Jumat, 26 November 2004

Terbaru Bursa Juara Makin Panas!

MAKASSAR - Ambisi PSM Makassar untuk mengunci gelar juara sebelum simpulan langgar Liga Bank Mandiri (LBM) 2004 belum terwujud. Kendati sukses merebut kembali posisi puncak klasemen di pekan ke-31, tim berjuluk Juku Eja ini gagal melebarkan jarak dari pesaing terdekatnya, Persebaya Surabaya.
Itu sesudah PSM hanya bisa bermain imbang 1-1 (1-1) dengan Persija Jakarta di Stadion Mattoanging, tadi malam. PSM sekarang mengoleksi poin 54 disusul Persebaya dengan poin 53. Sementara Persija belum beranjak dari peringkat ketiga klasemen, mengumpulkan poin 51.
Hasil imbang PSM-Persija membuat persaingan di bursa juara LBM semakin memanas. PSM yang sebelumnya mempunyai peluang meninggalkan pesaingnya, justru membuang kesempatan emas tersebut. Dukungan ribuan suporter yang memadati Stadion Mattoanging, tadi malam, tak bisa dimanfaatkan Ponaryo Astaman dkk untuk mempertahankan rekor belum pernah kehilangan poin di kandang.
Bagi Persija sendiri, hasil ini membuka kembali peluang untuk bersaing di bursa juara. Persija masih menyisakan empat pertandingan, sama ibarat Persebaya. Sementara PSM tinggal menyisakan tiga partai yang semuanya digelar di kandang.
"Memang hasil ini sangat disayangkan alasannya ialah harusnya kita menang untuk memantapkan posisi di puncak klasemen. Tapi, kita masih punya kesempatan pada tiga partai berikutnya sambil berharap Persebaya dan Persija gagal di partai sisanya," tutur Direktur Pengelola sekaligus Walikota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin.
Menjamu Persija, cita-cita instruktur Miroslav Janu bisa mengulang sukses pada big match sebelumnya melawan Persebaya, gagal terwujud. Perubahan deretan yang dilakukan arsitek Persija, Serghei Dubrovin dari 4-4-2 ke 3-5-2 gagal diantisipasi dengan cepat kubu tuan rumah. Justru, Ponaryo cs terbawa irama permainan lawan.
Tim tamu eksklusif mengancam di menit-menit awal. Sebuah sanksi tendangan bebas Budi Sudarsono pada menit ke-2 sesudah pelanggaran Charis Yulianto terhadap Emmanuel De Porras, masih bisa diselamatkan kiper Hengky Oba.
Namun, dua menit kemudian pendukung PSM dibungkam oleh gol cepat Budi. Berawal dari serangan balik dari sektor kanan pertahanan PSM, akselerasi mantan striker timnas itu gagal dibendung pemain-pemain belakang tuan rumah, selanjutnya dengan gampang menaklukkan Oba.
"Anak-anak belum siap ketika gol tersebut tercipta. Keasyikan menyerang menyisakan celah di sektor kanan. Ini yang bisa dimanfaatkan Persija," terang ajun instruktur Assegaf Razak.
Unggul 1-0 membuat tekanan tim tamu semakin gencar. PSM gres bisa berdiri sesudah 15 menit pertama berlalu. Dua peluang beruntun lewat Marc Etogou dan Ronald Fagundez gagal menghasilkan gol. Tandukan Marco pada menit ke-16 masih bisa ditepis Syamsidar. Satu menit kemudian, giliran sundulan Ronald melayang tipis di atas mistar.
PSM balasannya bisa mencetak gol jawaban pada menit ke-35 lewat tendangan kaki kiri Ronald Fagundez dari luar kotak penalti. Gol ini berbau spekulasi alasannya ialah pemain kedua tim bertumpuk di kotak penalti untuk menyambut sepak pojok. Bola hasil sanksi Ronald meluncur mulus ke gawang tanpa bisa di antisipasi Syamsidar dan pemain Persija lainnya.
Tapi, cita-cita PSM bisa menambah gol untuk mengamankan tiga poin di kandang, gagal terwujud. Berbagai perjuangan yang dilakukan di babak kedua hanya bisa membuat peluang emas. Syamsidar beberapa kali melaksanakan evakuasi untuk menggagalkan peluang tuan rumah.
Tercatat, PSM mempunyai dua peluang emas yang tercipta di babak kedua. Umpan silang Ortizan Solossa pada menit ke-55, disambut tandukan Maro namun arahnya masih melebar. Demikian pula tendangan keras Ronald pada menit ke-66 hanya bisa membentur tiang gawang. Marco yang ingin menyambut bola kalah duel dengan Djet Donald.
Persija sendiri cukup sukses mengimbangi permainan PSM yang bertumpu dari sektor sayap. Meski beberapa kali kalah duel dengan Ortizan, namun Elie Aiboy beberapa kali mengancam gawang tuan rumah dari sektor kanan.
Demikian pula dengan Gustavo Hernan Ortiz dari sektor sayap kiri. Namun, penjagaan ketat Jack Komboy terhadap bomber Emmanuel De Porras, membuat tekanan-tekanan Persija juga gagal membuahkan hasil. Masuknya Bambang Pamungkas menggantikan Budi pada menit ke-61 juga tidak membawa hasil berarti.
Usai pertandingan, kekecewaan tampak terang di kubu PSM. Pelatih Miroslav Janu menentukan bungkam mengomentari permainan timnya. Dua manajer PSM, Erwin Aksa dan Kadir Halid tidak terlihat pada pertandingan tadi malam.
Serghei Dubrovin juga enggan berbicara jalannya pertandingan. Ia justru menyoroti buruknya kepemimpinan wasit, Jajat Sudrajat. "Kami bermain bagus, tapi wasit merusak segalanya. Ini wajah sepakbola Indonesia sebenarnya," kata instruktur asal Moldova tersebut. (ilo/aci/jpnn)
Sumber: Jawapos