Senin, 27 Maret 2006

Terbaru Lini Tengah Masih Menjadi Problem

Kemenangan telak Persebaya versus Gresik United (GU), kemarin masih meninggalkan sejumlah kekurangan terutama di lini tengah. Empat gol yang disarangkan Persebaya ke gawang GU kebanyakan terjadi lantaran keceroboan lini belakang anak bimbing H.Mustaqiem tersebut. Bola-bola banyak mengalir secara long pass dari belakang pribadi ke depan.

Permainan bola pendek yang taktis masih belum terlihat, jarang ada lagi ajaran bola dari pemain tengah sepeninggal Danilo Fernando. Hanya Uston Nawawi yang beberapa kali melaksanakan passing dengan akselerasinya yang menawan. Penonton sempat pula kesal dengan permainan jelek Arif Ariyanto yang diplot menggantikan Taufik yang cedera. Kesalahan fatal sering dilakukan pemain nomor 7 ini, menyerupai ragu dalam mengumpan dan salah pengertian.

Untuk lini belakang, kekurangan tidak seberapa terlihat, lantaran GU sendiri jarang melaksanakan serangan lantaran terkurung setengah lapangan. Tapi, penyakit usang (kalah stamina yang dialami pemain veteran) kadang masih ada, terutama pada permainan H. Mursyid Effendi. Abah asal Benowo ini beberapa kali melaksanakan pelanggaran ketika kehabisan stamina, hingga risikonya berbuah kartu kuning. Untungnya hal serupa tak ditunjukan oleh Abah Bejo, lantaran Abah Bejo dan Nova Arianto kemarin bermain gemilang, bahkan beberapa kali naik membantu penyerangan.

Tapi sekali lagi kejelihan instruktur Fredy Muli perlu diacungi jempol. Pada babak kedua Fredy melaksanakan pembenahan di lini depan dengan menarik Arif untuk digantikan Nurcholis. Masuknya pemain bernomor 11 ini menciptakan lini tengah Persebaya semakin bergairah, disaat stamina Uston yang semakin menipis. Akselerasi Nurcholis dengan Braga maupun Barientos, beberapa kali mengancam gawang GU.

Selain itu Fredy juga jeli melihat kekurangan Abah Mursyid, dengan menariknya dan memasukan darah segar, Nugroho Mardiyanto. Masuknya Nugroho menciptakan pertahanan Green Force semakin sulit ditembus, walaupun GU berusaha meningkatkan serangan.

Acungan jempol di pertandingan kemarin patut diberikan pada arek-arek Green Force yang berusaha memforsir kemenangan. Sayang keberuntungan untuk menambah lebih dari empat gol masih belum tercapai, lantaran beberapa peluang yang semestinya menjadi gol malah membentur mistar gawang. Ayo Cak Fredy cari pemain tengah yang andal menyerupai Carlos de Mello(1996-1997) ataupun Danilo Fernando (2003-2005).

Terbaru Lini Tengah Masih Menjadi Problem

Kemenangan telak Persebaya versus Gresik United (GU), kemarin masih meninggalkan sejumlah kekurangan terutama di lini tengah. Empat gol yang disarangkan Persebaya ke gawang GU kebanyakan terjadi lantaran keceroboan lini belakang anak bimbing H.Mustaqiem tersebut. Bola-bola banyak mengalir secara long pass dari belakang pribadi ke depan.

Permainan bola pendek yang taktis masih belum terlihat, jarang ada lagi ajaran bola dari pemain tengah sepeninggal Danilo Fernando. Hanya Uston Nawawi yang beberapa kali melaksanakan passing dengan akselerasinya yang menawan. Penonton sempat pula kesal dengan permainan jelek Arif Ariyanto yang diplot menggantikan Taufik yang cedera. Kesalahan fatal sering dilakukan pemain nomor 7 ini, menyerupai ragu dalam mengumpan dan salah pengertian.

Untuk lini belakang, kekurangan tidak seberapa terlihat, lantaran GU sendiri jarang melaksanakan serangan lantaran terkurung setengah lapangan. Tapi, penyakit usang (kalah stamina yang dialami pemain veteran) kadang masih ada, terutama pada permainan H. Mursyid Effendi. Abah asal Benowo ini beberapa kali melaksanakan pelanggaran ketika kehabisan stamina, hingga risikonya berbuah kartu kuning. Untungnya hal serupa tak ditunjukan oleh Abah Bejo, lantaran Abah Bejo dan Nova Arianto kemarin bermain gemilang, bahkan beberapa kali naik membantu penyerangan.

Tapi sekali lagi kejelihan instruktur Fredy Muli perlu diacungi jempol. Pada babak kedua Fredy melaksanakan pembenahan di lini depan dengan menarik Arif untuk digantikan Nurcholis. Masuknya pemain bernomor 11 ini menciptakan lini tengah Persebaya semakin bergairah, disaat stamina Uston yang semakin menipis. Akselerasi Nurcholis dengan Braga maupun Barientos, beberapa kali mengancam gawang GU.

Selain itu Fredy juga jeli melihat kekurangan Abah Mursyid, dengan menariknya dan memasukan darah segar, Nugroho Mardiyanto. Masuknya Nugroho menciptakan pertahanan Green Force semakin sulit ditembus, walaupun GU berusaha meningkatkan serangan.

Acungan jempol di pertandingan kemarin patut diberikan pada arek-arek Green Force yang berusaha memforsir kemenangan. Sayang keberuntungan untuk menambah lebih dari empat gol masih belum tercapai, lantaran beberapa peluang yang semestinya menjadi gol malah membentur mistar gawang. Ayo Cak Fredy cari pemain tengah yang andal menyerupai Carlos de Mello(1996-1997) ataupun Danilo Fernando (2003-2005).

Minggu, 26 Maret 2006

Terbaru Menang Rek!!!!

Sudah diprediksi sebelumnya, kemenangan Persebaya atas Gresik United (GU) wajib hukumnya. Persebaya menghabisi saudara dekatnya GU dengan skor telak 4 - 0. Gol awal Persebaya dicetak oleh Nova, Barientos menambah keunggulan, midfilder gaek uston nawawi ikut serta menambah keunggulan Persebaya pada pertandingan sore ini. Striker andalan, Braga melengkapi kemenangan telak Persebaya atas GU. Pertandingan home pertama Persebaya selama di kompetisi divisi 1 ini berhasil dimaksimalkan dengan baik. Suasan stadion Gelora 10 Nopember Surabaya tampak dipadati oleh suporter persebaya (suarasurabaya.radio-online). Dengan demikian Persebaya telah mengantongi point sebanyak 6 (W-L-W). Meskipun menang telak atas GU, tidak berarti aman, masih banyak yang harus dibenahi oleh instruktur Fredy Mulli.
Ayo rek tetap dukung Persebaya...!!! Bravo Persebaya...!!! Bravo Persebaya-mania...!!!

Terbaru Menang Rek!!!!

Sudah diprediksi sebelumnya, kemenangan Persebaya atas Gresik United (GU) wajib hukumnya. Persebaya menghabisi saudara dekatnya GU dengan skor telak 4 - 0. Gol awal Persebaya dicetak oleh Nova, Barientos menambah keunggulan, midfilder gaek uston nawawi ikut serta menambah keunggulan Persebaya pada pertandingan sore ini. Striker andalan, Braga melengkapi kemenangan telak Persebaya atas GU. Pertandingan home pertama Persebaya selama di kompetisi divisi 1 ini berhasil dimaksimalkan dengan baik. Suasan stadion Gelora 10 Nopember Surabaya tampak dipadati oleh suporter persebaya (suarasurabaya.radio-online). Dengan demikian Persebaya telah mengantongi point sebanyak 6 (W-L-W). Meskipun menang telak atas GU, tidak berarti aman, masih banyak yang harus dibenahi oleh instruktur Fredy Mulli.
Ayo rek tetap dukung Persebaya...!!! Bravo Persebaya...!!! Bravo Persebaya-mania...!!!

Selasa, 21 Maret 2006

Terbaru Ada Apa Dengan Jakarta ?

Isi hati BONEY CYBER.

Lagi, beban berat kembali ditanggung klub asal Jatim, sesudah Green Force diganjar turun kasta plus denda yang berjibun, dan Arema digagalkan berlaga di pentas Internasional, sekarang adik kita Persekabpas harus menelan pil pahit.

Terhentinya pertandingan antara Persekabpas versus Persija Rabu (15/3) lalu, menciptakan beban berat harus ditanggung rekan-rekan The Lassak. Bagaimana tidak, saudara bersahabat kita ini diganjar hukuman yang sangat berat yaitu dianulirnya kemenangan (sementara 1-0), Pertandingan usiran, dan denda yang sejumlah 20 Juta.

Yang menciptakan saya heran dari kejadian tersebut, kenapa mesti kita semua (tim Jatim), jikalau berbuat salah selalu diganjar begitu berat. Tidak hanya itu yang menciptakan saya terbelahak yakni Persija terbebas dari hukuman apapun, padahal terang The Jak mengundurkan diri dari pertandingan tersebut.

Ingatkah kita pada kejadian serupa ketika, teman-teman kita dari Bandung (Persib) tidak bersedia bertanding versus tuan rumah Persija, di selesai berkelahi kompetisi tahun kemudian ? Apakah teman-teman Persib bebas begitu saja dari hukuman ? Dan siapa yang dieksekusi begitu berat ?

Dari kedua kejadian yang hampir sama, ditambah perlakuan yang tidak masuk akal terhadap team diluar Jakarta, terutama Jatim. Membuat saya bertanya-tanya Ada Apa Dengan Jakarta ?

Menilik dari kejadian tersebut, sebagai manusia bola, mari kita bersatu untuk mengawasi kinerja PSSI, demi majunya sepak bola Indonesia, dari mana pun asal kita...
Bravo Sepak Bola Indonesia....Bravo Seporter Indonesia...

Terbaru Ada Apa Dengan Jakarta ?

Isi hati BONEY CYBER.

Lagi, beban berat kembali ditanggung klub asal Jatim, sesudah Green Force diganjar turun kasta plus denda yang berjibun, dan Arema digagalkan berlaga di pentas Internasional, sekarang adik kita Persekabpas harus menelan pil pahit.

Terhentinya pertandingan antara Persekabpas versus Persija Rabu (15/3) lalu, menciptakan beban berat harus ditanggung rekan-rekan The Lassak. Bagaimana tidak, saudara bersahabat kita ini diganjar hukuman yang sangat berat yaitu dianulirnya kemenangan (sementara 1-0), Pertandingan usiran, dan denda yang sejumlah 20 Juta.

Yang menciptakan saya heran dari kejadian tersebut, kenapa mesti kita semua (tim Jatim), jikalau berbuat salah selalu diganjar begitu berat. Tidak hanya itu yang menciptakan saya terbelahak yakni Persija terbebas dari hukuman apapun, padahal terang The Jak mengundurkan diri dari pertandingan tersebut.

Ingatkah kita pada kejadian serupa ketika, teman-teman kita dari Bandung (Persib) tidak bersedia bertanding versus tuan rumah Persija, di selesai berkelahi kompetisi tahun kemudian ? Apakah teman-teman Persib bebas begitu saja dari hukuman ? Dan siapa yang dieksekusi begitu berat ?

Dari kedua kejadian yang hampir sama, ditambah perlakuan yang tidak masuk akal terhadap team diluar Jakarta, terutama Jatim. Membuat saya bertanya-tanya Ada Apa Dengan Jakarta ?

Menilik dari kejadian tersebut, sebagai manusia bola, mari kita bersatu untuk mengawasi kinerja PSSI, demi majunya sepak bola Indonesia, dari mana pun asal kita...
Bravo Sepak Bola Indonesia....Bravo Seporter Indonesia...

Terbaru Pssi Habisi Persekabpas

Pukulan Telak Persekabpas:

* Kemenangan atas Persija Dianulir
* Laga Dilanjutkan di Luar Jatim
* Denda Rp 20 Juta

JAKARTA - Persekabpas Pasuruan benar-benar apes. Vonis Komisi Disiplin PSSI kemarin terkait terhentinya sabung malawan Persija Jakarta, Rabu (15/3) lalu, benar-benar menghantam klub berjuluk The Lassak tersebut. Persekabpas harus mendapatkan bermacam-macam vonis yang sangat menyesakkan.

Komdis menyatakan bahwa lanjutan sabung semenjak menit kesembilan hingga usainya babak pertama dianggap tidak sah. Otomatis, skor 1-0 untuk keunggulan Persekabpas via gol bunuh diri Joao Bosco menit ke-31 pun dianulir. Sehingga sabung harus diulang semenjak menit kesembilan di daerah netral (di luar wilayah Jatim) dan tanpa penonton. Mengenai waktunya akan ditetapkan lebih lanjut oleh Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI). "Laga selama 36 menit itu dilakukan dalam kondisi terpaksa dan hal itu dianggap tidak sah. PP (Pengawas Pertandingan) dan wasit sudah benar tidak mau melanjutkan pertandingan semenjak menit kedelapan, tapi alasannya menerima bahaya mereka tidak bisa berbuat apa-apa," ungkap Ketua Komdis PSSI Togar Manahan Nero, usai sidang Komdis di Jakarta, kemarin.Tak hanya itu, Komdis juga menghukum panpel Persekabpas menggelar sabung tanpa penonton kala menjamu Persijap Jepara pada 10 Mei nanti, plus denda sebesar Rp 20 juta. Ini sebagai konsekuensi ketidakmampuan panpel menggelar pertandingan sehingga melanggar Pasal 28 ayat 7 angka 1 dan 2 Manual Liga Indonesia 2006.

Komdis juga berencana memanggil Manajer Persekabpas yang sekaligus Bupati Pasuruan, Jusbakir Al-Djufri, pada Rabu (29/3) depan. Seperti diberitakan, Jusbakir disinyalir melaksanakan intimidasi kepada pegawapemerintah pertandingan untuk melanjutkan sabung yang tertunda semenjak menit kedelapan tersebut."Pernyataannya yang bernada bahaya terhadap PP Wahadi (Demak) akan kami minta penjelasan dalam sidang selanjutnya," terang Togar yang didampingi Wakil Ketua Komdis Djoko Driyono, John Halmahera (sekretaris), Iswadi Idris, Mahfudin Nigara, dan Sophar Maru Hutagalung (anggota).

Sementara aparat pertandingan dan Persija kondusif dari bahaya sanksi. Menurut Komdis, pegawapemerintah pertandingan dianggap sudah menjalankan tugasnya dengan baik. "PP dan wasit sudah qualified. Mereka telah menegakkan peraturan," tandas Togar ketika ditanya konsekuensi bagi pegawapemerintah pertandingan.Komdis juga tidak membahas agresi walk out (WO) yang dituduhkan kepada kubu Persija. "Kasus yang dibahas di sini yakni ketidakmampuan panpel (Persekabpas) dalam menggelar pertandingan. Kaprikornus soal Persija tidak dibahas dalam sidang," terang Togar.Versi Komdis menyebutkan bahwa kapasitas stadion sekitar 15 ribu penonton ternyata diisi dua kali lipat. Padahal, dari 12 ribu tiket yang dicetak panpel, 11 ribu terjual.

Mengingat sabung ini bakal dibanjiri penonton, panpel dianggap sudah harus mengantisipasinya semenjak dini. "Jumlah penonton yang melebihi kapasitas sudah dikategorikan sebagai ancaman," imbuh Anggota Komdis PSSI Mahfudin Nigara. (dns)Daftar Keputusan Komdis1. Persekabpas dieksekusi menggelar sabung tanpa penonton ketika menjamu Persijap, 10 Mei, plus denda Rp 20 juta akhir ketidakmampuan panpel mengantisipasi melubernya penonton kala menjamu Persija Jakarta, 15 Maret lalu. 2. Pertandingan yang tertunda harus dimulai dari menit kedelapan dan digelar di luar wilayah Jatim. Tempat dan waktu akan ditetapkan lebih lanjut oleh BLI. 3. Komdis PSSI menganggap sabung semenjak menit kesembilan hingga babak pertama selesai tidak sah alasannya dilakukan dalam keadaan terpaksa (ada bahaya dari Bupati Pasuruan). Keputusan ini sekaligus menganulir kemenangan 1-0 yang diraih Persekabpas hingga final babak pertama.4. Komdis PSSI merasa perlu memanggil Bupati Pasuruan yang juga Manajer Persekabpas Jusbakir Al-Djufri untuk diminta penjelasan pada Rabu (29/3) depan.

Kronologi Laga di Pasuruan 15 Maret 200614.00 WIB Stadion Pogar yang berkapasitas 15 ribu ternyata dijubeli penonton hampir dua kali lipat. Panpel mencetak 12 ribu tiket, terjual 11 ribu. Akibatnya penonton meluber hingga sentelban.15.15 WIB Kick-off sabung Persekabpas v Persija15.23 WIB Pertandingan sempat terhenti pada menit kedelapan alasannya penonton menjebol pagar pembatas dan merangsek hingga ke garis tepi lapangan/di daerah bilboard iklan. Pengawas Pertandingan (PP) Wahadi (Demak) meminta wasit Muklis Alifathoni (Kendal) menghentikan pertandingan.15.25 WIB PP dan wasit menyatakan pertandingan tidak bisa dilanjutkan alasannya melubernya penonton. Persija pun keberatan main. Tapi, kubu Persekabpas menjamin pertandingan bakal aman. Petugas keamanan juga mengamankan area lapangan. Namun, perdebatan berlangsung alot sehingga sabung tertunda selama 67 menit.16.32 WIB Pertandingan kembali dilanjutkan hingga babak pertama selesai. Skor 1-0 untuk Persekabpas berkat gol bunuh diri bek Persija Joao Bosco Cabral pada menit ke-31. 17.20 WIB Jelang babak kedua, PP (setelah berdiskusi dengan kedua tim yang bertanding) menetapkan pertandingan ditunda alasannya gelap. Stadion Pogar, Bangil, Pasuruan sendiri juga tidak dilengkapi lampu penerangan. Mengenai sabung lanjutan terjadi simpang siur. Persekabpas bersedia melanjutkan pertandingan keesokan harinya, sementara Persija berencana pulang ke Jakarta. Tidak ada keputusan dari PP dan eksklusif meninggalkan Pasuruan malam harinya.16 Maret 200607.00 WIB Persekabpas hadir di stadion09.00 WIB Panpel menyatakan pertandingan selesai dan kubu Persija plus pegawapemerintah pertandingan dianggap mogok. Kubu Persekabpas mengklaim menang 4-0.
sumber jawapos.co.id

Terbaru Pssi Habisi Persekabpas

Pukulan Telak Persekabpas:

* Kemenangan atas Persija Dianulir
* Laga Dilanjutkan di Luar Jatim
* Denda Rp 20 Juta

JAKARTA - Persekabpas Pasuruan benar-benar apes. Vonis Komisi Disiplin PSSI kemarin terkait terhentinya sabung malawan Persija Jakarta, Rabu (15/3) lalu, benar-benar menghantam klub berjuluk The Lassak tersebut. Persekabpas harus mendapatkan bermacam-macam vonis yang sangat menyesakkan.

Komdis menyatakan bahwa lanjutan sabung semenjak menit kesembilan hingga usainya babak pertama dianggap tidak sah. Otomatis, skor 1-0 untuk keunggulan Persekabpas via gol bunuh diri Joao Bosco menit ke-31 pun dianulir. Sehingga sabung harus diulang semenjak menit kesembilan di daerah netral (di luar wilayah Jatim) dan tanpa penonton. Mengenai waktunya akan ditetapkan lebih lanjut oleh Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI). "Laga selama 36 menit itu dilakukan dalam kondisi terpaksa dan hal itu dianggap tidak sah. PP (Pengawas Pertandingan) dan wasit sudah benar tidak mau melanjutkan pertandingan semenjak menit kedelapan, tapi alasannya menerima bahaya mereka tidak bisa berbuat apa-apa," ungkap Ketua Komdis PSSI Togar Manahan Nero, usai sidang Komdis di Jakarta, kemarin.Tak hanya itu, Komdis juga menghukum panpel Persekabpas menggelar sabung tanpa penonton kala menjamu Persijap Jepara pada 10 Mei nanti, plus denda sebesar Rp 20 juta. Ini sebagai konsekuensi ketidakmampuan panpel menggelar pertandingan sehingga melanggar Pasal 28 ayat 7 angka 1 dan 2 Manual Liga Indonesia 2006.

Komdis juga berencana memanggil Manajer Persekabpas yang sekaligus Bupati Pasuruan, Jusbakir Al-Djufri, pada Rabu (29/3) depan. Seperti diberitakan, Jusbakir disinyalir melaksanakan intimidasi kepada pegawapemerintah pertandingan untuk melanjutkan sabung yang tertunda semenjak menit kedelapan tersebut."Pernyataannya yang bernada bahaya terhadap PP Wahadi (Demak) akan kami minta penjelasan dalam sidang selanjutnya," terang Togar yang didampingi Wakil Ketua Komdis Djoko Driyono, John Halmahera (sekretaris), Iswadi Idris, Mahfudin Nigara, dan Sophar Maru Hutagalung (anggota).

Sementara aparat pertandingan dan Persija kondusif dari bahaya sanksi. Menurut Komdis, pegawapemerintah pertandingan dianggap sudah menjalankan tugasnya dengan baik. "PP dan wasit sudah qualified. Mereka telah menegakkan peraturan," tandas Togar ketika ditanya konsekuensi bagi pegawapemerintah pertandingan.Komdis juga tidak membahas agresi walk out (WO) yang dituduhkan kepada kubu Persija. "Kasus yang dibahas di sini yakni ketidakmampuan panpel (Persekabpas) dalam menggelar pertandingan. Kaprikornus soal Persija tidak dibahas dalam sidang," terang Togar.Versi Komdis menyebutkan bahwa kapasitas stadion sekitar 15 ribu penonton ternyata diisi dua kali lipat. Padahal, dari 12 ribu tiket yang dicetak panpel, 11 ribu terjual.

Mengingat sabung ini bakal dibanjiri penonton, panpel dianggap sudah harus mengantisipasinya semenjak dini. "Jumlah penonton yang melebihi kapasitas sudah dikategorikan sebagai ancaman," imbuh Anggota Komdis PSSI Mahfudin Nigara. (dns)Daftar Keputusan Komdis1. Persekabpas dieksekusi menggelar sabung tanpa penonton ketika menjamu Persijap, 10 Mei, plus denda Rp 20 juta akhir ketidakmampuan panpel mengantisipasi melubernya penonton kala menjamu Persija Jakarta, 15 Maret lalu. 2. Pertandingan yang tertunda harus dimulai dari menit kedelapan dan digelar di luar wilayah Jatim. Tempat dan waktu akan ditetapkan lebih lanjut oleh BLI. 3. Komdis PSSI menganggap sabung semenjak menit kesembilan hingga babak pertama selesai tidak sah alasannya dilakukan dalam keadaan terpaksa (ada bahaya dari Bupati Pasuruan). Keputusan ini sekaligus menganulir kemenangan 1-0 yang diraih Persekabpas hingga final babak pertama.4. Komdis PSSI merasa perlu memanggil Bupati Pasuruan yang juga Manajer Persekabpas Jusbakir Al-Djufri untuk diminta penjelasan pada Rabu (29/3) depan.

Kronologi Laga di Pasuruan 15 Maret 200614.00 WIB Stadion Pogar yang berkapasitas 15 ribu ternyata dijubeli penonton hampir dua kali lipat. Panpel mencetak 12 ribu tiket, terjual 11 ribu. Akibatnya penonton meluber hingga sentelban.15.15 WIB Kick-off sabung Persekabpas v Persija15.23 WIB Pertandingan sempat terhenti pada menit kedelapan alasannya penonton menjebol pagar pembatas dan merangsek hingga ke garis tepi lapangan/di daerah bilboard iklan. Pengawas Pertandingan (PP) Wahadi (Demak) meminta wasit Muklis Alifathoni (Kendal) menghentikan pertandingan.15.25 WIB PP dan wasit menyatakan pertandingan tidak bisa dilanjutkan alasannya melubernya penonton. Persija pun keberatan main. Tapi, kubu Persekabpas menjamin pertandingan bakal aman. Petugas keamanan juga mengamankan area lapangan. Namun, perdebatan berlangsung alot sehingga sabung tertunda selama 67 menit.16.32 WIB Pertandingan kembali dilanjutkan hingga babak pertama selesai. Skor 1-0 untuk Persekabpas berkat gol bunuh diri bek Persija Joao Bosco Cabral pada menit ke-31. 17.20 WIB Jelang babak kedua, PP (setelah berdiskusi dengan kedua tim yang bertanding) menetapkan pertandingan ditunda alasannya gelap. Stadion Pogar, Bangil, Pasuruan sendiri juga tidak dilengkapi lampu penerangan. Mengenai sabung lanjutan terjadi simpang siur. Persekabpas bersedia melanjutkan pertandingan keesokan harinya, sementara Persija berencana pulang ke Jakarta. Tidak ada keputusan dari PP dan eksklusif meninggalkan Pasuruan malam harinya.16 Maret 200607.00 WIB Persekabpas hadir di stadion09.00 WIB Panpel menyatakan pertandingan selesai dan kubu Persija plus pegawapemerintah pertandingan dianggap mogok. Kubu Persekabpas mengklaim menang 4-0.
sumber jawapos.co.id

Senin, 20 Maret 2006

Terbaru Dobrak Kemenangan Dengan Trio Striker

Setelah gagal mencuri poin di sangkar Persis Solo, arsitek Green Force, Freedy Muli segera tancap gas berbenah tim. Guna mendobrak kemenangan dilaga sangkar perdana melawan Gresik United (GU), Freedy mempertajam barisan penyerangnya.

Salah satu strategi yang bakal diterapkan instruktur asal Sulsel ini menjajaki contoh 3-4-3, dengan menempatkan trio striker sekaligus. Baginya, contoh itu tidak terlalu abnormal buatnya. Maklum, selama menangani Persik Kediri isu terkini kemudian itu, denah tersebut sudah sering diterapkannya. Ini dikarenakan bahan timnya ketika itu, benar-benar ditunjang lini belakang dan tengah yang kukuh, serta lini depan yang haus gol.

Sementara di Persebaya, usai menelan kekalahan dari Persis, lini belakang yang dikawal trio defender gaek, Mursyid Effendi (34), Bejo Sugiantoro (29), dan Nova Arianto (28) masih menjadi sorotan. Begitu pula dengan pemain tengahnya yang sering macet dalam mendistribusikan bola ke depan.

Apakah Persebaya mampu? "Sebetulnya lini belakang Persebaya masih cukup konsisten ketika melawan Persis lalu. Penguasaan bola juga masih didominasi pemain tengah kami. Apalagi, ketika main di Gelora 10 Nopember, niscaya ada motivasi tersendiri. Sekarang tinggal bagaimana pemain menerapkan denah menyerang melalui tiga striker-nya tanpa melupakan pertahanan," terperinci Freddy.

Bila contoh ini terealisasi, kemungkinan tiga penyerang yang bakal diplot Freddy yaitu Marcelo Braga, Ever "Barigol" Barrientos, dan Ibnu Syuhadak atau Rizky Mahardiyanto. Barigol yang bisa bermain di dua posisi (depan dan tengah), diperlukan bisa menjaga keseimbangan pasokan bola, termasuk kemungkinan eksklusif mengeksekusi ke gawang lawan.

Sedangkan untuk lini tengah, duo gelandang, Nattapong Sukngam dan Arif Ariyanto maupun Taufik, yang ditopang wing back Anang Ma’ruf dan Mat Halil, diperlukan bisa meredam serangan lawan dari tengah maupun sayap. Nah, denah ini bakal menjadi test case Freddy untuk menggelontor GU. (gun/sep[jp])

Terbaru Dobrak Kemenangan Dengan Trio Striker

Setelah gagal mencuri poin di sangkar Persis Solo, arsitek Green Force, Freedy Muli segera tancap gas berbenah tim. Guna mendobrak kemenangan dilaga sangkar perdana melawan Gresik United (GU), Freedy mempertajam barisan penyerangnya.

Salah satu strategi yang bakal diterapkan instruktur asal Sulsel ini menjajaki contoh 3-4-3, dengan menempatkan trio striker sekaligus. Baginya, contoh itu tidak terlalu abnormal buatnya. Maklum, selama menangani Persik Kediri isu terkini kemudian itu, denah tersebut sudah sering diterapkannya. Ini dikarenakan bahan timnya ketika itu, benar-benar ditunjang lini belakang dan tengah yang kukuh, serta lini depan yang haus gol.

Sementara di Persebaya, usai menelan kekalahan dari Persis, lini belakang yang dikawal trio defender gaek, Mursyid Effendi (34), Bejo Sugiantoro (29), dan Nova Arianto (28) masih menjadi sorotan. Begitu pula dengan pemain tengahnya yang sering macet dalam mendistribusikan bola ke depan.

Apakah Persebaya mampu? "Sebetulnya lini belakang Persebaya masih cukup konsisten ketika melawan Persis lalu. Penguasaan bola juga masih didominasi pemain tengah kami. Apalagi, ketika main di Gelora 10 Nopember, niscaya ada motivasi tersendiri. Sekarang tinggal bagaimana pemain menerapkan denah menyerang melalui tiga striker-nya tanpa melupakan pertahanan," terperinci Freddy.

Bila contoh ini terealisasi, kemungkinan tiga penyerang yang bakal diplot Freddy yaitu Marcelo Braga, Ever "Barigol" Barrientos, dan Ibnu Syuhadak atau Rizky Mahardiyanto. Barigol yang bisa bermain di dua posisi (depan dan tengah), diperlukan bisa menjaga keseimbangan pasokan bola, termasuk kemungkinan eksklusif mengeksekusi ke gawang lawan.

Sedangkan untuk lini tengah, duo gelandang, Nattapong Sukngam dan Arif Ariyanto maupun Taufik, yang ditopang wing back Anang Ma’ruf dan Mat Halil, diperlukan bisa meredam serangan lawan dari tengah maupun sayap. Nah, denah ini bakal menjadi test case Freddy untuk menggelontor GU. (gun/sep[jp])

Terbaru Nasib Mujur Naungi Kelvin

Belajar dari pengalaman sebelumnya, dan mepetnya waktu penutupan registrasi pemain (transfer window), menciptakan Freedy Mulli bertindak cepat melaksanakan seleksi legium import. Hal tersebut dibuktikan mantan instruktur Persik ini dengan mencoret tiga pemain gila yang gres mengikuti seleksi di Persebaya.

Pencoretan dilakukaan sebelum 2x24jam kehadiran tiga pemain tersebut. Zoalang Placide dan Nkomo Joseph dari Kamerun, serta Walace da Silva asal Brazil terpaksa harus tereliminasi dari Karang Gayam lebih awal.

Seperti dituturkan Freddy pada Jawa Pos yang dikutip persebaya.blogspot.com menyampaikan aksara permainan mereka bukan menyerupai yang dia inginkan. Selain itu, juga nggak ada yang istimewa dari mereka.

Dengan dicoretnya tiga pemain tersebut, mudah tinggal Kelvin yang masih bernasib mujur. Oleh Freedy, gelandang asal Liberia itu masih diberi waktu hingga Selasa besok untuk unjuk kebolehan. Padahal, sebelumnya Kelvin hanya beri jatah waktu hingga kemarin.[gun]

BIODATA
Nama :Kelvin David
Kelahiran : Liberia, 1 Desember 1983
Postur : 183 cm/70 kg
Klub Terakhir : Monraliq Club Bremier Liberia

Terbaru Nasib Mujur Naungi Kelvin

Belajar dari pengalaman sebelumnya, dan mepetnya waktu penutupan registrasi pemain (transfer window), menciptakan Freedy Mulli bertindak cepat melaksanakan seleksi legium import. Hal tersebut dibuktikan mantan instruktur Persik ini dengan mencoret tiga pemain gila yang gres mengikuti seleksi di Persebaya.

Pencoretan dilakukaan sebelum 2x24jam kehadiran tiga pemain tersebut. Zoalang Placide dan Nkomo Joseph dari Kamerun, serta Walace da Silva asal Brazil terpaksa harus tereliminasi dari Karang Gayam lebih awal.

Seperti dituturkan Freddy pada Jawa Pos yang dikutip persebaya.blogspot.com menyampaikan aksara permainan mereka bukan menyerupai yang dia inginkan. Selain itu, juga nggak ada yang istimewa dari mereka.

Dengan dicoretnya tiga pemain tersebut, mudah tinggal Kelvin yang masih bernasib mujur. Oleh Freedy, gelandang asal Liberia itu masih diberi waktu hingga Selasa besok untuk unjuk kebolehan. Padahal, sebelumnya Kelvin hanya beri jatah waktu hingga kemarin.[gun]

BIODATA
Nama :Kelvin David
Kelahiran : Liberia, 1 Desember 1983
Postur : 183 cm/70 kg
Klub Terakhir : Monraliq Club Bremier Liberia

Terbaru Ada Yang Datang, Ada Yang Terancam.

Nama besar Persebaya ternyata masih diminati para pemain import sebagai kawasan mencari peruntungan. Hal tersebut terbukti dikala beberapa hari ini Persebaya kedatangan tiga legium asing, ketiganya menempati posisi yang selama ini menjadi salah satu kelemahan Persebaya yaitu sektor tengah.
Meski kuota pemain abnormal Persebaya hanya menyisakan satu pemain, namun arsitek Persebaya, Freddy Muli tak ingin salah pilih menyerupai yang terjadi beberapa isu terkini ini.
Legium import yang beradu kemampuan tersebut ialah gelandang Zoalang Placide (Kamerun), Nkomo Joseph (Kamerun) dan Walaca da Silva (Brazil). Ditambah satu pemain abnormal yang masih menjalani seleksi semenjak dua ahad lalu, Kelvin David (Liberia).
Jeda waktu pertandingan kontra Gresik United (GU) yang masih akan berlangsung Minggu (26.3) mendatang, bakal dimanfaatkan Freedy untuk memfokuskan pada seleksi calon squadra Green Force. Karena selain melaksanakan seleksi terhadap legium asing, Freddy juga tengah menyeleksi pemain lokal hasil binaan klub anggota Persebaya. Pemain tersebut ialah Nico Demus Matuan (striker) dan Bachrul Ulum (Gelandang), keduanya berasal dari PS Angkatan Laut (PSAL).
Dengan kedatangan trio import gres tersebut tentu bakal menjadi bahaya bagi Kelvin David, alasannya yaitu pemain legam ini telah lebih dari dua ahad berlatih dan menjalani seleksi bersama Persebaya. Menurut penuturan Freddy menyerupai dikutip persebaya.blogspot.com dari Jawa Pos, menyampaikan status Kelvin belum tentu eksklusif dicoret tapi masih menunggu perkembangan berikutnya[gun].

DAFTAR PEMAIN SELEKSI:
1. Zoalang Placide
Kelahiran : Yaunde, Kamerun, 8 Agustus 1977 (29 tahun)
Postur : 178 cm/71 kg
Klub Terakhir: Sriwijaya FC

2. Nkomo Joseph Marcel Bertrand
Kelahiran : Yaunde, Kamerun, 10 September 1986 (20 tahun)
Postur : 174 cm/72 kg
Klub terakhir: A.S. Had de Moundon Rep. Ceko

3. Walace da Silva
Umur : 24 tahun
Postur : 175 cm/78 kg
Klub terakhir: Arraial do Cabo Rio de Janeiro

4. Kelvin David
Kelahiran : Liberia, 1 Desember 1983 (23 tahun)
Postur : 183 cm/70 kg
Klub terakhir: Monraliq Club Bremier Liberia

PEMAIN ASING YANG SUDAH DICORET:
1. Clayton dos Santos (gelandang-Brazil)
2. Peter Moukouri (gelandang-Liberia)
3. Alexander Fehhera dos Santos (gelandang-Brazil)
4. Ruben Cecco (striker-Argentina)
5. Joe Nagbe (striker-Liberia)
6. Inani Hicham (striker-Maroko)
7. Marcus dos Santos (gelandang-Brazil)

Terbaru Ada Yang Datang, Ada Yang Terancam.

Nama besar Persebaya ternyata masih diminati para pemain import sebagai kawasan mencari peruntungan. Hal tersebut terbukti dikala beberapa hari ini Persebaya kedatangan tiga legium asing, ketiganya menempati posisi yang selama ini menjadi salah satu kelemahan Persebaya yaitu sektor tengah.
Meski kuota pemain abnormal Persebaya hanya menyisakan satu pemain, namun arsitek Persebaya, Freddy Muli tak ingin salah pilih menyerupai yang terjadi beberapa isu terkini ini.
Legium import yang beradu kemampuan tersebut ialah gelandang Zoalang Placide (Kamerun), Nkomo Joseph (Kamerun) dan Walaca da Silva (Brazil). Ditambah satu pemain abnormal yang masih menjalani seleksi semenjak dua ahad lalu, Kelvin David (Liberia).
Jeda waktu pertandingan kontra Gresik United (GU) yang masih akan berlangsung Minggu (26.3) mendatang, bakal dimanfaatkan Freedy untuk memfokuskan pada seleksi calon squadra Green Force. Karena selain melaksanakan seleksi terhadap legium asing, Freddy juga tengah menyeleksi pemain lokal hasil binaan klub anggota Persebaya. Pemain tersebut ialah Nico Demus Matuan (striker) dan Bachrul Ulum (Gelandang), keduanya berasal dari PS Angkatan Laut (PSAL).
Dengan kedatangan trio import gres tersebut tentu bakal menjadi bahaya bagi Kelvin David, alasannya yaitu pemain legam ini telah lebih dari dua ahad berlatih dan menjalani seleksi bersama Persebaya. Menurut penuturan Freddy menyerupai dikutip persebaya.blogspot.com dari Jawa Pos, menyampaikan status Kelvin belum tentu eksklusif dicoret tapi masih menunggu perkembangan berikutnya[gun].

DAFTAR PEMAIN SELEKSI:
1. Zoalang Placide
Kelahiran : Yaunde, Kamerun, 8 Agustus 1977 (29 tahun)
Postur : 178 cm/71 kg
Klub Terakhir: Sriwijaya FC

2. Nkomo Joseph Marcel Bertrand
Kelahiran : Yaunde, Kamerun, 10 September 1986 (20 tahun)
Postur : 174 cm/72 kg
Klub terakhir: A.S. Had de Moundon Rep. Ceko

3. Walace da Silva
Umur : 24 tahun
Postur : 175 cm/78 kg
Klub terakhir: Arraial do Cabo Rio de Janeiro

4. Kelvin David
Kelahiran : Liberia, 1 Desember 1983 (23 tahun)
Postur : 183 cm/70 kg
Klub terakhir: Monraliq Club Bremier Liberia

PEMAIN ASING YANG SUDAH DICORET:
1. Clayton dos Santos (gelandang-Brazil)
2. Peter Moukouri (gelandang-Liberia)
3. Alexander Fehhera dos Santos (gelandang-Brazil)
4. Ruben Cecco (striker-Argentina)
5. Joe Nagbe (striker-Liberia)
6. Inani Hicham (striker-Maroko)
7. Marcus dos Santos (gelandang-Brazil)

Jumat, 03 Maret 2006

Terbaru Juara Digenggam, Kompetisi Ditantang

Setelah sukses mengenggam Piala Gubernur untuk pertama kalinya, Persebaya sekarang mantap menantang kerasnya pertarungan kompetisi Divisi satu yang bakal digelar 5 Maret mendatang. Optimisme itu tersebut rasanya tak berlebihan, alasannya yaitu dengan digenggamnya Piala Gubernur sanggup dijadikan indikator kekuatan Persebaya atas tim Jawa Timur lainnya. Karena secara kebetulan, Persebaya berada satu grup bersama lima tim divisi satu yang berasal dari Jatim.

"Hasil Piala Gubernur sanggup kita pakai untuk memeta kekuatan calon lawan kita nanti. Mungkin hanya tinggal mempelajari kekuatan tim asal Jateng." Ujar Freddy Mully-Pelatih Persebaya, menyerupai yang dikutip dari Radar Surabaya.

Dikatakan pula oleh mantan Pelatih Persik ini bahwa sasaran awal Persebaya bukanlah juara divisi satu,tetapi membawa Persebaya kembali ke Divisi Utama. Tahap awal Persebaya memang membidik lolos dari babak penyisian dulu. Seperti yang diputuskan Badan Liga Indonesia (BLI) bahwa hanya juara dan runner-up masing-masing grup yang berhak lolos ke babak selanjutnya.

Bergaitan dengan optimisme tersebut, Persebaya terus melaksanakan pembenahan dibidang teknik, termasuk diantaranya seleksi pemain asing. Sebagai dampaknya Persebaya memulangkan pemain gila seleksi, Clayton Dos Santos.

Terbaru Juara Digenggam, Kompetisi Ditantang

Setelah sukses mengenggam Piala Gubernur untuk pertama kalinya, Persebaya sekarang mantap menantang kerasnya pertarungan kompetisi Divisi satu yang bakal digelar 5 Maret mendatang. Optimisme itu tersebut rasanya tak berlebihan, alasannya yaitu dengan digenggamnya Piala Gubernur sanggup dijadikan indikator kekuatan Persebaya atas tim Jawa Timur lainnya. Karena secara kebetulan, Persebaya berada satu grup bersama lima tim divisi satu yang berasal dari Jatim.

"Hasil Piala Gubernur sanggup kita pakai untuk memeta kekuatan calon lawan kita nanti. Mungkin hanya tinggal mempelajari kekuatan tim asal Jateng." Ujar Freddy Mully-Pelatih Persebaya, menyerupai yang dikutip dari Radar Surabaya.

Dikatakan pula oleh mantan Pelatih Persik ini bahwa sasaran awal Persebaya bukanlah juara divisi satu,tetapi membawa Persebaya kembali ke Divisi Utama. Tahap awal Persebaya memang membidik lolos dari babak penyisian dulu. Seperti yang diputuskan Badan Liga Indonesia (BLI) bahwa hanya juara dan runner-up masing-masing grup yang berhak lolos ke babak selanjutnya.

Bergaitan dengan optimisme tersebut, Persebaya terus melaksanakan pembenahan dibidang teknik, termasuk diantaranya seleksi pemain asing. Sebagai dampaknya Persebaya memulangkan pemain gila seleksi, Clayton Dos Santos.