai langkah ditempuh untuk mengembalikan reputasi yang terkikis dua animo terakhir. Indikasinya dapat dilihat dari anggaran senilai Rp 10 miliar.

"Kami tidak memasang sasaran juara. Tapi, jika peluang itu ada, kami rebut," ungkap Saleh Ismail Mukadar, manajer tim Persebaya.

Manajemen menyiapkan Rp 3 miliar untuk merekrut sederet bintang top, lokal maupun asing. Manajemen juga melaksanakan rekonsiliasi dengan Hendro Kartiko, Sugiyantoro, Uston Nawawi, dan Anang Mar'ruf, empat hero Bajul Ijo dikala menjuarai LI III 1997.

Mereka akan membentuk kekuatan reinkarnasi Bajul Ijo 1997 bersama Chairil Anwar, Mursyid Effendi, Mat Halil, dan Rahel Tuasalamony yang tetap setia bersama Persebaya berjuang di Divisi I.

"Berkumpulnya kembali pemain-pemain pilar Persebaya ini sangat menguntungkan aku dalam membangun team-work yang tangguh dan harmonis. Saya optimistis dengan tim ini," ungkap Jacksen Tiago, anggota skuad Green Force 1997 asal Brasil yang sekarang naik pangkat jadi pelatih.

Wajar jika Jacksen lega. Sebab, selain delapan bintang lama, Jacksen juga mendapat pemain jago Yeyen Tumena, alumnus tim PSSI Primavera, dan Cristian Carrasco, top skorer Divisi I animo 2003. Klimaksnya administrasi tim Persebaya mendapat bintang populer: Kurniawan Dwi Yulianto.



Pelatih: Jacksen F Tiago (
Brazil)

MERAIH sukses di negeri orang. Itulah Jacksen F. Tiago dari Brasil. Tak percuma ia terbang jauh ke Indonesia untuk melanjutkan karirnya sebagai pesepakbola.
Selama berkiprah 14 tahun berkiprah di Liga Indonesia (LI), ia mendapat segala-galanya sebagai pemain: juara (bersama Persebaya Surabaya), runner-up (Petrokimia Putra), gelar Top Skorer (LI III). Dan, sebagai pelatih, ia sukses mengantarkan klub Assyabaab menjuarai Kompetisi Persebaya dan membawa Persebaya kembali ke Divisi Utama Liga Bank Mandiri 2004.

Kunci sukses Jacksen ialah kemauannya untuk melebur dan memasuki budaya di sekitarnya. Tak heran, jika ia tak sekadar fasih berbahasa Indonesia tapi juga bahasa Jawa dialek Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya.

Komunikasi dan diskusi -dengan pemain, ajun pelatih, pengamat, dan suporter- memang menjadi potongan penting dari aktivitas Jacksen untuk membawa kembali Persebaya menjadi juara.

Kelahiran Rio De Janiero, Brasil, 1968-05-28

  • Karir Pemain: 1994-1995 Petrokimia Putra , 1995-1996 PSM Makassar , 1996-1998 Persebaya Surabaya , 1998-1999 Geylang Singapore , 1999-2000 Persebaya Surabaya , 2001- Petrokimia Putra
  • Karir Pelatih: 2002-2003 Klub Assyabaab (anggota kelas utama Persebaya) , 2003- Persebaya di Divisi I , 2004- Persebaya di Divisi Utama
  • Prestasi: runner-up LI I (Petrokimia Putra) , runner-up LI II (PSM) , Juara LI III (Persebaya) , Top Skorer LI III (26 gol) , membawa klub Assyabaab juara kelas utama Kompetisi Persebaya , Persebaya juara Kompetisi Divisi I PSSI

Dari banyak sekali sumber

Terbaru Apa Dan Mengapa?

APA?

Blog ini yaitu blog langsung ihwal Persebaya Surabaya. Sebuah tim kebanggan Arek-Arek Suroboyo. Untuk mengetahui apa itu blog, silakan klik ini. Blog ini berisikan segala macam ihwal Persebaya Surabaya. Untuk selengkapnya, lihat profile.


MENGAPA?

"Tak ada Website, Weblog pun jadi". Inilah kalimat pertama yang muncul di kepala Saya walaupun tidak Saya ungkapan secara lisan. Kalau ada tim besar di Indonesia yang tidak punya Official website, maka itulah PERSEBAYA. Boleh dibilang, blog ini yaitu wujud kekecewaan Saya akan Persebaya. Di negeri ini, susah untuk mendapat informasi Persebaya yang up-to-date. Sungguh akan lebih baik apabila Pengurus Persebaya menciptakan Website resmi. Tetapi, cita-cita tinggallah harapan. Hingga detik ini, belum muncul website resmi Persebaya. Coba bandingkan dengan tim-tim besar lainnya. Sungguh Persebaya ketinggalan jauh.

Persebaya Surabaya yaitu salah satu tim besar yang disegani oleh para pecinta bola tapi sungguh mengenaskan tim ini tidak mempunyai Website layaknya sebuah tim besar yang punya "uang". Ini bukan web resmi Tim Persebaya Surabaya, tapi ini yaitu Weblog Pribadi Saya sebagai Salah seorang BONEKMANIA (sebutan untuk penggermar Persebaya. Semoga weblog ini mempunyai kegunaan bagi semua pecinta Persebaya ataupun pecinta sepakbola dimanapun Anda berada. Akhir kata, daripada menunggu pihak Persebaya, mendingan kita menghibur diri dengan kehadiran blog ini. Selamat Menikmati, supaya bermanfaat...

Terbaru Klasemen Sementara Liga Indonesia X

Papan Atas

1. Persija 33 18 6 9 49-29 60
2. Persebaya 33 16 10 7 53-25 58
3. PSM 33 16 10 7 44-27 58
4. PSS 34 14 11 9 39-37 53
5. Persib 33 12 12 9 38-37 48
6. Persikota 33 13 8 12 45-39 47

Papan Tengah

7. PSMS 33 14 5 14 33-35 47
8. Persita 33 13 7 13 44-37 46
9. PSIS 34 12 10 12 35-34 46
10. Persik 33 14 3 16 40-37 45
11. Pupuk Kaltim 33 12 9 12 39-40 45
12. Persijatim 33 11 9 13 33-40 42

Papan Bawah

13.Persela 33 12 5 16 36-51 41
14.Persipura 33 10 10 13 38-43 40
15. PSPS 33 10 10 13 35-40 40

Zona Degradasi

16. Pelita KS 33 10 9 14 32-35 39
17. Semen P. 33 10 8 15 29-46 38
18. Deltras 33 8 4 21 29-58 28


DAFTAR PENCETAK GOL:
21 gol: Ilham Jayakesuma (Persita)
19 gol: Aliyuddin (Persikota)
17 gol: Joe Nagbe (PSPS), Camarra Fode (PKT)
16 gol: Emmanuel De Porras (Persija)
14 gol: Danilo Fernando, Christian Carasco (Persebaya), Andrian Colombo (PSMS)
13 gol: Marcello Braga (PSS),
11 gol: Kurniawan Dwi Julianto (Persebaya)
10 gol: Oscar Aravena, Jorge Rodriguez Gusman (Persela), Indriyanto Nugroho (PSIS), Bambang Pamungkas (Persija)
8 gol: Alejandro Tobar (Persib), Roberto Kwateh (PSIS), Musikan (Persik)

7 gol: Ekene Michael Ikenwa (Persik), Emanuel Ayuk, Samuel Cebli (Pelita KS), Julio Lopez (Persib), Seto Nurdiantoro (PSS), Marc Etogou Orland (PSM)

6 gol: Akhyar Ilyas (Persijatim), David Da Rocha, Jose Luiz Feitosa, Eduard Ivakdalam (Persipura), Cristian Gonzalez, Patricio J. Diaz (Semen Padang), Andi Kopouw (PKT), Zaenal Arifin (Persela), Budi Sudarsono (Persija) , Zaenal Arief (Persita), Epala Jordan (Persikota), Edu Juanda (PSMS), Jimi Suparno, Alejandro Braga (Deltras)

5 gol: Marcelo Ramos (PSM), Fernando Gaston Soler, Uilian Souza da Silva (Persipura), Samdee Germojay (PSPS) , Greg Nwankloe (Persijatim), Johan Prasetyo (Persik), Osvaldo Moreno (Persib) , Renato Ilyas (Semen Padang) Fabio Marcos (Deltras)

4 gol: Rahmat Afandi (Pelita KS), Bobby Manuel, (Persik), Marwal Iskandar, Legiman Raharjo, Saktiawan Sinaga (PSMS), Hernan Ortiz (Persija), Mardiansyah (Persikota), Nico Susanto (Semen Padang), I Komang Mariawan (PSPS), Firman Utina (Persita), Gendut Doni (Persebaya), Ndollar Blaise (PSS), Jainal Ichwan (Deltras), Ronald Fagundez (PSM), Supriyono (Persikota), Bamn Joe (Persijatim)

3 gol: Sonny Papara (Persipura), Imral Usman (Persib), Harianto, Solekan (Persik) Sebastian (PKT), Rodrigo Gauna, (Persebaya), Husaini Ibrahim, Affan Lubis (Semen Padang), Susanto, Kleber dos Santos (Persela), Anderson Da Silva (PSS), Agus Indra (Persija), Ponaryo Astaman, Ortizan Salosa (PSM), Heri Swandana, Leo Soputan (Persita), Christian Gonzalez (PSMS)

2 gol: Aji Nurpizal (Persib), Jefri Dwi Hadi, Ebanda Timothe (Deltras), Mat Halil, Uston Nawawi, Leonardo Guterez (Persebaya), M Nasuha, Jean Michel Babouaken, Victor Anderson (Pelita KS), Bambang Harsoyo (PSIS), Chairul Sofyan (PKT), Suswanto (Persik), Slamet Riyadi, Lexe, M.Eksan (PSS), Jon Christian, German Parrillo, Jack Komboy, Irsyad (PSM), Ellie Aiboy (Persija), Paolo Vivar (Persikota) , Mahyadi Pangabean, Patricio, (PSMS), Dedy Sutrisno, Castro, Cristiano de Oliviera (PSPS), Bako Sadisou, Christiano, Zaenal Anwar, Christian Lopez, F. Johnson (Persita) Zulkifli (PKT), Maman Abdurahman, Eka Ramdani, (Persijatim), Antonio Claudio, Carlos (Semen Padang), Jatmiko (Persela), Abdoul Djibril (PSIS), Hamka Hamzah (Persik).

1 gol: Arnaldo Villalba (PSMS) Christian Molina, Asep Dayat (Persib), Dedi Mulyadi (Persita), Rahel Tuasalamony (Persebaya), Amsyar, Bambang Sumantri, Gbeneme Friday (Persela), Esaiah Pello Benson, Diallo Abdoulaye Djibril, Idrus Gunawan, Sasi Kirono, Lilik Suheri, Darwin Perez, Purwanto, (PSIS), Rusdianto, Mansyur, Ardiansyah, Pujo Semedi (PKT), Zulkarnaen Zakaria, Felix M Yanex, Agus Rianto, Irfan Tanjung, M. Iqbal, Amrizal (PSPS), Francis Wollo, Alexander Dos Santos, Anderson Alexandro Lexi, (PSS), Francis Yonga, Anton Hermawan, Anthony Jomma Balla, Hari Sahputra, Cesar Bravo (Persikota), Modestus Setiawan, Andriano, Alaxander, Alejandro Pedro, Harri Salisbury, Ayouck Louis Bertiy, (Persijatim), Paulus Krey, Akbar Rasyid, Charis Yulianto, Syamsul Chaeruddin, Abanda Herman (PSM), Gustavo Chena, Ismed Sofyan, (Persija), Alex Daniel (Semen Padang), Kenneth Niemach, Imam Faisal, Salim Al Idrus, Ispriyanto, Edar Hendra (Pelita KS), Bertha Yuwana, (Persik), Andi Sutrisno, Suroso, Thomas Liibi (Deltras), Ferry Youwe, Dewara ,Luiz Viera, Boy Jati Asmara, Sammy Pieterz (Persipura), William (Persela)