Surabaya, meskipun jalannya pertandingan berjalan dengan menarik dan disaksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia lewat siaran pribadi ANTV tidak menciptakan suporter Persebaya bisa menahan emosi. Persebaya dengan skuad pada dasarnya tidak mampu membobol gawang Arema pada babak pertama dan babak kedua. Pertandingan sendiri risikonya tidak boleh saat pertandingan memasuki menit ke 80 alasannya yakni bonek mulai memasuki lapangan pertandingan.
Tidak banyak yang bisa diceritakan perihal pertandingan hari ini yang berkesudahan 0-0. Permainan yang diperagakan oleh Bejo Sugiyantoro dkk bergotong-royong menarik untuk disaksikan, selain tekanan bertubi-tubi ke kawasan lawan dan kerjasama pemain cukup apik tidak bisa membuahkan gol. Penyelesaian final yang lemah dan seringkali tidak terarah mengakibatkan suporter Perebaya emosi.
Tidak banyak yang bisa diceritakan perihal pertandingan hari ini yang berkesudahan 0-0. Permainan yang diperagakan oleh Bejo Sugiyantoro dkk bergotong-royong menarik untuk disaksikan, selain tekanan bertubi-tubi ke kawasan lawan dan kerjasama pemain cukup apik tidak bisa membuahkan gol. Penyelesaian final yang lemah dan seringkali tidak terarah mengakibatkan suporter Perebaya emosi.
Sangat disesalkan memang, tapi itulah suporter persebaya... introspeksi rek!!! Pengamatan dari luar lapangan ternyata lebih menyedihkan... 5 kendaraan beroda empat dibakar diantaranya kendaraan beroda empat dari ANTV, Telkom, Polisi, dan Panpel, dan akomodasi umum tidak luput dari amukan suporter. Dengan demikian Arema unggul aggregat goal 0-1. Semoga di divisi UTAMA Persebaya dan suporternya bisa berprestasi dan lebih dewasa. Juara Divisi 1 thok ora opo-opo...sing penting hening rek!!! Kepada Panpel COPA Indonesia, dan pihak-pihak lainnya yang telah dirugikan kami selaku penulis, pecinta, pemerhati Persebaya mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya.
