Coba simak pengalaman seorang pelanngan berikut ini:
“Halo Telkom?”
“Selamat siang Pak, ada yang sanggup kami bantu?”
“Siang Mas. Begini, saya kan sebentar lagi mau pindah rumah, jadi saya mau berhenti langganan telepon nomor 314-****. Gimana prosedurnya mas?”
“Bapak harus tiba ke kantor layanan Telkom terdekat, membawa rekening telepon terakhir. Setelah itu bapak diminta untuk menyimpan uang deposit. Pada tamat bulan berjalan, uang deposit akan dipotong sesuai jumlah pemakaian terakhir, dan Bapak kami minta tiba kembali ke kantor layanan Telkom untuk mengambil pengembalian sisa depositnya. Baru sehabis itu sambungan telepon akan kami putus.”
“Wedewww… ribet amat ya Mas. Bisa diselesaikan lewat telepon aja nggak?”
“Mohon maaf sekali Pak, tidak bisa. Bapak harus tiba pribadi ke kantor pelayanan Telkom.”
“OK, kalo contohnya saya pribadi pindah aja nih Mas, nggak pake pemutusan sambungan, gimana?”
“Maka bapak akan dikenakan biaya abonemen bulanan yang jumlahnya akan semakin banyak, pak. Oleh sebab itu kami sarankan untuk tiba ke kantor layanan Telkom.”
“Kalo biaya abonemen bulanannya juga nggak saya bayar terus-terusan, gimana Mas?”
“Maka sehabis 4 bulan berturut-turut, sambungan telepon Bapak akan kami putus secara otomatis.”
Perhatikan kalimat dalam percakapan terakhir tadi. Gak usah ribet hasilnya 'kan?
“Bapak harus tiba ke kantor layanan Telkom terdekat, membawa rekening telepon terakhir. Setelah itu bapak diminta untuk menyimpan uang deposit. Pada tamat bulan berjalan, uang deposit akan dipotong sesuai jumlah pemakaian terakhir, dan Bapak kami minta tiba kembali ke kantor layanan Telkom untuk mengambil pengembalian sisa depositnya. Baru sehabis itu sambungan telepon akan kami putus.”
“Wedewww… ribet amat ya Mas. Bisa diselesaikan lewat telepon aja nggak?”
“Mohon maaf sekali Pak, tidak bisa. Bapak harus tiba pribadi ke kantor pelayanan Telkom.”
“OK, kalo contohnya saya pribadi pindah aja nih Mas, nggak pake pemutusan sambungan, gimana?”
“Maka bapak akan dikenakan biaya abonemen bulanan yang jumlahnya akan semakin banyak, pak. Oleh sebab itu kami sarankan untuk tiba ke kantor layanan Telkom.”
“Kalo biaya abonemen bulanannya juga nggak saya bayar terus-terusan, gimana Mas?”
“Maka sehabis 4 bulan berturut-turut, sambungan telepon Bapak akan kami putus secara otomatis.”
Perhatikan kalimat dalam percakapan terakhir tadi. Gak usah ribet hasilnya 'kan?
Coba perhatikan lagi pengalaman pelanggan lain berikut ini. Chat vie @TelkomCare (Twitter)
+ Kalo mau berhenti langganan telepon rumah doang sanggup gak? Saya hanya butuh Internetnya saja.
- Apakah sudah dipertimbangkan untuk keputusan cabut teleponnya ? Karena akan mengurangi benefit yang didapatkan. Untuk undangan sanggup kami bantu dengan syarat melunasi tagihan terakhir dan capture KTP atas nama pemilik. Thanks
+ Sudah, soalnya jarang sekali dipakai.... Tadinya malah mau lepas internet + telpnya sekalian, tpi saya masih butuh koneksi internet IndiHome-nya
- Kami bantu tindak lanjuti permintannya dengan nomor tiket IN3297XXX. Berkenan menunggu progres selanjutnya ya, Thanks
Perhatikan juga chat lainnya berikut ini:
T: Kalau mau berhenti langganan IndiHome, sebaiknya tanggal berapa? Thanks
J: wacana untuk berhenti berlangganan IndiHome-nya sanggup kapan saja , dengan ketentuan lakukan pembayaran terakhir terlebih dahulu bila belum dibayarkan, sehabis itu capturekan KTP pemilik, email, dan CP aktif. Thx
Kesimpulan, Cara Mudah Berhenti Langganan Telepon Rumah (Telkom) yaitu kontak atau kirim DM ke @TelkomCare atau tidak bayar tagihan sehingga diputus otomatis.
Bagaimana dengan pengalaman Anda?
