Sabtu, 27 November 2004

Terbaru Mengira Peluang Juara Top Four Lbm 2004 (3 - Habis)

Anggaplah Kasus Padang Rahmat TerselubungKompetisi LBM 2004 amat sangat molor. Jadwal sudah sangat sering diubah. Kasus Stadion H. Agus Salim ialah risiko yang tak terhindarkan.

Catatan: Slamet Oerip Prihadi

KASUS Stadion Haji Agus Salim, Padang, ialah sesuatu yang seharusnya dihadapi dengan lapang dada. Andai agenda kompetisi tak berubah-ubah dan kompetisi tak molor, niscaya partai Semen Padang versus Persebaya tergelar di stadion itu.
Unik dan langka. Bukan partai usiran kok harus bertanding di Stadion Tuanku Batu Batupang, Solok. Pasalnya, Stadion Haji Agus Salim dijadikan pentas konser musik Soundrenaline. Siapa yang salah? Kalau diusut niscaya berkepanjangan. Tapi, untuk apa?
Seyogyanya, PSSI, Semen Padang, dan Persebaya menganggapnya sebagai risiko yang tak terhindarkan. Sudahlah, kompetisi yang sudah amat berat dan amat molor ini jangan dipersulit lagi. Jalani saja berkelahi itu di Stadion Tuanku Batu Batupang. Yang penting agenda tak diubah lagi.
Kalau tadi malam pertemuan teknis Semen Padang - Persebaya tetapkan Sabtu sore ini siap bertarung di Solok, maka itulah langkah yang paling bijak. Apalagi dua pemain Persebaya: Hendro Kartiko dan Kurniawan Dwi Julianto, harus memperkuat Timnas Piala Tiger yang segera tergelar.* * *Kita tahu partai Semen Padang versus Persebaya amat sangat memilih bagi kedua pihak. Kedua tim niscaya sama-sama menargetkan 3 poin! Semen Padang harus berjibaku untuk membebaskan diri dari zona degradasi. Persebaya juga butuh 3 poin untuk memelihara peluang juara. Terlebih sesudah Kamis malam kemudian Persija berhasil menahan 1 - 1 PSM Makassar di Mattoanging.
Laga hidup-mati bagi kedua tim. Tampaknya, faktor keunggulan mental sangat menentukan. Kesabaran dan kedinginan mutlak dibutuhkan. Diduga besar lengan berkuasa berkelahi berstatus sensitif. Keras dan mungkin diwarnai permainan kasar. Semoga tak terjadi insiden yang tak kita inginkan.
KLASEMEN PAPAN BAWAH
13. Persikota 30 10 8 12 40-38 38
14. PSPS 30 9 10 11 33-36 37
15. Pelita KS 30 9 9 12 27-29 36

ZONA DEGRADASI
16. Persipura 31 9 9 13 37-43 36
17. Semen P. 30 9 7 14 28-43 34
18. Deltras 30 6 4 20 25-56 22
Sabtu 27 November ialah hari yang amat mendebarkan. Bagi tim-tim yang masih berpeluang juara maupun tim-tim yang terbenam di zona degradasi. Nanti malam, tuan rumah PSM menjamu Persipura. PSM wajib menang!
Tapi, jikalau PSM menang, nasib Persipura makin kelam. Akan semakin sulit bagi skuadra Mutiara Hitam untuk melepaskan diri dari zona degradasi. Tak hanya Semen Padang dan Persipura, tiga tim papan bawah Persikota, PSPS, dan Pelita KS juga butuh 3 poin. Minggu besok Persikota menjamu PSS Sleman. Sore ini, PSPS menjamu Pupuk Kaltim, dan Pelita Krakatau Steel menjamu Persijatim.
Hari yang amat berat dan krusial. Andai Persebaya kalah di sangkar Semen Padang, peluang mereka pun mengecil untuk merebut juara. Kecuali terjadi kejutan lagi di Mattoangin. Misalnya Persipura berhasil menahan seri PSM.
Rasanya sangat sulit memprediksi hari yang teramat berat ini. Ada saja problem tak terduga yang muncul begitu saja. Di sinilah tugas keunggulan mentak akan sangat menentukan. Kaum gibol hanya dapat berdoa, biar apa pun yang terjadi terimalah dengan lapang dada. Semoga semuanya berlangsung dalam semangat sportivitas yang tinggi. Selamat berjuang!*
Sumber: Jawapos

Terbaru Mengira Peluang Juara Top Four Lbm 2004 (3 - Habis)

Anggaplah Kasus Padang Rahmat TerselubungKompetisi LBM 2004 amat sangat molor. Jadwal sudah sangat sering diubah. Kasus Stadion H. Agus Salim ialah risiko yang tak terhindarkan.

Catatan: Slamet Oerip Prihadi

KASUS Stadion Haji Agus Salim, Padang, ialah sesuatu yang seharusnya dihadapi dengan lapang dada. Andai agenda kompetisi tak berubah-ubah dan kompetisi tak molor, niscaya partai Semen Padang versus Persebaya tergelar di stadion itu.
Unik dan langka. Bukan partai usiran kok harus bertanding di Stadion Tuanku Batu Batupang, Solok. Pasalnya, Stadion Haji Agus Salim dijadikan pentas konser musik Soundrenaline. Siapa yang salah? Kalau diusut niscaya berkepanjangan. Tapi, untuk apa?
Seyogyanya, PSSI, Semen Padang, dan Persebaya menganggapnya sebagai risiko yang tak terhindarkan. Sudahlah, kompetisi yang sudah amat berat dan amat molor ini jangan dipersulit lagi. Jalani saja berkelahi itu di Stadion Tuanku Batu Batupang. Yang penting agenda tak diubah lagi.
Kalau tadi malam pertemuan teknis Semen Padang - Persebaya tetapkan Sabtu sore ini siap bertarung di Solok, maka itulah langkah yang paling bijak. Apalagi dua pemain Persebaya: Hendro Kartiko dan Kurniawan Dwi Julianto, harus memperkuat Timnas Piala Tiger yang segera tergelar.* * *Kita tahu partai Semen Padang versus Persebaya amat sangat memilih bagi kedua pihak. Kedua tim niscaya sama-sama menargetkan 3 poin! Semen Padang harus berjibaku untuk membebaskan diri dari zona degradasi. Persebaya juga butuh 3 poin untuk memelihara peluang juara. Terlebih sesudah Kamis malam kemudian Persija berhasil menahan 1 - 1 PSM Makassar di Mattoanging.
Laga hidup-mati bagi kedua tim. Tampaknya, faktor keunggulan mental sangat menentukan. Kesabaran dan kedinginan mutlak dibutuhkan. Diduga besar lengan berkuasa berkelahi berstatus sensitif. Keras dan mungkin diwarnai permainan kasar. Semoga tak terjadi insiden yang tak kita inginkan.
KLASEMEN PAPAN BAWAH
13. Persikota 30 10 8 12 40-38 38
14. PSPS 30 9 10 11 33-36 37
15. Pelita KS 30 9 9 12 27-29 36

ZONA DEGRADASI
16. Persipura 31 9 9 13 37-43 36
17. Semen P. 30 9 7 14 28-43 34
18. Deltras 30 6 4 20 25-56 22
Sabtu 27 November ialah hari yang amat mendebarkan. Bagi tim-tim yang masih berpeluang juara maupun tim-tim yang terbenam di zona degradasi. Nanti malam, tuan rumah PSM menjamu Persipura. PSM wajib menang!
Tapi, jikalau PSM menang, nasib Persipura makin kelam. Akan semakin sulit bagi skuadra Mutiara Hitam untuk melepaskan diri dari zona degradasi. Tak hanya Semen Padang dan Persipura, tiga tim papan bawah Persikota, PSPS, dan Pelita KS juga butuh 3 poin. Minggu besok Persikota menjamu PSS Sleman. Sore ini, PSPS menjamu Pupuk Kaltim, dan Pelita Krakatau Steel menjamu Persijatim.
Hari yang amat berat dan krusial. Andai Persebaya kalah di sangkar Semen Padang, peluang mereka pun mengecil untuk merebut juara. Kecuali terjadi kejutan lagi di Mattoangin. Misalnya Persipura berhasil menahan seri PSM.
Rasanya sangat sulit memprediksi hari yang teramat berat ini. Ada saja problem tak terduga yang muncul begitu saja. Di sinilah tugas keunggulan mentak akan sangat menentukan. Kaum gibol hanya dapat berdoa, biar apa pun yang terjadi terimalah dengan lapang dada. Semoga semuanya berlangsung dalam semangat sportivitas yang tinggi. Selamat berjuang!*
Sumber: Jawapos

Jumat, 26 November 2004

Terbaru Bursa Juara Makin Panas!

MAKASSAR - Ambisi PSM Makassar untuk mengunci gelar juara sebelum simpulan langgar Liga Bank Mandiri (LBM) 2004 belum terwujud. Kendati sukses merebut kembali posisi puncak klasemen di pekan ke-31, tim berjuluk Juku Eja ini gagal melebarkan jarak dari pesaing terdekatnya, Persebaya Surabaya.
Itu sesudah PSM hanya bisa bermain imbang 1-1 (1-1) dengan Persija Jakarta di Stadion Mattoanging, tadi malam. PSM sekarang mengoleksi poin 54 disusul Persebaya dengan poin 53. Sementara Persija belum beranjak dari peringkat ketiga klasemen, mengumpulkan poin 51.
Hasil imbang PSM-Persija membuat persaingan di bursa juara LBM semakin memanas. PSM yang sebelumnya mempunyai peluang meninggalkan pesaingnya, justru membuang kesempatan emas tersebut. Dukungan ribuan suporter yang memadati Stadion Mattoanging, tadi malam, tak bisa dimanfaatkan Ponaryo Astaman dkk untuk mempertahankan rekor belum pernah kehilangan poin di kandang.
Bagi Persija sendiri, hasil ini membuka kembali peluang untuk bersaing di bursa juara. Persija masih menyisakan empat pertandingan, sama ibarat Persebaya. Sementara PSM tinggal menyisakan tiga partai yang semuanya digelar di kandang.
"Memang hasil ini sangat disayangkan alasannya ialah harusnya kita menang untuk memantapkan posisi di puncak klasemen. Tapi, kita masih punya kesempatan pada tiga partai berikutnya sambil berharap Persebaya dan Persija gagal di partai sisanya," tutur Direktur Pengelola sekaligus Walikota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin.
Menjamu Persija, cita-cita instruktur Miroslav Janu bisa mengulang sukses pada big match sebelumnya melawan Persebaya, gagal terwujud. Perubahan deretan yang dilakukan arsitek Persija, Serghei Dubrovin dari 4-4-2 ke 3-5-2 gagal diantisipasi dengan cepat kubu tuan rumah. Justru, Ponaryo cs terbawa irama permainan lawan.
Tim tamu eksklusif mengancam di menit-menit awal. Sebuah sanksi tendangan bebas Budi Sudarsono pada menit ke-2 sesudah pelanggaran Charis Yulianto terhadap Emmanuel De Porras, masih bisa diselamatkan kiper Hengky Oba.
Namun, dua menit kemudian pendukung PSM dibungkam oleh gol cepat Budi. Berawal dari serangan balik dari sektor kanan pertahanan PSM, akselerasi mantan striker timnas itu gagal dibendung pemain-pemain belakang tuan rumah, selanjutnya dengan gampang menaklukkan Oba.
"Anak-anak belum siap ketika gol tersebut tercipta. Keasyikan menyerang menyisakan celah di sektor kanan. Ini yang bisa dimanfaatkan Persija," terang ajun instruktur Assegaf Razak.
Unggul 1-0 membuat tekanan tim tamu semakin gencar. PSM gres bisa berdiri sesudah 15 menit pertama berlalu. Dua peluang beruntun lewat Marc Etogou dan Ronald Fagundez gagal menghasilkan gol. Tandukan Marco pada menit ke-16 masih bisa ditepis Syamsidar. Satu menit kemudian, giliran sundulan Ronald melayang tipis di atas mistar.
PSM balasannya bisa mencetak gol jawaban pada menit ke-35 lewat tendangan kaki kiri Ronald Fagundez dari luar kotak penalti. Gol ini berbau spekulasi alasannya ialah pemain kedua tim bertumpuk di kotak penalti untuk menyambut sepak pojok. Bola hasil sanksi Ronald meluncur mulus ke gawang tanpa bisa di antisipasi Syamsidar dan pemain Persija lainnya.
Tapi, cita-cita PSM bisa menambah gol untuk mengamankan tiga poin di kandang, gagal terwujud. Berbagai perjuangan yang dilakukan di babak kedua hanya bisa membuat peluang emas. Syamsidar beberapa kali melaksanakan evakuasi untuk menggagalkan peluang tuan rumah.
Tercatat, PSM mempunyai dua peluang emas yang tercipta di babak kedua. Umpan silang Ortizan Solossa pada menit ke-55, disambut tandukan Maro namun arahnya masih melebar. Demikian pula tendangan keras Ronald pada menit ke-66 hanya bisa membentur tiang gawang. Marco yang ingin menyambut bola kalah duel dengan Djet Donald.
Persija sendiri cukup sukses mengimbangi permainan PSM yang bertumpu dari sektor sayap. Meski beberapa kali kalah duel dengan Ortizan, namun Elie Aiboy beberapa kali mengancam gawang tuan rumah dari sektor kanan.
Demikian pula dengan Gustavo Hernan Ortiz dari sektor sayap kiri. Namun, penjagaan ketat Jack Komboy terhadap bomber Emmanuel De Porras, membuat tekanan-tekanan Persija juga gagal membuahkan hasil. Masuknya Bambang Pamungkas menggantikan Budi pada menit ke-61 juga tidak membawa hasil berarti.
Usai pertandingan, kekecewaan tampak terang di kubu PSM. Pelatih Miroslav Janu menentukan bungkam mengomentari permainan timnya. Dua manajer PSM, Erwin Aksa dan Kadir Halid tidak terlihat pada pertandingan tadi malam.
Serghei Dubrovin juga enggan berbicara jalannya pertandingan. Ia justru menyoroti buruknya kepemimpinan wasit, Jajat Sudrajat. "Kami bermain bagus, tapi wasit merusak segalanya. Ini wajah sepakbola Indonesia sebenarnya," kata instruktur asal Moldova tersebut. (ilo/aci/jpnn)
Sumber: Jawapos

Terbaru Bursa Juara Makin Panas!

MAKASSAR - Ambisi PSM Makassar untuk mengunci gelar juara sebelum simpulan langgar Liga Bank Mandiri (LBM) 2004 belum terwujud. Kendati sukses merebut kembali posisi puncak klasemen di pekan ke-31, tim berjuluk Juku Eja ini gagal melebarkan jarak dari pesaing terdekatnya, Persebaya Surabaya.
Itu sesudah PSM hanya bisa bermain imbang 1-1 (1-1) dengan Persija Jakarta di Stadion Mattoanging, tadi malam. PSM sekarang mengoleksi poin 54 disusul Persebaya dengan poin 53. Sementara Persija belum beranjak dari peringkat ketiga klasemen, mengumpulkan poin 51.
Hasil imbang PSM-Persija membuat persaingan di bursa juara LBM semakin memanas. PSM yang sebelumnya mempunyai peluang meninggalkan pesaingnya, justru membuang kesempatan emas tersebut. Dukungan ribuan suporter yang memadati Stadion Mattoanging, tadi malam, tak bisa dimanfaatkan Ponaryo Astaman dkk untuk mempertahankan rekor belum pernah kehilangan poin di kandang.
Bagi Persija sendiri, hasil ini membuka kembali peluang untuk bersaing di bursa juara. Persija masih menyisakan empat pertandingan, sama ibarat Persebaya. Sementara PSM tinggal menyisakan tiga partai yang semuanya digelar di kandang.
"Memang hasil ini sangat disayangkan alasannya ialah harusnya kita menang untuk memantapkan posisi di puncak klasemen. Tapi, kita masih punya kesempatan pada tiga partai berikutnya sambil berharap Persebaya dan Persija gagal di partai sisanya," tutur Direktur Pengelola sekaligus Walikota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin.
Menjamu Persija, cita-cita instruktur Miroslav Janu bisa mengulang sukses pada big match sebelumnya melawan Persebaya, gagal terwujud. Perubahan deretan yang dilakukan arsitek Persija, Serghei Dubrovin dari 4-4-2 ke 3-5-2 gagal diantisipasi dengan cepat kubu tuan rumah. Justru, Ponaryo cs terbawa irama permainan lawan.
Tim tamu eksklusif mengancam di menit-menit awal. Sebuah sanksi tendangan bebas Budi Sudarsono pada menit ke-2 sesudah pelanggaran Charis Yulianto terhadap Emmanuel De Porras, masih bisa diselamatkan kiper Hengky Oba.
Namun, dua menit kemudian pendukung PSM dibungkam oleh gol cepat Budi. Berawal dari serangan balik dari sektor kanan pertahanan PSM, akselerasi mantan striker timnas itu gagal dibendung pemain-pemain belakang tuan rumah, selanjutnya dengan gampang menaklukkan Oba.
"Anak-anak belum siap ketika gol tersebut tercipta. Keasyikan menyerang menyisakan celah di sektor kanan. Ini yang bisa dimanfaatkan Persija," terang ajun instruktur Assegaf Razak.
Unggul 1-0 membuat tekanan tim tamu semakin gencar. PSM gres bisa berdiri sesudah 15 menit pertama berlalu. Dua peluang beruntun lewat Marc Etogou dan Ronald Fagundez gagal menghasilkan gol. Tandukan Marco pada menit ke-16 masih bisa ditepis Syamsidar. Satu menit kemudian, giliran sundulan Ronald melayang tipis di atas mistar.
PSM balasannya bisa mencetak gol jawaban pada menit ke-35 lewat tendangan kaki kiri Ronald Fagundez dari luar kotak penalti. Gol ini berbau spekulasi alasannya ialah pemain kedua tim bertumpuk di kotak penalti untuk menyambut sepak pojok. Bola hasil sanksi Ronald meluncur mulus ke gawang tanpa bisa di antisipasi Syamsidar dan pemain Persija lainnya.
Tapi, cita-cita PSM bisa menambah gol untuk mengamankan tiga poin di kandang, gagal terwujud. Berbagai perjuangan yang dilakukan di babak kedua hanya bisa membuat peluang emas. Syamsidar beberapa kali melaksanakan evakuasi untuk menggagalkan peluang tuan rumah.
Tercatat, PSM mempunyai dua peluang emas yang tercipta di babak kedua. Umpan silang Ortizan Solossa pada menit ke-55, disambut tandukan Maro namun arahnya masih melebar. Demikian pula tendangan keras Ronald pada menit ke-66 hanya bisa membentur tiang gawang. Marco yang ingin menyambut bola kalah duel dengan Djet Donald.
Persija sendiri cukup sukses mengimbangi permainan PSM yang bertumpu dari sektor sayap. Meski beberapa kali kalah duel dengan Ortizan, namun Elie Aiboy beberapa kali mengancam gawang tuan rumah dari sektor kanan.
Demikian pula dengan Gustavo Hernan Ortiz dari sektor sayap kiri. Namun, penjagaan ketat Jack Komboy terhadap bomber Emmanuel De Porras, membuat tekanan-tekanan Persija juga gagal membuahkan hasil. Masuknya Bambang Pamungkas menggantikan Budi pada menit ke-61 juga tidak membawa hasil berarti.
Usai pertandingan, kekecewaan tampak terang di kubu PSM. Pelatih Miroslav Janu menentukan bungkam mengomentari permainan timnya. Dua manajer PSM, Erwin Aksa dan Kadir Halid tidak terlihat pada pertandingan tadi malam.
Serghei Dubrovin juga enggan berbicara jalannya pertandingan. Ia justru menyoroti buruknya kepemimpinan wasit, Jajat Sudrajat. "Kami bermain bagus, tapi wasit merusak segalanya. Ini wajah sepakbola Indonesia sebenarnya," kata instruktur asal Moldova tersebut. (ilo/aci/jpnn)
Sumber: Jawapos

Terbaru Menduga Peluang Juara Top Four Lbm 2004 (2)

Siapa pun Juaranya, Timnas Harus Maju
Perjalanan lap terakhir LBM 2004 beriiringan dengan "konvoi" sejumlah Pengda PSSI yang mendesak KLB. Apa pun yang terjadi, yang penting sepak bola Indonesia semakin maju.

TAHUN 2004 yaitu tahun sarat tantangan. Kompetisi molor berkepanjangan. PSSI didera krisis kepemimpinan. Bahkan kabarnya PSSI juga didera krisis finansial, sampai honor para pemain Timnas Kualifikasi Piala Dunia tertunggak.

Bagi 100 juta lebih penggila bola di tanah air, agaknya, lap terakhir LBM 2004 jauh lebih menarik dari gejolak internal PSSI itu.

Bagi kaum gibol, yang penting sepak bola kita segera bangun dari keterpurukan. Timnas senior berhasil menembus papan atas Asia. Yang paling dekat, biar bisa menciptakan kejutan di Piala Tiger Desember nanti. Jangka menengah, sponsor semakin garang mengucurkan dananya pada klub.

Silakan PSSI berserta seluruh jajaran Pengda dan Pengcab-nya mengoreksi apa yang salah dalam Kongres PSSI 2003 lalu. Kita hanya berdoa, biar para duta Pengda dan Pengcab menyadari status mereka sebagai wakil ratusan juta rakyat Indonesia. Kalau toh KLB (Kongres Luar Biasa) jadi tergelar, bersuaralah dan berbuatlah yang terbaik. Itu saja keinginan kita.

Memang, sepak bola Indonesia masih terpuruk. Namun, seburuk apapun prestasinya, sepak bola tetap merupakan cabang olahraga (cabor) paling digandrungi. Belum ada satu cabor lain pun yang menandingi daya pikatnya.

Karena itu, peningkatan prestasi Timnas, peningkatan kualitas kompetisi antarklub, dan peningkatan wibawa PSSI merupakan dambaan kita semua.
* * *
Ketika tadi malam di Jogjakarta Pengda PSSI Bali, Jatim, Jateng, Jabar, Banten, dan DKI Jaya menggelar pertemuan, di Stadion Mattoangin terjadi kejutan. Sang tamu Persija berhasil menahan laju Juku Eja PSM. Pertandingan berakhir seri 1 - 1. Hasil ini tentu mengubah kalkukasi perebutan tahta juara.

Berarti hasil maksimal PSM di selesai kompetisi (23 Desember mendatang) 63 poin. Berkurang 2 poin dari kalkulasi awal yang 65 poin itu.

Secara tidak langsung, kubu Green Force Persebaya harus mengucapkan matur suwun (terima kasih) kepada pasukan asuhan Sergei Dubrovin itu. Kalau semula kalkulasi peluang: 45 persen PSM, 35 persen Persebaya, 20 persen Persija; sekarang berubah jadi 40 persen PSM, 35 persen Persebaya, 25 persen Persija.

Satu kelemahan PSM yaitu kalah beda gol dengan Persebaya dan Persija. Karena itu, kalau Persebaya di selesai kompetisi bisa mendulang 63 poin, maka arek-arek Persebaya-lah yang juara.

Untuk merebut poin keramat 63 itu, Persebaya perlu pemanis 10 poin dari 4 tabrak sisanya. Tiga kemenangan plus 1 seri.

Bisakah itu dilakukan Persebaya? Atau justru Persija yang semakin menggila? Atau, PSM juga yang jadinya juara alasannya Persebaya terjegal di luar kandang?

Helvetica
EMPAT KEMUNGKINAN AKHIR

1. PSM juara, meski tertahan seri Persija. Sebab, mereka bisa memenangkan seluruh (3) sisa laganya. Sedangkan Persebaya gagal merebut minimal 10 poin dalam 4 sisa laganya.
PSM, 53 poin (41-26, beda gol 15)
Tanggal Home Away Perkiraan poin
Kamis 25 Nov Persija -- 3 (ternyata seri)
Minggu 28 Nov Persik -- 3
Minggu 19 Des PSPS -- 3
Kamis 23 Des PSMS -- 3
__________________________________________________
Perkiraan poin selesai = 53 + 10 = 63
2. Persebaya merampas mahkota juara alasannya sukses merebut 10 poin di 4 sisa laganya. Dengan 63 poin, maka Persebaya niscaya juara alasannya beda golnya paling besar.
Persebaya, 53 poin (50-23, beda gol 27)
Tanggal Home Away Perkiraan Poin
Sabtu 27 Nov -- Semen P. 1
Selasa 30 Nov -- Persita 1
Minggu 19 Des Pelita KS -- 3
Kamis 23 Des Persija -- 3

Perkiraan poin selesai = 53 + 8 = 61

3. Kejutan besar terjadi. Persija yang semula diposisikan sebagai underdog, ternyata bisa memenangkan seluruh (4) sisa laganya. Poin jadinya 63 poin juga. Persija juara kalau
Persebaya kalah di salah satu tabrak sisanya.
Persija, 51 poin (46-29, beda gol 17)
Tanggal Home Away Perkiraan poin
Kamis 25 Nov -- PSM 0 (ternyata seri)
Minggu 28 Nov Persik -- 3
Rabu 1 Des Persijatim -- 3
Minggu 19 Des -- Persela 0
Kamis 23 Des -- Persebaya 0
___________________________________________________
Perkiraan poin selesai = 50 + 6 = 56

4. Kemungkinan keempat yaitu sesuatu yang kita anggap tidak mungkin justru terjadi. Misalnya Persik atau PSMS ternyata juga bisa mencuri poin di Mattoangin. Misalnya lagi, Persebaya kalah di sangkar sendiri kala menjamu Persija. Misalnya lagi, Persijatim berhasil menahan seri tuan rumah Persija. Wallahualam

Sumber: Jawapos

Terbaru Menduga Peluang Juara Top Four Lbm 2004 (2)

Siapa pun Juaranya, Timnas Harus Maju
Perjalanan lap terakhir LBM 2004 beriiringan dengan "konvoi" sejumlah Pengda PSSI yang mendesak KLB. Apa pun yang terjadi, yang penting sepak bola Indonesia semakin maju.

TAHUN 2004 yaitu tahun sarat tantangan. Kompetisi molor berkepanjangan. PSSI didera krisis kepemimpinan. Bahkan kabarnya PSSI juga didera krisis finansial, sampai honor para pemain Timnas Kualifikasi Piala Dunia tertunggak.

Bagi 100 juta lebih penggila bola di tanah air, agaknya, lap terakhir LBM 2004 jauh lebih menarik dari gejolak internal PSSI itu.

Bagi kaum gibol, yang penting sepak bola kita segera bangun dari keterpurukan. Timnas senior berhasil menembus papan atas Asia. Yang paling dekat, biar bisa menciptakan kejutan di Piala Tiger Desember nanti. Jangka menengah, sponsor semakin garang mengucurkan dananya pada klub.

Silakan PSSI berserta seluruh jajaran Pengda dan Pengcab-nya mengoreksi apa yang salah dalam Kongres PSSI 2003 lalu. Kita hanya berdoa, biar para duta Pengda dan Pengcab menyadari status mereka sebagai wakil ratusan juta rakyat Indonesia. Kalau toh KLB (Kongres Luar Biasa) jadi tergelar, bersuaralah dan berbuatlah yang terbaik. Itu saja keinginan kita.

Memang, sepak bola Indonesia masih terpuruk. Namun, seburuk apapun prestasinya, sepak bola tetap merupakan cabang olahraga (cabor) paling digandrungi. Belum ada satu cabor lain pun yang menandingi daya pikatnya.

Karena itu, peningkatan prestasi Timnas, peningkatan kualitas kompetisi antarklub, dan peningkatan wibawa PSSI merupakan dambaan kita semua.
* * *
Ketika tadi malam di Jogjakarta Pengda PSSI Bali, Jatim, Jateng, Jabar, Banten, dan DKI Jaya menggelar pertemuan, di Stadion Mattoangin terjadi kejutan. Sang tamu Persija berhasil menahan laju Juku Eja PSM. Pertandingan berakhir seri 1 - 1. Hasil ini tentu mengubah kalkukasi perebutan tahta juara.

Berarti hasil maksimal PSM di selesai kompetisi (23 Desember mendatang) 63 poin. Berkurang 2 poin dari kalkulasi awal yang 65 poin itu.

Secara tidak langsung, kubu Green Force Persebaya harus mengucapkan matur suwun (terima kasih) kepada pasukan asuhan Sergei Dubrovin itu. Kalau semula kalkulasi peluang: 45 persen PSM, 35 persen Persebaya, 20 persen Persija; sekarang berubah jadi 40 persen PSM, 35 persen Persebaya, 25 persen Persija.

Satu kelemahan PSM yaitu kalah beda gol dengan Persebaya dan Persija. Karena itu, kalau Persebaya di selesai kompetisi bisa mendulang 63 poin, maka arek-arek Persebaya-lah yang juara.

Untuk merebut poin keramat 63 itu, Persebaya perlu pemanis 10 poin dari 4 tabrak sisanya. Tiga kemenangan plus 1 seri.

Bisakah itu dilakukan Persebaya? Atau justru Persija yang semakin menggila? Atau, PSM juga yang jadinya juara alasannya Persebaya terjegal di luar kandang?

Helvetica
EMPAT KEMUNGKINAN AKHIR

1. PSM juara, meski tertahan seri Persija. Sebab, mereka bisa memenangkan seluruh (3) sisa laganya. Sedangkan Persebaya gagal merebut minimal 10 poin dalam 4 sisa laganya.
PSM, 53 poin (41-26, beda gol 15)
Tanggal Home Away Perkiraan poin
Kamis 25 Nov Persija -- 3 (ternyata seri)
Minggu 28 Nov Persik -- 3
Minggu 19 Des PSPS -- 3
Kamis 23 Des PSMS -- 3
__________________________________________________
Perkiraan poin selesai = 53 + 10 = 63
2. Persebaya merampas mahkota juara alasannya sukses merebut 10 poin di 4 sisa laganya. Dengan 63 poin, maka Persebaya niscaya juara alasannya beda golnya paling besar.
Persebaya, 53 poin (50-23, beda gol 27)
Tanggal Home Away Perkiraan Poin
Sabtu 27 Nov -- Semen P. 1
Selasa 30 Nov -- Persita 1
Minggu 19 Des Pelita KS -- 3
Kamis 23 Des Persija -- 3

Perkiraan poin selesai = 53 + 8 = 61

3. Kejutan besar terjadi. Persija yang semula diposisikan sebagai underdog, ternyata bisa memenangkan seluruh (4) sisa laganya. Poin jadinya 63 poin juga. Persija juara kalau
Persebaya kalah di salah satu tabrak sisanya.
Persija, 51 poin (46-29, beda gol 17)
Tanggal Home Away Perkiraan poin
Kamis 25 Nov -- PSM 0 (ternyata seri)
Minggu 28 Nov Persik -- 3
Rabu 1 Des Persijatim -- 3
Minggu 19 Des -- Persela 0
Kamis 23 Des -- Persebaya 0
___________________________________________________
Perkiraan poin selesai = 50 + 6 = 56

4. Kemungkinan keempat yaitu sesuatu yang kita anggap tidak mungkin justru terjadi. Misalnya Persik atau PSMS ternyata juga bisa mencuri poin di Mattoangin. Misalnya lagi, Persebaya kalah di sangkar sendiri kala menjamu Persija. Misalnya lagi, Persijatim berhasil menahan seri tuan rumah Persija. Wallahualam

Sumber: Jawapos

Kamis, 25 November 2004

Terbaru Menduga Peluang Juara Top Four Lbm 2004 (1)

PSM 45, Persebaya 35, Persija 20 Persen
Dari top four klasemen sementara, hanya PSM - Persebaya - Persija yang berpeluang merebut juara LBM 2004. Kandidat terkuatnya: Juku Eja PSM.

Catatan: Slamet Oerip Prihadi

DETAK jantung semakin kencang. Perjalanan kompetisi Liga Bank Mandiri (LBM) 2004 memasuki tahap paling menentukan. Yang di depan berdebar. Yang di belakang tentu lebih berdebar-debar lagi.

Pasukan Juku Eja PSM paling beruntung. Seluruh (4) sisa laganya berstatus home. Berkaca dari 13 home sebelumnya yang menang terus, PSM berpeluang sangat besar untuk mengukir rekor home sempurna. Kalau itu terjadi, hampir niscaya PSM juara!

Namun, seyakin-yakinnya pengurus, ofisial, pemain, dan suporter PSM, niscaya tak luput dari bekapan was-was. Kita semua tahu, insan boleh merencanakan, boleh berharap, boleh optimistis, boleh berupaya sehebat-hebatnya, tapi balasannya Allah SWT jua yang menentukan.

Jangan-jangan salah satu tamunya, entah Persija atau Persik atau PSPS atau PSMS sanggup mencuri poin di Mattoanging. Kemungkinan ini - sekecil apapun - wajib diwaspadai. Untuk itu, perilaku over confidence wajib dijauhi.

Itulah sebabnya, sebagus-bagus hitungan di atas kertas, perilaku dan ucapan harus tetap santun dan merendah. Bila ketinggian hati telah redam, bila perilaku takabur telah lebur, ketika itulah inti kekuatan sejati muncul dengan sendirinya.

Tampaknya, faktor yang paling memilih dalam 4 - 5 sisa sabung tersebut yaitu kehebatan mental. Terlebih, qua teknik dan bahan pemain, PSM - Persebaya - Persija sama hebatnya.
* * *
Kemarin sore, PSS Sleman disikat tamunya PSPS 0 - 2. Berarti, habis sudah peluang PSS menembus Tiga Besar LBM 2004. Habis sudah peluang PSS merebut juara.

Sebaliknya, kemenangan ini sangat besar artinya bagi PSPS dan Sumatera. Betapa terpuruknya Sumatera jikalau PSPS dan Semen Padang terdegradasi. Status Sumatera yang selama ini dikenal sebagai salah satu basis sepak bola jadi tinggal kenangan.

Dulu (dekade 1980-an), Sumatera punya Medan Jaya, Pardedetex, PSMS, PSP Padang, Semen Padang, Kramayudha Tiga Berlian Palembang, PS Bengkulu, Lampung Putra, Persiraja Banda Aceh, dan PSDS Deli Serdang. Punya 10 tim divisi utama! (Perserikatan dan Galatama).

Untunglah PSDS kembali promosi ke divisi utama. Dan, syukurlah Persibom Bolaang Mangundow juga naik ke divisi utama. Dengan begitu jajaran divisi utama tak "dimonopoli" Jawa.
* * *
Kembali pada tema perburuan mahkota juara, kita bersyukur masih ada kekuatan di luar Pulau Jawa yang hebat, yaitu PSM Makassar! Mereka bersaing seru dengan dua raksasa Jawa: Green Force Persebaya dan Macan Kemayoran Persija.

Di atas kertas, peluang PSM 45 persen, Persebaya 35 persen, dan Persija 20 persen. Ketiga tim pernah juara. Ketiga tim kini punya pendukung yang besar. Ketiga tim juga punya mental juara. Tapi, PSM punya nilai lebih lantaran semua (4) sabung sisanya tergelar di sangkar sendiri.

Satu-satunya cara bagi Persebaya untuk menjegal PSM yaitu memenangkan 4 sisa laga. Menang di sangkar Semen Padang dan Persita. Menang lagi dalam dua home versus Pelita KS dan Persija.

Bagaimana peluang Persija? Kejutan besar terjadi jikalau Persija berhasil mengalahkan PSM di Mattoanging dan Persebaya di Gelora 10 Nopember. Kalau itu yang terjadi, Persija pantas mendapatkan mahkota juara.

Tiga kemungkinan itulah yang terhampar di lap terakhir LMB 2004. Kalau kemungkinan pertama yang terjadi berarti PSM juara. Kalau kemungkinan kedua yang terwujud berarti Persebaya juara. Kalau kemungkinan ketiga yang terjadi berarti Persija benar-benar luar biasa! (Bersambung).

TABEL LAGA SISA TOP FOUR
1. Persebaya, 53 poin (50-23, beda gol 27)
Tanggal Home Away Perkiraan Poin
Sabtu 27 Nov -- Semen P. 1
Selasa 30 Nov -- Persita 1
Minggu 19 Des Pelita KS -- 3
Kamis 23 Des Persija -- 3
__________________________________________________
Perkiraan poin final = 53 + 8 = 61

2. PSM, 53 poin (41-26, beda gol 15)
Tanggal Home Away Perkiraan poin
Kamis 25 Nov Persija -- 3
Minggu 28 Nov Persik -- 3
Minggu 19 Des PSPS -- 3
Kamis 23 Des PSMS -- 3
__________________________________________________
Perkiraan poin final = 53 + 12 = 65

3. Persija, 50 poin (45-28, beda gol 17)
Tanggal Home Away Perkiraan poin
Kamis 25 Nov -- PSM 0
Minggu 28 Nov Persik -- 3
Rabu 1 Des Persijatim -- 3
Minggu 19 Des -- Persela 0
Kamis 23 Des -- Persebaya 0
___________________________________________________
Perkiraan poin final = 50 + 6 = 56

4. PSS, 50 poin (37-31, beda gol 6)
Tanggal Home Away Perkiraan poin
Rabu 24 Nov PSPS -- 3 (ternyata kalah)
Minggu 28 Nov -- Persikota 0
Rabu 1 Des -- Persib 0
Rabu 22 Des PSIS -- 3
____________________________________________________
Perkiraan poin final = 50 + 3 = 53

KLASEMEN EMPAT BESAR LBM 2004
1. Persebaya 30 15 8 7 50-23 53
2. PSM 30 15 8 7 41-26 53
3. (4)Persija 29 16 5 8 45-28 50
4.(3) PSS 31 13 11 7 37-33 50
Sumber: Jawapos