Kamis, 27 April 2006

Terbaru Kalah Tragis

1 Persid v Persebaya 0

JEMBER - Nasib tragis dialami Arek-arek Persebaya Surabaya. Meladeni tantangan tuan rumah Persid Jember dalam langgar lanjutan matchday ketujuh di Stadion Notohadinegoro Kreongan, Jember, kemarin, Persebaya dipaksa mengakui keperkasaan tuan rumah.

Meski lebih mendominasi jalannya pertandingan, pasukan Freddy Muli itu harus mendapatkan kenyataan pahit sesudah kalah tipis 0-1 (0-1) dari tim berjuluk Macan Sangar tersebut.

Gol tunggal Persid dibukukan oleh pemain belakangnya, Slamet Sampurno, ketika pertarungan tengah berjalan 20 menit. Slamet memanfaatkan tendangan bebas yang dilakukan oleh bek sayap Rendy Siregar dari rusuk kiri pertahanan Persebaya. Bola lambung itu eksklusif diceploskan dengan kepalanya, ketika beliau bangkit tanpa kawalan sekitar 5 meter di depan tiang jauh Ngadiono.

Mantan kiper Persija itu terlihat keluar dari sarangnya di posisi tengah untuk meninju bola, namun luput. Sementara pemain belakang lainnya hanya bisa melongo. Nah, itulah satu-satunya peluang berbahaya milik Persid yang tercipta dan akibatnya membuahkan gol. Selebihnya, menjadi milik Bejo Sugiantoro dkk. Hanya, ketumpulan skuad Green Force dalam penyelesaian selesai masih menjadi duduk perkara yang belum bisa dipecahkan Freddy.

"Evaluasi kekalahan itu tadi alasannya bawah umur lengah dalam koordinasi. Apalagi dengan kondisi lapangan yang permukaannya tidak rata, pemain kami serba bermain ekstra hati-hati. Makara kami kesulitan untuk membalas ketinggalan meski lebih mendominasi dalam melaksanakan serangan," jelas Freddy.

Mantan instruktur Persid dan Persik itu boleh berdalih. Namun, sejatinya bahan pemain Green Force yang selevel tim-tim Divisi Utama dan lebih mengilap, justru terlihat kalah spirit dengan pemain yang diarsiteki Santoso Pribadi itu. Kekalahan ini sekaligus mengingatkan kekalahan Persebaya sebelumnya dari Persis (15/3) lalu.

Tertinggal lebih dulu, mereka gagal menyamakan kedudukan. ``Anak-anak masih ada waktu menjelang langgar terakhir melawan Persipro di Probolinggo, Minggu (30/4) nanti. Apalagi Mojokerto Putra bisa mencuri poin di sana (Persipro)," imbuh Freddy.

Sementara itu, Santoso mengakui keunggulan ini berkat motivasi anak asuhnya yang meningkat dikala menghadapi tim besar sekelas Persebaya. Karena pada dua langgar home sebelumnya, mereka hanya menyebarkan angka dengan Persis 0-0 dan menang 2-0 atas Persiba.

Dengan hasil ini, ambisi Persebaya menjaga jarak klasemen sementara Grup III, belum terealisasi. Sebab, pada waktu bersamaan, runner-up sementara Persis menang 2-0 atas tamunya Persedikab Kab Kediri di Stadion Manahan Solo. Persebaya dan Persis sama-sama mengantongi 15 poin. Bedanya, agregat gol Persebaya lebih subur surplus delapan gol. (sep)

Sumber: Jawapos

Terbaru Kalah Tragis

1 Persid v Persebaya 0

JEMBER - Nasib tragis dialami Arek-arek Persebaya Surabaya. Meladeni tantangan tuan rumah Persid Jember dalam langgar lanjutan matchday ketujuh di Stadion Notohadinegoro Kreongan, Jember, kemarin, Persebaya dipaksa mengakui keperkasaan tuan rumah.

Meski lebih mendominasi jalannya pertandingan, pasukan Freddy Muli itu harus mendapatkan kenyataan pahit sesudah kalah tipis 0-1 (0-1) dari tim berjuluk Macan Sangar tersebut.

Gol tunggal Persid dibukukan oleh pemain belakangnya, Slamet Sampurno, ketika pertarungan tengah berjalan 20 menit. Slamet memanfaatkan tendangan bebas yang dilakukan oleh bek sayap Rendy Siregar dari rusuk kiri pertahanan Persebaya. Bola lambung itu eksklusif diceploskan dengan kepalanya, ketika beliau bangkit tanpa kawalan sekitar 5 meter di depan tiang jauh Ngadiono.

Mantan kiper Persija itu terlihat keluar dari sarangnya di posisi tengah untuk meninju bola, namun luput. Sementara pemain belakang lainnya hanya bisa melongo. Nah, itulah satu-satunya peluang berbahaya milik Persid yang tercipta dan akibatnya membuahkan gol. Selebihnya, menjadi milik Bejo Sugiantoro dkk. Hanya, ketumpulan skuad Green Force dalam penyelesaian selesai masih menjadi duduk perkara yang belum bisa dipecahkan Freddy.

"Evaluasi kekalahan itu tadi alasannya bawah umur lengah dalam koordinasi. Apalagi dengan kondisi lapangan yang permukaannya tidak rata, pemain kami serba bermain ekstra hati-hati. Makara kami kesulitan untuk membalas ketinggalan meski lebih mendominasi dalam melaksanakan serangan," jelas Freddy.

Mantan instruktur Persid dan Persik itu boleh berdalih. Namun, sejatinya bahan pemain Green Force yang selevel tim-tim Divisi Utama dan lebih mengilap, justru terlihat kalah spirit dengan pemain yang diarsiteki Santoso Pribadi itu. Kekalahan ini sekaligus mengingatkan kekalahan Persebaya sebelumnya dari Persis (15/3) lalu.

Tertinggal lebih dulu, mereka gagal menyamakan kedudukan. ``Anak-anak masih ada waktu menjelang langgar terakhir melawan Persipro di Probolinggo, Minggu (30/4) nanti. Apalagi Mojokerto Putra bisa mencuri poin di sana (Persipro)," imbuh Freddy.

Sementara itu, Santoso mengakui keunggulan ini berkat motivasi anak asuhnya yang meningkat dikala menghadapi tim besar sekelas Persebaya. Karena pada dua langgar home sebelumnya, mereka hanya menyebarkan angka dengan Persis 0-0 dan menang 2-0 atas Persiba.

Dengan hasil ini, ambisi Persebaya menjaga jarak klasemen sementara Grup III, belum terealisasi. Sebab, pada waktu bersamaan, runner-up sementara Persis menang 2-0 atas tamunya Persedikab Kab Kediri di Stadion Manahan Solo. Persebaya dan Persis sama-sama mengantongi 15 poin. Bedanya, agregat gol Persebaya lebih subur surplus delapan gol. (sep)

Sumber: Jawapos

Minggu, 09 April 2006

Terbaru Kreatif Jangan Berlebihan Rek !

Akibat proteksi kreatif arek-arek Bonek yang berlebihan saat menonton pertandingan Persedikab vs Persebaya di Stadion Canda Bhirawa, Rabu (5/4) kemarin, Persebaya terancam Sanksi...

berita Jawa Pos Jum'at 07 April 2006.

Terancam Sanksi

Di tengah optimisme menjadi juara paro musim, kubu Persebaya sekarang dihinggapi keresahan. Yakni bahaya hukuman dari PSSI terkait ulah suporternya yang memasuki lapangan pada adu lawan Persedikab Kediri di Stadion Canda Bhirawa, Pare, Kediri, Rabu (5/4) lalu.

Menurut Asisten Manajer Persebaya Soebodro, apa yang dilakukan Bonek itu masuk dalam kategori pelanggaran sesuai manual BLI (Badan Liga Indonesia). Apalagi jika hingga pertandingan terhenti karena suporter yang masuk lapangan, Komdis (Komisi Disiplin) PSSI dapat menunjukkan eksekusi kepada tim tamu.

"Ini tergantung dari laporan Pengawas Pertandingan (PP). Entah nanti lebih memberatkan panpel tuan rumah yang tidak dapat mengantisipasi membludaknya penonton atau suporter Persebaya yang masuk lapangan. Karena kedua-duanya yakni fakta," ungkap Bodem, sapaan dekat Soebodro. (sep)

Terbaru Kreatif Jangan Berlebihan Rek !

Akibat proteksi kreatif arek-arek Bonek yang berlebihan saat menonton pertandingan Persedikab vs Persebaya di Stadion Canda Bhirawa, Rabu (5/4) kemarin, Persebaya terancam Sanksi...

berita Jawa Pos Jum'at 07 April 2006.

Terancam Sanksi

Di tengah optimisme menjadi juara paro musim, kubu Persebaya sekarang dihinggapi keresahan. Yakni bahaya hukuman dari PSSI terkait ulah suporternya yang memasuki lapangan pada adu lawan Persedikab Kediri di Stadion Canda Bhirawa, Pare, Kediri, Rabu (5/4) lalu.

Menurut Asisten Manajer Persebaya Soebodro, apa yang dilakukan Bonek itu masuk dalam kategori pelanggaran sesuai manual BLI (Badan Liga Indonesia). Apalagi jika hingga pertandingan terhenti karena suporter yang masuk lapangan, Komdis (Komisi Disiplin) PSSI dapat menunjukkan eksekusi kepada tim tamu.

"Ini tergantung dari laporan Pengawas Pertandingan (PP). Entah nanti lebih memberatkan panpel tuan rumah yang tidak dapat mengantisipasi membludaknya penonton atau suporter Persebaya yang masuk lapangan. Karena kedua-duanya yakni fakta," ungkap Bodem, sapaan dekat Soebodro. (sep)