Jumat, 09 Mei 2008

Terbaru Pantau Kualitas, Lawan Tim Lemah

SURABAYA - Persebaya Surabaya lebih suka menghadapi tim lemah. Dengan begitu, tim berjuluk Green Force itu terperinci akan memetik kemenangan.

Seperti yang sudah dilakoni melawan Maesa, tim kelas II Persebaya, pada 25 April lalu. Hasilnya, anak didik Freddy Muli tersebut pesta gol 11-0.

Kejadian serupa akan kembali terjadi dalan laga uji coba di Gelora 10 Nopember sore ini. Sebab, Bejo Sugiantoro dkk hanya menghadapi tim kelas I Persebaya, yakni PS Polda Jatim.

Menurut Freddy, uji coba dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemajuan para pemainnya sesudah digenjot dengan latihan selama sebulan. "Uji coba itu dilakukan untuk memantau perkembangan latihan. Apalagi, kami sudah masuk dalam tahap latihan fisik spesifik, yang juga menyentuh aspek teknik," terang ia sesudah memimpin Persebaya latihan kemarin (8/5) sore.

Selain itu, dalam uji coba tersebut, bisa dilihat kemampuan para pemain absurd yang tengah mengikuti seleksi. Saat ini, Persebaya memang kedatangan empat legiun absurd yang sedang mengadu nasib. Mereka yakni Javier Roca (playmaker) dan Alfredo Reyes (stopper) dari Cile serta duo Serbia, yakni Aleksandar Paunovic (striker) dan Zoran Clinsek (gelandang).

"Ya, dengan uji coba, kemampuan mereka tolong-menolong gres bisa terlihat," tutur mantan instruktur Persik Kediri itu.

Partai uji coba tersebut juga dilakukan sebagai variasi latihan bagi para pemainnya. "Anak-anak selama ini berlatih game hanya dengan mitra setim. Dengan uji coba, belum dewasa mendapat suasana baru," lanjut instruktur yang membawa Persebaya menjuarai Divisi I 2006 tersebut.

Freddy memang telah beberapa kali melaksanakan variasi latihan. Selain beruji coba melawan Maesa pada 2 Mei lalu, ia membawa Bejo Sugiantoro dkk ke lapangan futsal di daerah Kenjeran. Lalu, pada 4 Mei, punggawa tim kebanggan Kota Pahlawan itu diajak menjelajahi permukiman elite di daerah Surabaya Barat.

Sementara itu, mengenai persaingan duo absurd untuk memperebutkan satu tempat di lini tengah, Freddy masih belum mau berkomentar. Padahal, Rabu (7/5), ia menyampaikan sudah bisa menciptakan perbandingan siapa yang lebih baik antara Javier Roca dan Zoran Clinsek pada Kamis (8/5).

"Jumat (hari ini), saya lihat lagi sesudah uji coba. Selanjutnya, gres bisa dibandingkan siapa yang kami butuhkan di tengah," ujarnya.

Pada latihan kemarin sore, Persebaya membagi empat legiun absurd itu ke dalam dua tim. Clinsek dengan gaya permainan efektif dan minim dribbling menghadapi Roca yang bermain dengan sentuhan teknik individual. Sedangkan Paunovic yang lincah harus menghadapi Reyes yang menjadi tembok pertahanan. (sumber: Jawapos)

Terbaru Pantau Kualitas, Lawan Tim Lemah

SURABAYA - Persebaya Surabaya lebih suka menghadapi tim lemah. Dengan begitu, tim berjuluk Green Force itu terperinci akan memetik kemenangan.

Seperti yang sudah dilakoni melawan Maesa, tim kelas II Persebaya, pada 25 April lalu. Hasilnya, anak didik Freddy Muli tersebut pesta gol 11-0.

Kejadian serupa akan kembali terjadi dalan laga uji coba di Gelora 10 Nopember sore ini. Sebab, Bejo Sugiantoro dkk hanya menghadapi tim kelas I Persebaya, yakni PS Polda Jatim.

Menurut Freddy, uji coba dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemajuan para pemainnya sesudah digenjot dengan latihan selama sebulan. "Uji coba itu dilakukan untuk memantau perkembangan latihan. Apalagi, kami sudah masuk dalam tahap latihan fisik spesifik, yang juga menyentuh aspek teknik," terang ia sesudah memimpin Persebaya latihan kemarin (8/5) sore.

Selain itu, dalam uji coba tersebut, bisa dilihat kemampuan para pemain absurd yang tengah mengikuti seleksi. Saat ini, Persebaya memang kedatangan empat legiun absurd yang sedang mengadu nasib. Mereka yakni Javier Roca (playmaker) dan Alfredo Reyes (stopper) dari Cile serta duo Serbia, yakni Aleksandar Paunovic (striker) dan Zoran Clinsek (gelandang).

"Ya, dengan uji coba, kemampuan mereka tolong-menolong gres bisa terlihat," tutur mantan instruktur Persik Kediri itu.

Partai uji coba tersebut juga dilakukan sebagai variasi latihan bagi para pemainnya. "Anak-anak selama ini berlatih game hanya dengan mitra setim. Dengan uji coba, belum dewasa mendapat suasana baru," lanjut instruktur yang membawa Persebaya menjuarai Divisi I 2006 tersebut.

Freddy memang telah beberapa kali melaksanakan variasi latihan. Selain beruji coba melawan Maesa pada 2 Mei lalu, ia membawa Bejo Sugiantoro dkk ke lapangan futsal di daerah Kenjeran. Lalu, pada 4 Mei, punggawa tim kebanggan Kota Pahlawan itu diajak menjelajahi permukiman elite di daerah Surabaya Barat.

Sementara itu, mengenai persaingan duo absurd untuk memperebutkan satu tempat di lini tengah, Freddy masih belum mau berkomentar. Padahal, Rabu (7/5), ia menyampaikan sudah bisa menciptakan perbandingan siapa yang lebih baik antara Javier Roca dan Zoran Clinsek pada Kamis (8/5).

"Jumat (hari ini), saya lihat lagi sesudah uji coba. Selanjutnya, gres bisa dibandingkan siapa yang kami butuhkan di tengah," ujarnya.

Pada latihan kemarin sore, Persebaya membagi empat legiun absurd itu ke dalam dua tim. Clinsek dengan gaya permainan efektif dan minim dribbling menghadapi Roca yang bermain dengan sentuhan teknik individual. Sedangkan Paunovic yang lincah harus menghadapi Reyes yang menjadi tembok pertahanan. (sumber: Jawapos)

Kamis, 01 Mei 2008

Terbaru Kirimi Persebaya Surat Pencoretan

SURABAYA - Persebaya Surabaya dicoret dari daftar penerima Liga Jatim VII Piala Gubernur 2008. Itu terjadi alasannya skuad berjuluk Green Force tersebut tidak mau menurunkan tim senior.

"Sudah terang kan keputusannya. Mereka tidak dapat memenuhi cita-cita panitia. Jadi, secara otomatis, keikutsertaan mereka gugur," ucap Ketua Umum Pengda PSSI Jatim Haruna Soemitro ketika dihubungi via sambungan internasional alasannya masih berada di Thailand, kemarin (30/4).

Dia mengatakan, pihaknya akan mengirimkan surat pencoretan meski bahu-membahu itu tak perlu.

Pengganti Persebaya dipastikan berasal dari luar Jatim. Sebab, tim-tim Jatim yang berlaga di Divisi Utama dan Superliga sudah masuk.

Menurut Haruna, tidak akan susah mencari pengganti Persebaya. Sebab, ketika ini banyak tim yang sudah mengagendakan uji coba. "Apalagi, turnamen Tugu Muda di Semarang dipastikan mundur," urainya.

Soal calon, terang dia, ada tiga tim yang berpeluang. Mereka yaitu Persisam Samarinda, PSIS Semarang, dan Persiwa Wamena. Pergantian itu akan diputuskan malam ini.

Seperti diketahui, wacana terancam terdepaknya Persebaya muncul alasannya mereka bergeming kala diminta menerjunkan tim utama. Desakan itu muncul dari kontestan Liga Jatim VII lainnya dan pihak sponsor. Itu menciptakan Pengda PSSI Jatim mendekati Persebaya dan meminta mereka tak menerjunkan Persebaya Selection, tapi tim utamanya.

Ketua Panpel Liga Jatim VII Grup Surabaya Wastomi Suhari pun ditugaskan untuk melobi Green Force. Namun, Persebaya tetap bersikukuh. "Saya memang sudah berusaha merayu Persebaya. Tapi, perjuangan saya gagal," terang Wastomi.

Ketua Harian Persebaya Cholid Goromah menyatakan, Persebaya tidak dapat memenuhi ajakan Pengda PSSI Jatim untuk mengirim tim inti pada Liga Jatim VII. Dia menegaskan, lebih baik melepas Liga Jatim daripada persiapan tim menuju Divisi Utama terganggu.

"Kami tidak duduk kasus kalau memang Persebaya tidak diperbolehkan ikut Liga Jatim kalau tak mengirim tim senior," tandasnya. "Tapi, kami minta ada surat resmi kepada kami perihal hal itu dari Pengda PSSI Jatim selaku penyelenggara," imbuhnya.

Meski demikian, Cholid juga mengungkapkan kekecewaan. Dia menyatakan, kalau memang dihentikan ikut dengan alasan hanya menurunkan tim pelapis, mengapa pengda tak memberi tahu Persebaya dengan tegas sebelumnya. "Harusnya, dicantumkan dalam undangan, hanya boleh mengirim tim senior," keluhnya.

Pelatih Persebaya Freddy Muli tetap pada keputusannya. Menurut dia, Persebaya pada Mei ini belum memasuki masa uji coba. Mereka masih masuk dalam tahap pemantapan skill dan teknik. "Saya sudah katakan semenjak awal, saya tidak mau tim Persebaya Divisi Utama ikut Liga Jatim. Sebab, itu dapat merusak program," tegasnya.

Menurut Freddy, terlambatnya persiapan dikhawatirkan menciptakan Bejo Sugiantoro dkk tertinggal selangkah di belakang kontestan Divisi Utama lainnya. (nar/diq)

sumber: Jawapos

Terbaru Kirimi Persebaya Surat Pencoretan

SURABAYA - Persebaya Surabaya dicoret dari daftar penerima Liga Jatim VII Piala Gubernur 2008. Itu terjadi alasannya skuad berjuluk Green Force tersebut tidak mau menurunkan tim senior.

"Sudah terang kan keputusannya. Mereka tidak dapat memenuhi cita-cita panitia. Jadi, secara otomatis, keikutsertaan mereka gugur," ucap Ketua Umum Pengda PSSI Jatim Haruna Soemitro ketika dihubungi via sambungan internasional alasannya masih berada di Thailand, kemarin (30/4).

Dia mengatakan, pihaknya akan mengirimkan surat pencoretan meski bahu-membahu itu tak perlu.

Pengganti Persebaya dipastikan berasal dari luar Jatim. Sebab, tim-tim Jatim yang berlaga di Divisi Utama dan Superliga sudah masuk.

Menurut Haruna, tidak akan susah mencari pengganti Persebaya. Sebab, ketika ini banyak tim yang sudah mengagendakan uji coba. "Apalagi, turnamen Tugu Muda di Semarang dipastikan mundur," urainya.

Soal calon, terang dia, ada tiga tim yang berpeluang. Mereka yaitu Persisam Samarinda, PSIS Semarang, dan Persiwa Wamena. Pergantian itu akan diputuskan malam ini.

Seperti diketahui, wacana terancam terdepaknya Persebaya muncul alasannya mereka bergeming kala diminta menerjunkan tim utama. Desakan itu muncul dari kontestan Liga Jatim VII lainnya dan pihak sponsor. Itu menciptakan Pengda PSSI Jatim mendekati Persebaya dan meminta mereka tak menerjunkan Persebaya Selection, tapi tim utamanya.

Ketua Panpel Liga Jatim VII Grup Surabaya Wastomi Suhari pun ditugaskan untuk melobi Green Force. Namun, Persebaya tetap bersikukuh. "Saya memang sudah berusaha merayu Persebaya. Tapi, perjuangan saya gagal," terang Wastomi.

Ketua Harian Persebaya Cholid Goromah menyatakan, Persebaya tidak dapat memenuhi ajakan Pengda PSSI Jatim untuk mengirim tim inti pada Liga Jatim VII. Dia menegaskan, lebih baik melepas Liga Jatim daripada persiapan tim menuju Divisi Utama terganggu.

"Kami tidak duduk kasus kalau memang Persebaya tidak diperbolehkan ikut Liga Jatim kalau tak mengirim tim senior," tandasnya. "Tapi, kami minta ada surat resmi kepada kami perihal hal itu dari Pengda PSSI Jatim selaku penyelenggara," imbuhnya.

Meski demikian, Cholid juga mengungkapkan kekecewaan. Dia menyatakan, kalau memang dihentikan ikut dengan alasan hanya menurunkan tim pelapis, mengapa pengda tak memberi tahu Persebaya dengan tegas sebelumnya. "Harusnya, dicantumkan dalam undangan, hanya boleh mengirim tim senior," keluhnya.

Pelatih Persebaya Freddy Muli tetap pada keputusannya. Menurut dia, Persebaya pada Mei ini belum memasuki masa uji coba. Mereka masih masuk dalam tahap pemantapan skill dan teknik. "Saya sudah katakan semenjak awal, saya tidak mau tim Persebaya Divisi Utama ikut Liga Jatim. Sebab, itu dapat merusak program," tegasnya.

Menurut Freddy, terlambatnya persiapan dikhawatirkan menciptakan Bejo Sugiantoro dkk tertinggal selangkah di belakang kontestan Divisi Utama lainnya. (nar/diq)

sumber: Jawapos